69
4.2.2 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan analisis hasil korelasi maka selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesis, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat
kepercayaan 95 atau α 0,05, maka diperoleh nilai r tabel 0,374. Karena nilai r hitung 0,99 lebih besar dari r tabel 0,374 maka hipotesis H
ditolak dan H
a
diterima, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kompetensi Pustakawan dengan Prestasi Kerja
pada Perpustakaan UNIMED.
4.2.3 Uji Koefisien Determinasi
Setelah dilakukan uji hipotesis seperti uraian di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan nilai r hitung, yaitu r hitung
0,99
2
= 0,98 atau 98. Hal ini menunjukkan bahwa varian dari variabel Kompetensi Pustakawan dapat menjelaskan Prestasi Kerja sebesar 98, sedangkan sisanya sebesar 2
adalah dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja pustakawan yang ada di perpustakaan UNIMED.
2. Kompetensi pustakawan memiliki kontribusi hubungan sebesar 98 dengan prestasi kerja pustakawan pada perpustakaan UNIMED.
3. Kompetensi komunikasi, pustakawan pada perpustakaan UNIMED selalu melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan pengguna dan sesame pustakawan.
4. Kompetensi Teknologi Informasi, sebahagian besar pustakawan telah menerapkan kompetensi teknologi informasi dalam melaksanakan pekerjaan dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. 5. Kompetensi Pengetahuan Perpustakaan, penempatan tenaga perpustakaanpustakawan
telah disesuaikan dengan kemampuan pustakawan tersebut dan selalu melakukan pengukuran kinerja masing-masing.
6. Kompetensi Sosial Budaya, seluruh pustakawan mampu beradapatasi dengan pengguna dan mampu untuk bersikap sabar, ramah dan tanggap dalam menghadapi
pengguna perpustakaan. 7. Kompetensi Manajemen, pada umumnya pustakawan mampu membantu pengguna
dalam mencari jalan keluar dan ketika dalam menghadapi kesulitan serta memahami bagaimana cara penelusuran informasi yang baik.
8. Kualitas Kerja, sebahagian besar pustakawan beranggapan bahwa kompetensi yang mereka miliki dapat membantu dalam meningkatkan prestasi kerja dan menanggulani
kesulitan. 9. Kuantitas Kerja, pada umumnya seluruh pustakawan mendapat tugas tambahan yang
disebabkan kurangnya tenaga kerja perpustakaan. 10. Kecepatan Kerja, pada umumnya seluruh pustakawan merasa dengan adanya
kompetensi maka membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan semakin cepat selesai serta lebih efisien dan efektif.
11. Inisiatif atau Prakarsa, hampir setengah pustakawan sering melakukan penanggulangan masalah yang dihadapi dengan inisiatif sendiri.