4.1.1. Iklim
Karena kabupaten Pakpak Bharat terletak dekat dengan garis khatulistiwa maka daerah ini tergolong beriklim tropis. Ketinggian antara 700 – 1500 M diatas
permukaan laut dengan kondisi geografis berbukit bukit. Kabupaten Pakpak Bharat beriklim sedang, dengan rata rata suhu 28
c dengan curah hujan pertahun sebesar 311mm. BPS: 2008: Kabupaten Pakpak Bharat dalam Angka.
4.1.2. Demografis.
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan kabupaten yang memiliki penduduk paling sedikit di provinsi Sumatera Utara. Penduduk kabupaten Pakpak Bharat
berjumlah 41.062. Penduduk kabupaten Pakpak Bharat menyebar di 8 Kecamatan dan 52 desa. Persentase jumlah penduduk terbesar berada di kecamatan Kerajaan
berjumlah 21,97 sedangkan persentase terkecil 2,98 berada di Kecamatan Pagindar. Tingkat kepadatan penduduk relative sangat kecil yaitu 34 jiwa KM
2.
Hal ini masih memungkinkan menerima perpindahan penduduk dari daerah lain. Sex ratio kabupaten Pakpak Bharat sebesar 97.50, jumlah laki laki lebih kecil
daripada perempuan. Angka sex ratio tahun 2008 sedikit meningkat jika dibandingkan angka
pada tahun 2007 yang mencapai angka 97.40. Distribusi penduduk menurut umur terlihat bahwa penduduk kabupaten Pakpak Bharat tergolong penduduk
kelompok usia muda. Karena sebesar 40.71 penduduk berumur kurang dari 15 tahun. Jika dibandingkan, penduduk muda laki laki lebih besar dari penduduk
muda perempuan. Agama yang dianut penduduk kabupaten Pakpak Bharat adalah agama Islam dan Kristen. 50 dari penduduk menganut agama Islam dan 50
Universitas Sumatera Utara
lagi menganut agama Kristen. Penduduk kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari berbagai etnis, yakni etnis batak Pakpak, Toba, Karo dan Mandailing. 90 dari
penduduk kabupaten Pakpak Bharat adalah etnis Pakpak, sedangkan sisanya 10 lagi beretnis Toba, Karo dan Mandailing. BPS:2008: Kabupaten Pakpak Bharat
dalam Angka
4.1.3. Keadaan Sosial dan Budaya
Karakteristik adat istiadat di Kabupaten Pakpak Bharat dipengaruhi oleh penduduk yang ada. Mayoritas penduduk beretnis Pakpak dan budayanya juga
dipengaruhi oleh adat istiadat yang berlaku pada suku tersebut. Sehingga setiap kegiatan yang ada masih dipengaruhi oleh norma adat yang berlaku yang sesuai
dengan adat Pakpak.
4.1.4. Potensi Wilayah.