Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan Pekerjaan atau Tugas pustakawan

38 KepMenpan 132KEPM.PAN122002 ini dikenal dua kelompok pustakawan yaitu: 1 Pustakawan Tingkat Terampil yang terdiri dari 3 tiga jenjang jabatan seperti pustakawan pelaksana, pustakawan pelaksana lanjutan, dan pustakawan penyelia; dan 2 Pustakawan Tingkat Ahli yang terdiri dari 4 empat jenjang jabatan seperti pustakawan pertama, pustakawan muda, pustakawan madya, dan pustakawan utama.

2.3.3 Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan

Jabatan fungsional Pustakawan di Indonesia mulai diterapkan sejak tahun 1988 yaitu dengan terbitnya SK Menpan nomor 181988. Penerapan jabatan fungsional ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus untuk menetapkan dan mengukur kompetensi pegawai perpustakaan melalui sistem penilaian pelaksanaan pekerjaan. Jenjang jabatan diukur berdasarkan prestasi yang dimilikinya yang dicerminkan dengan nilai kredit kumulatif yang dicapai oleh pegawai yang bersangkutan. Dengan demikian seseorang yang menduduki jabatan tertentu ia telah memiliki kompetensi untuk jabatan tersebut. Dalam Buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya 2002 : 5 jabatan fungsional pustakawan didefinisikan secara jelas bahwa jabatan fungsional pustakawan adalah, “Jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil”. Selanjutnya dalam buku tersebut dinyatakan bahwa jabatan fungsional terdiri dari dua jenis: 1. Pustakawan Tingkat Terampil yang terdiri dari Pustakawan Pelaksana Pustakawan Pelaksana Lanjutan dan Pustakawan Penyelia. 2. Pustakawan Tingkat Ahli yang terdiri dari Pustakawan Pertama, Pustakawan Muda, Pustakawan Madya dan Pustakawan Utama. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jabatan fungsional pustakawan terdiri dari dua jenis, yaitu pustakawan tingkat terampil da pustakawan tingkat ahli.

2.3.4 Pekerjaan atau Tugas pustakawan

Setiap pustakawan mempunyai tugas yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan setiap harinya di perpustakaan. Pustakawan sebagai orang yang ahli dibidang perpustakaan memiliki beberapa pekerjaan kepustakawanan antara lain meliputi bidang-bidang: 39 1. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustakasumber informasi yang meliputi: pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka dan pelayanan informasi. 2. Pemasyarakatan PUSDOKINFO, antara lain: penyuluhan, publisitas, pameran 3. Pengembangan profesi antara lain: membuat karya tulis, menyusun pedoman, menerjemahkanmenyadur buku dan bahan bidang pusdokinfo, memimpin unit pepustakaan, menyusun kumpulan tulisan untuk di publikasikan, dan memberi konsultasi pustakawan yang bersifat konsep. Aziz. 2006 : 46 Sedangkan dalam Buku Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya 2006 : 4 adalah : Pekerjaan Kepustakawanan adalah kegiatan utama dalam lingkungan unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang meliputi kegiatan pengadaan, pengolahan dan pengelolaan bahan pustakasumber informasi, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik dalam bentuk karya cetak, karya rekam maupun multimedia, serta kegiatan pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, termasuk pengembangan profesi. Sementara itu tugas pokok pustakawan harus disesuaikan dengan jabatan fungsional pustakawan tersebut, antara lain: 1. Tugas pokok Pustakawan Tingkat Terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustakasumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. 2. Tugas pokok Pustakawan Tingkat Ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustakasumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, 2006 : 5 Dalam uraian di atas jelas dinyatakan bahwa tugas pokok pustakawan tingkat terampil berbeda dengan tugas pokok pustakawan tingkat ahli. 2.4 Prestasi Kerja 2.4.1 Pengertian Prestasi Kerja