Rapid Application Development RAD

menghasilkan proses yang ada dalam Use Case. b. Membuat perancangan basis data dengan tahapan sebagai berikut: i. Membuat LRS Logical Record Structured Penulis menvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dalam logical view dari suatu sistem. ii. Membuat Model Data Relasional Model Data Relasional ini dimaksudkan agar alur penurun Primary Key menjadi Foreign Key ditabel lain menjadi lebih terlihat jelas. iii. Membuat Spesifikasi Basis Data Spesifikasi basis data ini dimaksudkan agar setiap atribut dari sebuah tabel dapat terlihat dengan jelas untuk pembuatan database. iv. Membuat Matriks Data-to-Location-CRUD Matriks Data-to-Location-CRUD dibuat untuk mengidentifikasi data dan hak akses apa yang diperlukan dan di lokasi mana. c. Membuat desain antarmuka dari aplikasi native dan dashboard dengan menggunakan Balsamiq Mockups for Desktop berdasarkan panduan atau guide line yang sudah ditentukan oleh sistem operasi Windows Phone untuk aplikasi native.

3.4.1.3 Fase Implementasi

Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari sistem. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem- sistem baru atau bagian dari sistem di uji coba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa tahap implementasi, diantaranya sebagai berikut: a. Melakukan pengkodean aplikasi aplikasi baik yang berada di sisi native application, API, dan sisi aplikasi dashboard. b. Instalasi aplikasi konten ke server hosting internet agar dapat diakses secara online. c. Instalasi ke device Windows Phone. d. Melakukan penginputan data merchant ke dalam basis data lokal. e. Pengujian atau testing pada device Windows Phone secara metode pengujian Blackbox, yaitu dengan mengetahui fungsi yang ditentukan dimana produk dirancang untuk melakukan sesuatu, pengujiannya dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang sama mencari kesalahan pada setiap fungsi.

3.5. Alasan Menggunakan RAD

Berikut akan dijelaskan beberapa alasan penulis menggunakan metodologi pengembangan sistem RAD dalam merancang dan mengembangkan mobile marketing berbasis Windows Phone. Menurut Whitten 2004, RAD memungkinkan:  Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, dan konstruksi. Sehingga klien dapat berperan aktif memberi masukan atau arahan dalam pengembangan sistem ini.  Proses RAD memungkinkan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode yang pendek sehingga sesuai dengan penelitian ini karena kebutuhan yang ada dapat dipahami dengan baik.  Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang. RAD dapat mengembangkan aplikasi dengan cepat dan secara berkelanjutan mengimplementasikan perancangan dan spesifikasi kebutuhan menggunakan framework seperti Silverlight. Berikut adalah perbandingan beberapa metodologi pengembangan sistem: Tabel 3.1 Perbandingan Metodologi Pengembangan Sistem Model Pengembangan Kelebihan Kekurangan Waterfall - Digunakan jika kebutuhan pelanggan sudah dipahami - Kecil kemungkinan perubahan kebutuhan selama pengembangan sistem - Struktur tahapan jelas - Terjadinya kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan - Sistem yang diserahkan dapat menjadi tidak fleksibel - Harapan akan spesifikasi dapat didefinisikan secara keseluruhan di depan sehingga kadang tidak realistis Prototype - Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif. - Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai. - Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan. - Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering dipenuhi. - Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji. - Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototype. Incremental Prototype - Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu, kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian - Batasan proses tidak jelas - Sistem tidak terstruktur - Mempercepat pengimplementasian proyek - Memiliki risiko yang rendah Spiral - Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap risiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses - Menggunakan prototype sebagai mekanisme pengurangan risiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk - Memerlukan penaksiran risiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika risiko yang besar tidak bisa ditemukan atau diatur - Terlalu banyak memikirkan risiko yang akan terjadi sehingga banyak waktu yang terbuang - Masih jarang digunakan Rational Unified Process - Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software. - Memungkinkan adanya penambahan- penambahan pada proses. - Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan-perubahan yang terjadi pada software selama proses pengembangannya. - Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML Unified Modeling Language Rapid Application Development - Siklus pembangunan yang pendeksingkat karena jika ada modul yang salah maka akan langsung dibuang - fleksibilitas yang besar - mengurangi biaya - Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini. - Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi

3.6. Kerangka Berpikir

Mulai Metode Pengumpulan Data Nazir, 2009 Wawancara Observasi Studi Kepustakaan Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Develoment Kendall dan Kendall, 2008 Fase Perencanaan Syarat-syarat Gambaran Umum PT. Yotomo Indonesia Sejarah Singkat Struktur Organisasi Visi, Misi, dan Tujuan Analisis Sistem Berjalan Proses Bisnis Berjalan Pengujian Aplikasi Yotomo Identifikasi Masalah Analisis Sistem Usulan Pemecahan Masalah Proses Bisnis Usulan Kebutuhan Sistem Usulan Workshop Desain RAD Desain Sistem Use Case Diagram Activity Diagram Class Diagram Sequence Diagram Desain Antarmuka GUI Graphic User Interface Penulisan Kode Program Black Box Instalasi Aplikasi Native Pengujian Fase Implementasi Selesai Proses Bisnis Berjalan dan Rencana Pengembangan Sistem Berjalan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan Perbandingan Produk Mobile Marketing Yotomo dengan Standarisasi Tiga Domain Fitur Aplikasi Mobile Marketing Inovasi Fitur Aplikasi Mobile Marketing Yotomo Regulasi, Standarisasi, dan Penelitian Sejenis UU RI No 11 Tahun 2008, 6 Artikel Standarisasi Mobile, dan 6 Penelitian Sejenis Susunan Kerja Instalasi Aplikasi Server Melakukan Penginputan Data Desain Basis Data LRS Logical Record Structured Model Data Relasional Spesifikasi Basis Data Kekurangan Sistem Berjalan Kelebihan Sistem Berjalan C dan PHP Hosting Windows Phone Basis data Matriks CRUD StarUML StarUML StarUML StarUML Microsoft Visio Balsamiq Mockups Microsoft Visual Studio Adobe Dreamweaver idHostinger MySQL Gambar 3.1 Kerangka Berpikir