Kompetensi Sosial Budaya Kompetensi Manajemen

57 Hal ini dapat dipahami karena setiap pustakawan harus mengukur kinerjanya agar dapat diajukan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional pustakawan.

4.1.1.4 Kompetensi Sosial Budaya

Pendapat responden terhadap indikator kompetensi sosial budaya dapat dilihat dari angket no 9, 10 dan 11 pada tabel 10, 11 dan 12 berikut: Tabel 10 : Kemampuan Bersikap Sabar, Ramah dan Tanggap Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban frekuensi Persentase 9 a. Sangat mampu b. Mampu c. Kurang mampu d. Tidak mampu 3 23 2 10,7 82,2 7,1 Jumlah 28 100 Dari tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, 3 responden 10,7 menjawab sangat mampu bersikap sabar, ramah dan tanggap dalam menghadapi pengguna perpustakaan, 23 responden 82,2 menyatakan mampu, 2 responden 7,1 menjawab kurang mampu dan tidak seorang pun responden yang menyatakan tidak mampu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan mampu untuk bersikap sabar, ramah dan tanggap dalam menghadapi pengguna perpustakaan selama bekerja di perpustakaan. Hal ini dapat memotivasi pengguna untuk datang kembali memanfaatkan perpustakaan. 58

4.1.1.5 Kompetensi Manajemen

Pendapat responden terhadap indikator kompetensi manajemen dapat dilihat dari angket no 10, 11 dan 12 pada tabel 11, 12 dan 13 berikut: Tabel 11 : Kemampuan Memberikan Jalan Keluar atau Ide kepada Pengguna Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban frekuensi Persentase 10 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10 14 4 35,7 50 14,3 Jumlah 28 100 Dari tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 28 responden, 10 responden 35,7 menyatakan selalu memberikan jalan keluar atau ide kepada pengguna ketika pengguna menghadapi masalah, 14 responden 50 menyatakan sering, 4 responden 14,3 menyatakan kadang-kadang dan tidak seorang pun yang menyatakan tidak pernah. Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan sering memberikan jalan keluar atau ide kepada pengguna ketika pengguna menghadapi masalah selama bekerja di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa pustakawan dapat membantu mengatasi kesulitan pengguna perpustakaan. Tabel 12 : Pemahaman dalam Melakukan Penelusuran Informasi Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban frekuensi Persentase 11 a. Sangat paham b. Paham c. Kurang paham d. Tidak paham 7 19 2 25 67,9 7,1 Jumlah 28 100 Dari tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, 7 responden 25 menyatakan sangat paham dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan, dan 19 59 responden 67,9 menyatakan paham, 2 responden 7,1 menjawab kurang paham dan tidak seorang pun responden yang menyatakan tidak paham. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan paham dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa pustakawan mengerti bahwa mereka harus memahami pencarian koleksi agar dapat memberi bimbingan penelusuran kepada pengguna. Tabel 13 : Pentingnya Kompetensi untuk Semua Jenis Pekerjaan Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban frekuensi Persentase 12 a. Sangat dibutuhkan b. Dibutuhkan c. Kurang dibutuhkan d. Tidak dibutuhkan 10 15 3 35,7 53,6 10,7 Jumlah 28 100 Data pada tabel 13 di atas mengindikasikan bahwa dari 28 responden, 10 responden 35,7 menyatakan kompetensi sangat dibutuhkan untuk membantu dalam melaksanakan seluruh jenis pekerjaan yang ada di perpustakaan, 15 responden 53,6 menyatakan kompetensi dibutuhkan, 3 responden 10,7 menjawab kompetensi kurang dibutuhkan dan tidak seorang pun responden yang menyatakan kompetensi tidak dibutuhkan. Dari persentase data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk membantu dalam melaksanakan seluruh jenis pekerjaan yang ada di perpustakaan ketika bekerja di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa pustakawan menyadari bahwa pekerjaan membutuhkan kemampuan dan pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaan. 60

4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja