Faktor-Faktor Produksi. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Gambir (Studi Kasus: Kabupaten Pakpak Bharat)

Tabel 2.2. Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi Gabungan Tenaga Kerja Unit Modal Unit A 1 6 B 2 3 C 3 2 D 6 1 Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi barang sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaanya dapat dipertukarkan. Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal. Sadono Sukirno:1994: Mikro Ekonomi, Teori Pengantar:199.120.

2.5. Faktor-Faktor Produksi.

Dalam usaha pertanian, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditas yang diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi juga turut serta sebagai penentu pencapaian prroduksi. Universitas Sumatera Utara Masing masing faktor produksi mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan. Faktor produksi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Tanah

Tanah merupakan salah satu faktor produksi pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi dihasilkan. Dalam pertanian, terutama di Indonesia, faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya. Mubyarto:1984:pengantar ekonomi pertanian:76. Faktor produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainnya, seperti air, udara, temperatur sinar matahari dan lain-lain. Semuanya secara bersama-sama menentukan jenis tanaman yang dapat diusahakan atau jenis tanaman tertentu agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Pada faktor produksi tanah itu sendiri diperlukan lagi subfaktor seperti keadaan fisik dan kekayaan kimianya yang menentukan tingkat kelenggasan dan kesuburannya. Moehar daniel: 2001: Pengantar Ekonomi Pertanian: 55. Keberadaan faktor produksi tanah tidak hanya dilihat dari segi luas atau sempitnya saja, akan tetapi juga dari segi yang lain seperti: jenis tanah, tujuan penggunaan lahan, topografi, pemilikan tanah, nilai tanah fragmentasi tanah dan konsolidasi tanah.Moehar daniel:2001:pengantar ekonomi pertanian:56. Universitas Sumatera Utara Unsur-unsur sosial ekonomi yang melekat pada tanah dan memiliki peranan dalam pengelolaan usaha tani cukup beragam, diantaranya adalah: 1. Kekuatan atau kemampuan potensil dan aktual dari tanah 2. Kapasitas ekonomis, efisiensi ekonomis dan keunggulan bersaing dari tanah 3. Produktivitas tanah. 4. Nilai sosial ekonomis dari tanah.

2. Tenaga Kerja

Menurut pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yaitu yang berumur 15-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang atau jasa. Tenaga kerja tidak hanya dipandang dari kuantitas jumlah, tetapi juga mutu kualitas yang sangat mempengaruhi hasil produksi usaha yang bersangkutan. Tenaga kerja dalam pertanian di Indonesia dibedakan kedalam persoalan tenaga kerja dalam usaha tani kecil-kecilan usaha tani pertanian rakyat dan persoalan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian yang besar-besaran yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan dan sebagainya. Petani yang memiliki lahan tidak luas tidak membutuhkan tenaga kerja dari luar. Tetapi bagi petani yang memiliki lahan yang luas akan membutuhkan tenaga kerja dari luar. Mubyarto :1984: pengantar ekonomi pertanian :104. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi tidak sama pada setiap cabang produksi juga dalam satu cabang produksi itu sendiri. Keadaan ini tergantung kepada usaha produksi itu sendiri. Apakah padat karya labor intensive atau padat modal capital intensive. Universitas Sumatera Utara

3. Modal.

Modal adalah barang dan jasa yang bersama-sama dengan faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Barang-barang pertanian yang termasuk barang modal dapat berupa uang, ternak, pupuk, bibit, cangkul, investasi dalam mesin dan lain-lain. Biasanya semakin besar dan semakin baik kualitas modal yang dimiliki maka akan sangat mendukung terhadap peningkatan produksi yang dihasilkan. Mubyarto: 1984: pengantar ekonomi pertanian:91. Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu: modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap adalah barang barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat digunakan beberapa kali. Seperti: mesin, pabrik, gedung dan lain lain. Sedangkan modal bergerak adalah barang barang yang digunakan hanya sekali pakai. Yakni barang barang yang habis dipergunakan untuk proses produksi. Misalnya: bahan mentah, pupuk, bahan bakar dan lain-lain. Moehar Daniel:2001: pengantar ekonomi pertanian:74 . Modal dapat terbentuk karena: 1. Produksi. 2. Penabungan dari produksi. 3. Pemakaian tabungan untuk produksi selanjutnya. Makin tinggi modal per unit usaha digunakan maka usaha tersebut dinamakan makin padat modal atau makin intensif. Universitas Sumatera Utara

2.6. Tinjauan Umum Mengenai Komoditi Gambir