4.3.3 Titer Uji Widal dan Laju Kesembuhan
Hasil uji Log Rank pada variabel titer uji widal adalah p = 0,9180,05yang berarti bahwa tidak ada pengaruh titer uji widal terhadap laju kesembuhan
penderita Typhus Abdominalis yang dirawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014. Dari nilai HR Hazard Ratioyang nilai titer uji widalnya 140
berkemungkinan 0,867 kali untuk sembuh dibandingkan dengan yang nilai titer uji widalnya 180 dan yang nilai titer uji widalnya 180 berkemungkinan 0,857
kali untuk lebih cepat sembuh dibandingkan yang nilai titer uji widalnya 1160. Sedangkan untuk nilai titer uji widalnya 1160 berkemungkinan 0,867 kali untuk
lebih cepat sembuh dibandingkan yang nilai titer uji widalnya 1320.
4.3.4 Komplikasi dan Laju Kesembuhan
Terdapat pengaruh komplikasiterhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang dirawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014. Hal ini
dapat dilihat dari hasil uji Log Rank yaitu p = 0,000 0,05 .Berdasarkan nilai HR Hazard Ratio, pasien Typhus Abdominalisyang tidak disertai dengan adanya
komplikasi lain berkemungkinan untuk sembuh 3,436 kali lebih cepat dibandingkan dengan yangdisertai komplikasi.
4.3.5 Trombosit dan Laju Kesembuhan
Dengan metode Kaplan Meier dapat dilihat bahwa variabel trombosit memiliki nilai p = 0,236 0,05yang berarti bahwa tidak ada pengaruh trombosit
terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis yang dirawat inap di RSUD Dr.Pirngadi medan tahun 2014. Berdasarkan nilai HR Hazard Ratio
Universitas Sumatera Utara
pasien dengan nilai trombosit 200.000µl berkemungkinan untuk lebih cepat sembuh 1,238 kali dibandingkan dengan pasien yang nilai trombositnya 100.000-
200.000µl. Sedangkan pasien dengan nilai trombosit 100.000-200.000µl berkemungkinan untuk sembuh 1,686 kali lebih cepat dibandingkan dengan
pasien yang nilai trombositnya 100.000µl.
4.3.6 Leukosit dan Laju Kesembuhan
Nilai p dari variabel leukosit adalah 0,389 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh leukosit terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis
yang dirawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2014. Pasien yang memiliki jumlah leukosit pada uji laboratorium pertamanya 4000-10.000µl lebih tinggi
1,357 kali kemungkinannya untuk sembuh dibandingkan dengan pasien yang jumlah leukositnya 4000µl yang dapat dilihat dari nilai HR Hazard Ratio.
Pasien dengan jumlah leukositnya 4000µl berkemungkinan 1,287 kali cepat sembuh dibandingkan dengan pasien yang jumlah leukositnya 10.000 µl.
4.3.7 Anemia dan Laju Kesembuhan
Hasil uji Log Rank menunjukkan bahwa terdapat pengaruh anemia terhadap laju kesembuhan penderita Typhus Abdominalis. Hal ini dapat dilihat
dari nilai p = 0,010 0,05. Dilihat dari nilai HR Hazard Ratio, pasien yang tidak mengalami anemia 1,706 kali kemungkinannya untuk cepat sembuh dibandingkan
dengan pasien yang tidak mengalami anemia.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8 Tingkat Kesadaran dan Laju Kesembuhan
Tingkat kesadaran memiliki nilai p = 0,139 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh tingkat kesadaran terhadap laju kesembuhan penderita Typhus
Abdominalis yang dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2014. Risiko pasien dengan tingkat kesadaran compos mentis1,490 kali kemungkinannya untuk
cepat sembuh dibandingkan pasien dengan kesadaranapatis.
4.4 Analisis Multivariat