sini lebih dikarenakan karena banyaknya orang yang berpandangan bahwa salat hanyalah sebuah kewajiban. Dengan kalimat tersebut penulis
menuangkan pendapat bahwa salat bukanlah hanya sebagai sebuah kewajiban saja melainkan sebuah kebutuhan dasar yang mau tidak mau harus terpenuhi.
Jika diilustrasikan
dalam kehidupan
nyata, maka
penulis ingin
mengilustrasikan dengan “makan”. Bagaimana pentingnya arti “makan” bagi seseorang. Makan bukanlah hanya sebuah kewajiban saja bagi kelangsungan
hidup seseorang, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi. Jika arti sebuah makanan saja dirasa sangat penting bagi
bagian tubuh yang dzahir, apalagi salat yang menjadi pondasi dari segala amal perbuatan seorang muslim.
a. Pengertian Salat
Pengertian salat sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Arab artinya doa.
1
Demikianlah makna salat dalam pengertian bahasa Arab. Sedangkan salat secara terminologi banyak dikemukakan oleh para
ahli, di antaranya: a
Imran Abu Umar Salat menurut pengertian syara sebagaimana kata imam al-
Rafi’i ialah “ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
ditutup dengan salam disertai beberapa sy arat yang sudah ditentukan.”
2
Pengertian salat menurut Imam al- Rafi’i ini adalah definisi yang
umum digunakan oleh para ulama dari mazhab Syafi’i untuk mendefinisikan tentang salat. Dari definisi ini dapat dimengerti bahwa salat
adalah merupakan sebuah ibadah yang awal ibadahnya dimulai dengan takbir kalimat “Allahu Akbar” kemudian diisi dengan rukun-rukun yang
telah ditentukan, baik rukun-rukun tersebut berbentuk qouliy, maupun fi’liy
serta diakhiri dengan mengucapkan salam kalimat “Assalaamu’alaikum” dan tidak melupakan syarat-syarat yang menentukan kesahan ibadah ini.
b
Sayyid Sabiq
1
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia..., h. 792.
2
Muhammad bin Qasim al-Ghazy, Fathul Qarib, Bandung: Al- Ma’arif, t.t, h. 72.
S alat ialah “ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu
yang dimulai dengan membaca takbir bagi Allah dan disudahi dengan mengucapkan salam.”
3
Pendapat dari Sayyid Sabiq ini lebih kurang sama dengan apa yang didefinisikan oleh Imam al-
Rafi’i yang menyatakan ibadah yang terangkai dari ucapan dan perbuatan serta dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, dengan perbedaan bahwa Imam al- Rafi’i lebih memperhatikan juga faktor-faktor syarat-syarat yang
berkaitan dengan salat dalam definisinya. c
Muhammad Abdul Malik Az-Zaghabi S
alat adalah “tali hubungan yang kuat antara seorang hamba dengan Tuhan-nya. Hubungan yang mencerminkan kehinaan hamba dan
keagungan Tuhan ini bersifat langsung tanpa perantara segala dari siapa pun.”
4
Dari penjelasan ini disimpulkan bahwa salat adalah sebuah ibadah langsung yang tanpa memerlukan perantara siapapun dari orang yang
melaksanakan salat kepada Allah. Karena di dalam salat terkandung dialog langsung antara seorang hamba dengan Allah.
d Ibnu Amir Yasin dan Abu Yasmin
S alat adalah “beribadah hanya untuk Allah saw, baik dengan
perkataan maupun perbuatan yang telah ditentukan, diawali dengan takbir dan ditutup dengan salam, disertai niat, dan syarat-syarat
tertentu.”
5
Pada definisi ini tertera bahwa yang dinamai dengan salat adalah penyembahan kepada Allah dengan ucapan dan perbuatan yang
diiringi dengan niat, dimulai dengan takbir, diakhiri dengan salam, dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
e Ensiklopedi Islam
3
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Bandung: PT. Al- Ma’arif, t.t, Jilid I, h. 125.
4
Muhammad Abdul Malik Az-Zaghabi, Malang Nian Orang yang Tidak Shalat, penerjemah. Abdul Rosyid Shiddiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001, h.17.
5
Ibnu Amin Yasin dan Abu Yasmin, Fikih Shalat Lengkap, Jakarta: Pustaka Azzam, 2010, h. 1.
S alat adalah “suatu ibadah yang terdiri dari atas ucapan-ucapan
dan perbuatan-perbuatan
tertentu yang
dimulai dengan
takbiratulihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu
.”
6
Definisi ini tidak berbeda jauh dengan definisi-definisi yang telah disebutkan di atas, yaitu ibadah yang tersusun dengan ucapan
dan perbuatan, serta dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Dari semua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa salat merupakan ibadah atau penyembahan langsung kepada Allah saw
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat-syarat tertentu, waktu yang ditentukan, serta ucapan dan
perbuatan tertentu. Yang esensi dari ibadah ini adalah zikir, munajat kepada Allah guna menanamkan sifat taat, patuh dan tuduk pada
apapun yang diperintah dan dilarang oleh Allah, baik disukai oleh akal ataupun tidak.
b. Tujuan Salat