Informasi lokasi dapat membuat program lebih relevan secara kontekstual untuk mengetahui lokasi pengguna.
Beberapa cara dalam mengidentifikasi lokasi mobile subscriber:
o User-provided
information: pelanggan
dapat memberikan kode pos, alamat, atau nomor telepon
dari lokasinya. o
CellID triangulation: setiap menara seluler berada pada lokai yang tetap menara baja besar cenderung
tidak bergerak banyak, dan setiap menara memiliki nomor identifikasi, umumnya mengacu sebagai
CellID ID menara seluler. Jika dapat mengetahui ID dari menara-menara yang dimiliki perangkat
mobile dalam jangkauannya, maka dapat melakukan triangulasi dari lokasi mobile subscriber dengan
akurasi yang pantas. Sistem ini merupakan bagaimana
Google Maps
bekerja. Telepon
menengah ke atas seperti iPhone, Blackberry, dan Nokia dan smartphone dari Microsoft dapat memberi
tahu aplikasi tentang CellID dari menara-menara yang terhubung. Kemudian penyedia aplikasi mobile
dapat melihat koordinat-koordinat menara-menara dari Global Positioning System GPS pada basis
data yang dapat diakses publik seperti OpenCellID www.opencellid.org.
o GPS: Global Positioning System mengandalkan
kumpulan satelit-satelit yang mengelilingi planet. o
A-GPS: beberapa telepon dilengkapi dengan Assisted GPS A-GPS, yang mengkombinasikan
GPS, CellID, dan kemampuan jaringan yang ditingkatkan lainnya untuk memperbaiki lokasi dari
mobile subscriber. o
Local access
point: Low-bandwidth
transmiterreceiver, seperti Bluetooth dan Wi-Fi, dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi mobile
subscriber karena access point trasnmitter berada pada lokasi yang tetap. Ketika perangkat mobile
terhubung ke access point, maka dapat diperkirakan lokasi mobile subscriber.
o Fem2Cells: Teknologi ponsel minitower yang
muncul yang disebut Fem2Cells tidak memiliki praktek pemasaran untuk saat ini.
Dengan lokasi, marketer dapat menciptakan pengalaman dengan konten yang sensitif. Marketer dapat
mengirim kupon yang sesuai dengan lokasi konsumen, tidak hanya diskon umum.
Ticketing dan identifikasi dengan NFC dan RFID Teknologi ini memungkinkan banyak hal menarik seperti,
pelacakan perangkat device tracking dan pembayaran tanpa berhubungan contactless payment. Sebagai contoh,
di Jerman, ponsel dengan kemampuan NFC digunakan untuk membayar
tiket kereta.
Pengguna dengan
mudah mengarahkan telepon melewati pembaca NFC, dan pembaca
mengisi akun penagihan terhubungnya kartu kredit untuk membayar tiket.
2.5.4. Pengertian
M-marketing
Mobile marketing, menurut Mobile Marketing Association adalah seperangkat praktek yang memungkinkan organisasi untuk
berkomunikasi dan terlibat dengan audiensi merek dalam cara yang interaktif dan relevan melalui perangkat mobile atau jaringan
Becker dan Arnold, 2010.
2.5.5. Elemen
M-marketing
Lima elemen mobile marketing Becker dan Arnold, 2010: Organizations Organisasi
Organisasi merupakan entitas komersial merek, agensi, marketer, non-profit, perusahaan termasuk individual, dan
lain sebagainya dengan produk, jasa, dan penawaran yang
merek harapkan untuk disampaikan ke pasar. Mobile marketing berfungsi untuk tipe bisnis apapun.
Practices Praktek Praktek terdiri dari banyak rupa dan segi aktivitas
pemasaran, proses institusi, pemain industri dan rekan, pembuatan standar, periklanan dan penempatan dan
pembelian media, pengelolaan balasan langsung, pengikatan promosi,
pengelolaan hubungan,
customer service,
manajemen kesetiaan, dan pekerjaan mengurus media sosial. Dengan kata lain, praktek mencakup semua hal yang
dibutuhkan untuk mengawasi dan mengikat pelanggan. Semua tipe praktek pemasaran dapat digunakan pada mobile
marketing. Engagement Pengikatan
Merupakan proses ketika perusahaan dan pelanggannya berinteraksi dengan dialog dua arah push dan pull untuk
membangun kesadaran, mengadakan transaksi, bantuan, dan pemeliharaan satu sama lain.
Relevency Relevansi Interaksi mobile dapat menyediakan informasi seperti,
lokasi pengguna, waktu, aktivitas, dan lain sebagainya. Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk
memahami konteks dari lingkungan pengguna saat ini
dengan tujuan untuk menyesuaikan dan menciptakan pengalaman yang tepat yang terkait erat dengan konteks
pengguna saat ini. Mobile Devices and Network Perangkat Mobile dan
Jaringan Hal ini mengacu pada perangkat wireless tanpa
memperhatikan bentuk faktor dan jaringan. Walaupun beberapa tipe perangkat memiliki keterbatasannya masing-
masing, namun perusahaan tetap dapat menjalankan berapa tipe kampanye pemasaran pada semua tipe perangkat mobile.
2.5.6. Bentuk
M-marketing
Berikut ini adalah pendekatan dasar ketika mengintegrasikan mobile marketing ke dalam strategi pemasaran Becker dan Arnold,
2010: Direct Mobile Marketing
Salah satu hal spesial tentang mobile marketing adalah memungkinkan marketer untuk berinteraksi secara
langsung dengan seseorang karena perangkat mobile bersifat personal dimiliki satu orang.
Direct mobile marketing mencakup mengirim pesan secara langsung ke konsumen atau menerima pesan secara
langsung dari konsumen. Kanal mobile menyediakan dua
bentuk dasar direct mobile marketing untuk mengikat pelanggan dan benar-benar tidak ada pihak perantara:
o Marketer-initiated communications: terjadi ketika
marketer memulai pengikatan dengan konsumen. Sebagai contoh, mengirim pesan, melakukan
panggilan, peringatan atau notifikasi aplikasi. Terkadang dimaksud sebagai push marketing.
o Consumer-initiated communication: terjadi ketika
konsumen memulai pengikatan dengan marketer. Sebagai contoh, mengunjungi website mobile,
melakukan panggilan, mengunduh aplikasi, dan lain sebagainya. Terkadang dimaksud sebagai pull
marketing. Dengan segala bentuk direct mobile marketing,
perusahaan pertama-tama harus mendapatkan perizinan dari konsumen
untuk mengirimkannya
pesan, membuat
panggilan, atau inisiasi komunikasi. Karena perusahaan membutuhkan perizinan.
Mobile-enabled Traditional and Digital Media Marketing Mengacu pada praktek mobile dapat meningkatkan program
media tradisional dan media baru yang digunakan perusahaan TV, radio, media cetak, media outdoor, internet,
email, suara, dan lain sebagainya dan mengundang anggota