Hikmah Pelaksanaan Ibadah Ibadah

beristirahat dari kesibukan dunia, membantu dalam memenuhi kebutuhan, membawa seseorang masuk surga dan menjauhkannya dari neraka. 41

6. Hikmah Pelaksanaan Ibadah

Pada dasarnya ibadah membawa seseorang untuk mematuhi perintah Allah swt, bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya dan melaksanakan hak sesama manusia. Oleh karena itu tidak mesti ibadah itu memberikan hasil dan manfaat kepada kehidupan manusia yang bersifat material, tidak pula merupakan hal yang mudah mengetahui hikmah ibadah melalui kemampuan akal yang terbatas. Ibadah merupakan pengujian terhadap manusia dalam menyembah Allah swt. Ini berarti ia tidak harus mengetahui rahasianya secara terperinci. Seandainya ibadah itu harus sesuai dengan kemampuan akal dan harus mengetahui hikmah atau rahasianya secara terperinci, tentu orang yang lemah kemampuan akalnya untuk mengetahui hikmah tersebut tidak akan melaksanakan atau bahkan menjauhi ibadah. Mereka akan menyembah akal dan nafsunya, tidak akan menyembah Tuhan. Mengenai hikmah melaksanakan ibadah ini, al-Ghazali mengungkapkan bahwa ibadah bertujuan untuk menyembuhkan hati manusia, sebagaimana obat untuk menyembuhkan badan yang sakit. Sebagai contoh ibadah dapat menyembuhkan hati manusia, misalnya seseorang yang sedang resah dan gelisah, keresahan dan kegelisahannya dapat disembuhkan dengan salat. Begitu juga orang yang mempunyai penyakit tamak atau rakus dalam hal makan dan minum, penyakit tersebut dapat dikurangi bahkan dapat disembuhkan bila orang tersebut rajin berpuasa. Oleh karena itu, menurut al-Ghazali, ibadah wajib diikuti sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para Nabi, karena mereka dapat mengetahui rahasianya berdasarkan inspirasi kenabian, bukan dengan kemampuan akal. 42 41 A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqih Ibadah..., h. 9. 42 A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqih Ibadah..., h. 8. 29 BAB III TAFSIR AL- QUR’AN SURAT Al-HAJJ AYAT 41 Surah al-Hajj adalah surah yang ke-105 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah al- Qur‟an. Dia turun sesudah surah an-Nur dan sebelum surah al- Munafiqun. Jumlah ayat-ayatnya sebanyak 77 ayat, menurut perhitungan pakar- pakar qira’at Mekkah dan Madinah. Nama al-Hajj adalah satu-satunya nama yang dikenal untuk surah ini. Penamaan tersebut agaknya disebabkan karena dalam surah ini diuraikan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim as agar mengumandangkan panggilan berkunjung ke Baitullah serta beberapa uraian tentang ibadah haji dan manfaatnya. Surat ini dimulai dengan mengajak seluruh manusia agar bertakwa dan mempersiapkan diri menghadapi kedahsyatan kiamat. Ajakan kepada seluruh manusia mengesankan bahwa surat ini Makkiyah, karena salah satu ciri ayat-ayat Makkiyah adalah ajakannya yang berbunyi . Di dalam surah ini juga ditemukan ajakan kepada kaum musyrikin untuk mempercayai prinsip-prinsip pokok ajaran Islam sambil mengancam mereka dengan siksa yang pedih. Ini juga adalah ciri-ciri ayat-ayat Makkiyah. Tetapi adanya ayat-ayat yang memerintahkan salat serta uraian tentang haji dan izin berperang, mengesankan bahwa ayat-ayat ini turun setelah Nabi saw berhijrah ke Madinah, karena persoalan syariat banyak dibicarakan oleh ayat-ayat yang turun di Madinah, apalagi dalam surah ini ada uraian tentang izin berperang yang tentu saja baru dapat terlaksana setelah terbentuk masyarakat Islam yang memiliki kemampuan berperang. Dari sini, maka para ulama berbeda pendapat menyangkut masa turun surah ini, apakah sebelum Nabi berhijrah atau sesudahnya. 1 Secara garis besar surat al-Hajj ayat 41 berkaitan dengan dua ayat sebelumnya dan tiga ayat setelahnya, yang berisikan tentang diizinkan membela diri dari serangan orang yang memeranginya, keterusiran kaum muslim dari tempat tinggal mereka, peritah menjalankan ibadah setelah diberikan kekuasaan, dan perintah untuk bersabar. Kemudian disaat penulis menjalani proses perkuliahan dalam mata kuliah tafsir tarbawi, terpampanglah surat al-Hajj ayat 41 sebagai salah satu ayat pendidikan diantara banyak ayat lain yang menjelaskan tentang pendidikan. Dengan dasar inilah, maka penulis mengangkat skripsi yang berjudul sebagaimana tertuang di Bab I. A. Teks Ayat dan Terjemahnya                   “Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat maruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah- lah kembali segala urusan.” Q.S. Al-Hajj22: 41

B. Tafsir Ayat