Syarat – Syarat Pembangunan Pertanian.

pertanian adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dalam mendukung perekonomian nasional. Hanani, dkk:2003:75.

2.3. Syarat – Syarat Pembangunan Pertanian.

Berhasilnya pembangunan ditentukan oleh beberapa syarat yang berbeda- beda antar Negara atau daerah. Kondisi tersebut meliputi bidang-bidang teknis, ekonomis, sosial , budaya dan lain lain. A.T.Mosher dalam bukunya Getting Agriculture Moving 1965 yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia telah menganalisis syarat-syarat pembangunan pertanian di banyak Negara dan menggolongkannya menjadi syarat syarat mutlak dan syarat syarat pelancar. Menurut Mosher ada lima syarat yang harus ada untuk adanya pembangunan pertanian. Kalau satu syarat saja tidak ada maka terhentilah pembanguanan pertanian, pertanian dapat berjalan terus tapi statis. Syarat syarat mutlak tersebut adalah: 1. Adanya pasar untuk hasil hasil usaha tani. 2. Teknologi yang senantiasa berkembang. 3. Tersedianya bahan bahan dan alat alat produksi secara lokal. 4. Adanya perangsang produksi bagi petani. 5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontiniu. Disamping kelima syarat syarat mutlak di atas , menurut Mosher ada lima syarat lagi yang keberadaannya tidak harus ada, akan tetapi kalau ada akan sangat memperlancar pembangunan pertanian. Yang termasuk syarat syarat atau sarana pelancar tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Pendidikan dan pembangunan. 2. Kredit produksi. 3. Kegiatan gotong royong petani. 4. Perbaikan dan perluasan tanah pertanian. 5. Perencanaan nasional daripada pembagunan pertanian. Analisa yang lebih mendalam atas kesepuluh syarat-syarat diatas berdasarkan pengalaman pembangunan pertanian di negara kita, bahwa iklim pembangunan yang merangsang adalah kunci utama. Iklim yang merangsang bagi pembangunan pertanian telah dapat tercipta dengan pelaksanaan Repelita mulai 19691970 yang secara tegas memberi prioritas pada sektor pertanian. Di samping adanya repelita yang sifatnya merangsang itu pemerintah menciptakan kebijaksanaan kebijaksanaan khusus yang sifatnya merangsang pula. Misalnya kebijakan harga beras minimum floor price, subsidi harga pupuk, kegiatan kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif, perlombaan perlombaan dengan hadiah yang menarik pada petani teladan dan lain lain. Pendidikan pembangunan pada para petani di desa, baik mengenai teknik- teknik baru dalam pertanian maupun mengenai ketrampilan ketrampilan lainnya juga sangat membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan. Kebijaksanaan dalam bidang tata niaga yang berupa pemberian premi pada mutu komoditi yang terbaik merupakan contoh lain dalam pemberian perangsang, misalnya dalam hal harga gambir dan harga nilam. Akhirnya kebijaksanaan harga pada umumnya yang menjamin stabilisasi harga-harga hasil pertanian merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada petani untuk bekerja lebih giat Universitas Sumatera Utara dan mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk meningkatkan produuksi. Mubyarto:1985: pengantar ekonomi pertanian:194.

2.4. Teori Produksi