Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja

45 7. Skala penilaian yang berdasarkan perilaku 8. Ceritera essay Kedua pendapat di atas mengemukakan bahwa metode penilaian prestasi kerja terdiri dari penetapan peringkat ranking, pembandingan antar perorangan, penggolongan mutu, skala grafik, pertanyaan, uraian dengan pilihan paksa, skala penilaian yang berdasarkan perilaku, ceritera essay, Critical Incidents insiden kritis, work Standards standar kerja, Forced Distribution distribusi yang dipaksakan, Forced-Choice and Weighted Checklist Performance Report pemilihan yang dipaksakan dan laporan pemeriksaan kinerja tertimbang, Behaviorally Anchored Scales serta metode pendekatan Management By Objektif MBO. Sedangkan Siagian1996 : 235 menyatakan bahwa ada cara lain dalam menggunakan metode skala peringkat yaitu dengan cara memberikan angka: 90 – 100 untuk amat baik 80 – 89 untuk baik 70 – 79 untuk cukup 60 – 69 untuk kurang 0 – 59 untuk sangat kurang.

2.4.6 Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja

Dalam menilai prestasi kerja seorang pegawai ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Menurut SE. BAKN No. 02SE1980 bagian III poin 1 dalam Utomo dan Hermawan 2000 : 10-12, unsur-unsur dari penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai ialah “... kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa dan kepemimpinan. 1.Kesetiaan Ialah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari dalam perbuatan dalam melaksanakan tugas. 2.Prestasi Kerja Ialah suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai oleh seorang PNS dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja tersebut akan dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan PNS yang bersangkutan. 3.Tanggung Jawab Ialah kesanggupan seorang PNS untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. 4.Ketaatan Ialah kesanggupan seorang PNS untuk mentaati segala peraturan perundang- undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan 46 yang diberikan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. 5.Kejujuran Ialah ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. 6.Kerja sama Ialah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. 7.Prakarsa Ialah kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. 8.Kepemimpinan Ialah kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokoknya. Penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang IIa ke atas yang memangku suatu jabatan” Sedangkan Flippo 1995 : 250 menyatakan bahwa faktor-faktor prestasi kerja adalah: 1. Mutu kerja : Ketepatan, keterampilan, ketelitian, kerapian 2. kuantitas kerja: Keluaran; jangan hanya mempertimbangkan tugas-tugas regular, tetapi juga betapa cepat dia menyelesaikan tugas-tugas “ekstra” atau mendesak 3. Ketangguhan: Mengikuti perintah, kebiasaan, keselamatan safety yang baik, inisiatif, ketepatan waktu dan kehadiran 4. Sikap: terhadap perubahan pekerjaan dan teman sekerja. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dinilai dalam prestasi kerja adalah kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan, mutu kerja, kuantitas kerja, ketangguhan dan sikap. 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menganalisis data, salah satu diantaranya adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Azwar 2004 : 7 Penelitian deskriptif adalah melakukan analsis hanya sampai pada tahap deskripsi, yaitu menganalis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk disimpulkan. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana data yang diperoleh diuraikan apa adanya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah objek yang diteliti ataupun pihak yang memberikan informasi atau keterangan yang dibutuhkan peneliti. Arikunto 2002: 108 menyatakan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi kriteria populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pustakawan yang bekerja pada Perpustakaan UNIMED yang berjumlah 28 orang.

3.3.2 Sampel

Untuk memperoleh data yang akurat maka dilakukan pengambilan sampel yang dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono 2002 : 57,”Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat jumlah