dapatmerangkum jenis data seperti ini yaitu analisis kesintasan analisis survival Yasril,2009.
Survival berasal dari kata survive yang berarti ketahanan kelangsungan hidup. Sedangkan analisis survival disebut juga analisis kelangsungan hidup atau
analisis kesintasan. Analisis survival adalah kumpulan dari prosedur statistik untuk menganalisis data dimana variabel outcome yang diteliti adalah waktu
time sampai suatu kejadian event muncul. Time adalah tahun, bulan, minggu, atau hari dimulai dari awal pengamatan kejadian sampai kejadian itu muncul.
Kejadian event itu sendiri dapat berupa kematian, insiden penyakit, kakambuhan, kesembuhan, kembali bekerja atau kejadian lain sesuai dengan
kepentingan peneliti. Metode analisis survival yang sering dipakai adalah metode Tabel Kehidupan Life Table Akturial Cutler–Ederer, metode Kaplan Meier
Product Limit, dan metode Regresi Cox Yasril, 2009. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Kesembuhan Penderita
Typhus Abdominalis yang di Rawat Inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2014.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor apakah yang dapat memengaruhi laju kesembuhan penderitaTyphus
Abdominalis yang di rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui laju kesembuhan penderitaTyphus Abdominalis yang di rawat Inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor umur terhadap laju kesembuhan
penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di RSUD Dr.PirngadiMedan tahun 2014.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor jenis kelamin terhadap laju
kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inapdi RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
c. Untuk mengetahui pengaruh faktortiter uji widal terhadap laju
kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inapdi RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
d. Untuk
mengetahui pengaruh
faktor komplikasiterhadap
laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di
RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014. e.
Untuk mengetahui pengaruh faktor kadar trombosit terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di
RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014. f.
Untuk mengetahui pengaruh faktor kadar leukosit terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di
RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
g. Untuk mengetahui pengaruh faktor anemia terhadap laju kesembuhan
penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
h. Untuk mengetahui pengaruh faktor tingkat kesadaran terhadap laju
kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang di rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
i. Untuk mengetahui pengaruh faktorumur, jenis kelamin, titer uji widal,
komplikasi, kadar trombosit, kadar leukosit, anemia dan tingkat kesadaran terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis
yang di rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan atau sumber informasi bagi mahasiswa
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis.
b. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi peneliti lain.
c. Sebagai masukan bagi pihak rumah sakit untuk menduga laju
kesembuhan penderita Typhus Abdominalis di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
d. Sebagai masukan bagi pihak rumah sakit untuk memperbaiki program
layanan bagi penderita Typhus Abdominalis berdasarkan hasil-hasil yang didapat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Typhus Abdominalis
2.1.1 Definisi Typhus Abdominalis
Tipes atau Typhus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa
atau Salmonella Paratyphi A, B dan C. Selain itu dapat juga menyebabkan gastroenteritis radang lambung. Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan
nama tipes atau Typhus Abdominalis karena berhubungan dengan usus didalam perutZulkoni, 2011.
Sejarah tifoid dimulai saat ilmuan Perancis bernama Piere Lois memperkenalkan istilah Typoid pada tahun 1829. Typhoid atau Typhus berasal
dari bahasa Yunani yaitu Typhos yang berarti penderita demam dengan gangguan kesadaran. Kemudian Gaffky menyatakan bahwa penularan penyakit ini melalui
air dan bukan udara. Gaffky juga berhasil membiakkan Salmonella Typhi dalam media kultur pada tahun 1986. Widal akhirnya menemui pemeriksaan tifoid yang
masih digunakan sampai saat ini. Selanjutnya, pada tahun 1948 Woodward dkk melaporkan untuk pertama kalinya bahwa obat yang efektif untuk demam tifoid
adalah Kloramfenikol Kunoli,2013.
2.1.2 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi utama sistem pencernaan adalah menyediakan zat nutrisi
Universitas Sumatera Utara