22
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan cara atau kegiatan yang digunakan oleh penulis dalam melakukan sebuah penelitian.
Metodologi adalah kesatuan metode, prosedur, konsep pekerjaan, dan aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, atau disiplin ilmu
lainnya Kendall dan Kendall, 2008.
2.1.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir, 2009.
2.1.1.1. Observasi Langsung
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Nazir, 2009.
2.1.1.2. Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara Nazir, 2009.
2.1.1.3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah studi yang dilakukan dengan mempelajari berbagai pustaka yang menyangkut
dengan masalah yang akan dibahas dengan menggali teori- teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang
berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam
menganalisis data, yang telah pernah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu sehingga memperoleh orientasi
yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak
diinginkan Nazir, 2009.
2.1.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem adalah sebuah proses pengembangan terstandarisasi yang mendefinisikan satu set
aktivitas, metode, praktik terbaik, barang siap kirim, dan perangkat
terotomatisasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem dan manajer proyek untuk mengembangkan dan secara
berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak Whitten et al., 2004.
2.1.2.1. Rapid Application Development RAD
RAD merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Metode Rapid Application Development yang digunakan
penulis dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan seperti berikut Kendall dan Kendall, 2008:
Mengidentifikasi tujuan dan syarat-
syarat informasi Bekerja dengan
pengguna untuk merancang sistem
Membangun sistem
Mengenalkan sistem baru
Perencanaan Syarat-syarat Implementasi
Workshop Desain RAD
Gambar 2.1 Fase-fase RAD Kendall dan Kendall, 2008
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan
aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut. Selain itu,
juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini
ialah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
2. Workshop Desain RAD
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat bisa digambarkan sebagai
workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan
penganalisis memperbaiki modul-modul yang
dirancang menggunakan beberapa perangkat lunak berdasarkan respon pengguna.
3. Fase Implementasi
Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang
aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari sistem. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-
sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru