Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pustakawan

40 Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi kegiatan dan tanggung jawab suatu kesatuan kerja. Munasef 1986 : 16 mengemukakan bahwa, “Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seseorang dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan kerja.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pustakawan

Dalam mencapai prestasi kerja yang baik, pustakawan harus memperhatikan faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi kerja tersebut. Ranupandojo 1996 : 116 menyatakan bahwa, “faktor yang biasanya dipakai dalam menilai prestasi kerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan, kerjasama, kepemimpinan, keahlian, pengetahuan mengenai jabatan, kesetiaan dapat tidaknya diandalkan dan inisiatif serta kerajinan”. Selain pendapat di atas, Saksono 1996 : 123 mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penilaian prestasi kerja adalah: 1. Pendidikan yang berpengaruh dalam prestasi kerja sehingga adanya pendidikan yang merupakan dasar bagi pekerjaan yang dilakukan seseorang. 2. Lingkungan, dimana dapat mempengaruhi seseorang secara langsung untuk bekerja sehingga orang tersebut dapat meningkatkan prestasi kerjanya. 3. Motivasi bekerja, merupakan langkah awal untuk meningkatkan prestasi kerja karena dengan tingginya motivasi bekerja akan mempengaruhi prestasi kerja. 4. Adanya bonus atau jasa yang diberikan oleh organisasi sehingga akan merangsang pegawai dalam meningkatkan prestasi kerjanya, termasuk gaji yang merupakan salah satu faktor untuk meningkatkaan prestasi kerja. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja di atas merupakan tolak ukur yang dijadikan sebagai acuan untuk menilai prestasi kerja. Siagian 1996 : 225 menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja, yaitu: a. Yang dinilai adalah manusia disamping kemampuan tertentu juga tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan. b. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistis, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara objektif. c. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai yaitu: 41 1. penilaian yang positif, menjadi dorongan kuat bagi para pegawai yang bersangkutan untuk lebih berprestasi lagi di masa depan 2. penilaian bersifat negatif, pegawai yang bersangkutan mengetahui kelemahannya dengan demikian dapat mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kelemahan tersebut 3. jika seseorang mendapat penilaian yang tidak objektif ada kesempatan untuk mengajukan keberatannya d. Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala terdokumentasi dengan rapi dalam arsip kepegawaian. e. Hasil penilaian prestasi kerja setiap orang menjadi keputusan yang diambil mengenai mutasi pegawai. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor penilaian prestasi kerja didasari oleh penilaian terhadap manusia, penilaian pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistik, penilaian harus disampaikan kepada pegawai, penilaian dilakukan secara berkala dan penilaian tersebut akan menjadi keputusan yang diambil dalam mutasi pegawai.

2.4.3 Penilaian Prestasi Kerja