Sosial dan Ekonomi Kota Solok

56 Disamping ternak besar, ternak unggas juga banyak dibudidayakan masyarakat terutama untuk jenis ayam buras, ayam pedaging, ayam petelur dan itik. Sektor industri harus mampu memainkan perannya di Kota Solok terutama yang bersentuhan langsung dengan industri kecil dan rumah tangga. Dilihat dari segi kuantitas terjadi perubahan jumlah industri baik industri formal maupun non formal. Jumlah industri formal di Kota Solok sebanyak 6 buah dan informal sebanyak 19 unit usaha. Industri kimia, agro dan hasil hutan merupakan sektor usaha industri formal dan non formal terbanyak di Kota Solok. Posisi Kota Solok yang dinilai sangat strategis karena berada dipersimpangan jalan antar kota Lintas Sumatera, sangat potensial untuk pengembangan sektor perdagangan. Lalu lintas angkutan jalan raya yang ramai baik diwaktu siang maupun malam hari merupakan keunggulan komparatif dalam menggenjot perputaran uang dalam transaksi perdagangan. Untuk memacu pertumbuhan sektor perdagangan di masa yang akan datang, perkembangan pasar perlu diarahkan kepada pasar modern dengan tidak mengesampingkan pasar tradisional yang sudah ada. Kran investasi perlu dibuka lebar dan jalinan kerja sama dengan para investor harus didasarkan pada prinsip saling menguntungkan. Kebijakan ini perlu ditempuh oleh pemerintah kota. Untuk mewuj udkan visi kota Solok “Terciptanya Tata Pemerintahan Daerah yang Baik Good Governance, meningkatnya ekonomi rakyat, meningkatnya kualitas pendidikan dan tersedianya infrastruktur kota yang memadai guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat”. Pemerintahan Kota Solok telah menempuh berbagai 57 kebijakan dalam pembangunan. Dana pelaksanaan pembangunan bersumber dari Dana Alokasi Khusus DAK, Dana Pendapatan Asli Daerah PAD dan bantuan luar negeri maupun dana PBN. Bila diperhatikan untuk Dana Alokasi Umum DAU Kota Solok, semenjak paket ini dikucurkan, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2008 dana DAU Kota Solok 205.802 milyar rupiah dan setahun kemudian naik menjadi 216.333 milyar rupiah naik sebesar 5,11 persen. Sampai saat ini DAU adalah merupakan sumber terbesar dalam pembiayaan pembangunan. APBD Kota Solok tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 5,61 persen dari 288.498 milyar menjadi 304.688 milyar rupiah. Bila dilihat dari penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun 2009 ini, Kecamatan Lubuk Sikarah merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 51,32 persen, sedangkan Kecamatan Tanjung Harapan menyumbang sebesar 49,68 persen.

5. Sosial Keagamaan di Kota Solok

Maraknya penerapan syariah Islam di Sumatera Barat pada beberapa tahun belakangan ini sesungguhnya tidak lepas dari KPSI Komite Penegakan Syariah Islam yang sangat getol menyuarakan penerapan syariah Islam di daerah-daerah Sumatera Barat. Awalnya di Sumatera barat berdiri Forum Penegak Syariat Islam FPSI pada tahun 1998, dan ini merupakan cikal-bakal berdirinya Komite Penegakan Syariat Islam KPSI yang ada sekarang. 6 6 Irfianda Abidin Datuk Penghulu Basa, Kejayaan Islam akan Kembali Terwujud di Minang, diakses pada 04 Februari 2011 dari sumber: www.majalahsuarahidayatullah.com 58 Irfianda Abidin Datuk Penghulu Basa yang merupakan ketua KPSI Padang mengatakan bahwa kami juga akan membentuk lembaga serupa di tingkat kabupaten dan kota seperti KPSI Payakumbuh, Bukittingi, Tanah Datar, Padang Panjang, dan KPSI Padang. Juga melakukan kaderisasi dan pelatihan-pelatihan. Dan daerah atau kota yang belum mempunyai lembaga ini akan secepatnya membentuk lembaga KPSI ini. 7 Mayoritas penduduk Kota Solok beragama Islam. Jumlah penduduk beragama Islam di daerah ini mencapai 98 , sedangkan penganut agama Kristen sebesar 1,6 , dan penganut agama Lain-lain hanya 0,4 . Berbicara tentang tempat ibadah, jumlah masjid juga berbanding dengan jumlah penganut Islam di Kota Solok ini. Sampai tahun 20082009 tercatat tidak kurang dari 105 masjid dan mushola yang sudah berdiri di Kota Solok. Data ini sekaligus mengindikasikan betapa besar pengaruh Islam di Kota Beras ini. Tabel 03: Jumlah Tempat Ibadah Tahun Msjd Msla Grj Prtn Grj Ktlk Pura Vihara 20072008 45 57 - - - - 20082009 48 57 - - - - Sumber: Departemen Agama Kota Solok Di Kota Solok ini tidak terdapat gereja, pura, vihara serta klenteng. Mungkin hal ini karena jumlah penduduk yang beragama Kristen, Hindu, dan Budha sangat 7 Irfianda Abidin Datuk Penghulu Basa, Kejayaan Islam akan Kembali Terwujud di Minang, diakses pada 04 Februari 2011 dari sumber: www.majalahsuarahidayatullah.com 59 sedikit.

6. Politik dan Pemerintahan Kota Solok

Di Indonesia pada saat ini partai politik sangatlah berperan dan sangat dominan dalam menentukan kebijakan negara ataupun kebijakan daerah yang tertuang dalam Undang-undang. Salah satunya adalah dengan disahkannya revisi terhadap Undang-undang Pemerintahan Daerah Nomor 22 Tahun 1999 menjadi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah oleh DPR-RI dan sekaligus merekomendasikan bahwa pemilhan kepala daerah pilkada secara langsung dimulai pada bulan Juni 2005. Dalam membicarakan pemerintahan di daerah prinsip utama yang harus diingat bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Semua wilayah Indonesia berada pada satu tangan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Presiden. Dan pada setiap daerah dipimpin oleh kepala daerah masing-masing yang berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dan pemilihan kepala daerah sepenuhnya diserahkan ketangan masing-masing masyarakat daerah tersebut. 8 Pemilihan Kepala Daerah pilkada secara langsung menjadi isu sentral dalam diskursus politik nasional dan dipandang sebagai bagian integral dari proses perwujudan otonomi daerah. Pelaksanaannya menjadi momentum yang sangat penting bagi proses demokratisasi politik di tingkat lokal. Pelaksanaan pilkada langsung dapat dikatakan sebagai bentuk pengukuhan terhadap otonomi rakyat 8 Muchtar Pakpahan, Potret Negara Indonesia, Jakarta: Pustaka Forum Adil Sejahtera, 1996, h. 71-72