Definisi Operasional Variabel Uji Validitas Instrumen.

48 populasi dalam penelitian ini tidak terlalu besar, maka penulis menentukan seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel atau yang disebut dengan total sampling.

3.4 Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, tergantung dengan sifat penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono 1999: 84 Instrumen penelitian adalah “Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut Variabel Penelitian”. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sugiyono 1999 : 40 menyatakan bahwa, ”Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Pada penelitian ini kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan sesuai dengan pengukuran skala Likert dimana setiap pernyataan dan pertanyaan angket berpedoman pada definisi operasional variabel.

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu kompetensi pustakawan sebagai variabel bebas X dan prestasi kerja sebagai variabel terikat Y. Definisi dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kompetensi Pustakawan X Kompetensi pustakawan adalah kemampuan pustakawan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan, dan pengetahuan serta didukung oleh pekerjaan tersebut. Indikator variabel X terdiri dari kompetensi komunikasi, kompetensi teknologi informasi, kompetensi pengetahuan perpustakaan, Kompetensi sosial budaya, dan kompetensi manajemen. 2. Prestasi kerja Y Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan pekerjaantugas yang diberikan kepada pustakawan. Indikator variabel ini adalah, kualitas kerja, kuantitas kerja, kecepatan kerja, inisiatif atau prakarsa dan disiplin. 49 Pengukuran variabel dilakukan dengan satuan ukuran skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jawaban “a” mempunyai nilai 4 2. Jawaban “b” mempunyai nilai 3 3. Jawaban “c” mempunyai nilai 2 4. Jawaban “d” mempunyai nilai 1

3.4.3 Uji Validitas Instrumen.

Uji validitas instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen. Ghozali 2005 : 19 menyatakan bahwa mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. 3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis CFA. Sedangkan menurut Sugiyono 2004 : 213, validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment Pearson . Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r table pada taraf a = 0,05. Rumus korelasi Product Moment dari Karls Pearson dalam Sugiyono 2004 :213: dengan : Keterangan : xy r = Koefisien Korelasi Pearson x y = jumlah dari x kali y Arikunto, 2002: 146 Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. ∑ ∑ ∑ = 2 2 y x r xy xy 50

3.4.4 Uji Rediabilitas Instrumen.