Uji Koefisien Korelasi Uji Koefisien Determinasi R

50

3.4.4 Uji Rediabilitas Instrumen.

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden. Ghozali 2005 : 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas angket dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.6 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data diperoleh langsung dari responden melalui angket atau pertanyaan tentang variabel yang diteliti. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu berasal dari buku, jurnal, majalah dan dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.7 Metode Analisis Data. 3.7.1. Analisis Deskriptif Uji statistik dasar untuk menentukan deskripsi data mengenai kompetensi pustakawan dan prestasi kerja pustakawan dalam bentuk frekuensi dan persentase.

3.7.2. Uji Koefisien Korelasi

Untuk pengujian hipotesis, yaitu hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja pustakawan. Digunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl’s Pearson menurut kutipan Sugiyono 2004 : 213 : 51 ∑ ∑ ∑ = 2 2 y x r xy xy Dengan : Keterangan : xy r = Koefisien Korelasi Pearson x y = jumlah dari x kali y Arikunto, 2002: 146

3.7.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Untuk menguji koefisisen determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan nilai r korelasi. Pengujian kontribusi hubungan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 dimana 0 R 2 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin mendekati nilai 1, maka hubungan variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 0 maka hubungan variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin lemah. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel X kompetensi pustakawan dan variabel Y yaitu prestasi kerja dimana kedua variabel tersebut diukur dengan menggunakan angket. Berdasarkan variabel tersebut berikut ini dijelaskan hasil penelitian tentang hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan UNIMED.

4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi Pustakawan

Variabel kompetensi pustakawan diukur berdasarkan indikator kompetensi komunikasi, kompetensi teknologi informasi, kompetensi pengetahuan perpustakaan, Kompetensi sosial budaya, dan kompetensi manajemen. Untuk mengetahui tanggapan responden pustakawan terhadap kompetensi pustakawan pada perpustakaan UNIMED dapat diketahui dari jawaban pada setiap indikator pertanyaan angket nomor 1 sampai 12.

4.1.1.1 Kompetensi Komunikasi

Pendapat responden terhadap indikator kompetensi komunikasi dapat dilihat dari angket no 1 dan 2 pada tabel 2 dan 3 berikut: Tabel 2 : Komunikasi antara Pustakawan dengan Pengguna Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban frekuensi Persentase 1 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16 8 4 57,1 28,6 14,3 Jumlah 28 100 Dari data pada tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, 16 responden 57,1 menyatakan selalu melakukan komunikasi dengan pengguna ketika memberikan bantuan pengguna, 8 responden 28,6 menyatakan sering, sedangkan 4 responden 14,3 menyatakan. Serta tidak satu orang pun yang menyatakan tidak pernah. Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan selalu melakukan komunikasi dengan pengguna perpustakaan ketika menghadapi kesulitan dalam penelusuran informasi selama bekerja di perpustakaan