Pengertian Pendidikan Nilai-nilai Pendidikan

Secara filosofis, nilai sangat terkait dengan masalah etika. Etika juga sering disebut dengan filsafat nilai yang mengkaji nilai-nilai moral sebagai tolak ukur tindakan dan perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Sumber-sumber etika dan moral bisa merupakan hasil pemikiran, adat istiadat atau tradisi, ideologi bahkan dari agama. Dalam konteks etika pendidikan Islam, maka sumber etika dan nilai-nilai yang paling shahih adalah al- Qur‟an dan al-Sunnah Nabi saw. yang kemudian dikembangkan dengan hasil ijtihad para ulama. Nilai-nilai yang bersumber kepada adat istiadat atau tradisi dan ideologi sangat rentan dan situasional. 3 Dari definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan nilai ialah sifat-sifat yang berguna bagi kehidupan manusia dalam menyempurnakan hakikat kemanusiaannya yang hal tersebut merupakan sebuah ketetapan yang didapat dari sebuah objek dalam segala jenis minat atau apresiasi.

2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan “me-” sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. 4 Sedangkan arti pendidikan menurut istilah yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan beraneka ragam. Di antaranya sebagai berikut: Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang atau usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, dan perbuatan mendidik.” 5 Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1, dinyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses 3 Said Agil Husin Al-Munawwar, Aktualisasi Nila- Nilai Qur’ani Dalam Sistem Pendidikan Islam, Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005, Cet. II, h. 3. 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Pustaka, 1997, h. 10. 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., h. 263. pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” 6 Sementara Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan adalah “pengembangan pribadi dalam semua aspeknya.” Dengan penjelasan bahwa yang dimaksud pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain guru. Seluruh aspek mencakup jasmani, akal, dan hati. Jelasnya pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal. 7 Ahmad D. Marimba mendefini sikan pendidikan adalah “bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 8 M. Ngalim Purwanto mendefinisikan pendidikan adalah “segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. ” Atau lebih jelas lagi, pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya jasmani dan rohani agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. 9 M. Alisuf Sabri dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pendidikan mengemukakan berbagai pengertian pendidikan dari para ahli didik, yaitu: 1. Lengeveld: Mendidik ialah mempengaruhi anak dalam upaya membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan. 6 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, h. 3. 7 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. II, h. 26-27. 8 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: PT. Al- Ma‟arif, 1989, Cet. VIII, h. 19. 9 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. XVII, h. 10. 2. Hoogveld: Mendidik ialah membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri. 3. SA. Branata, dkk: Pendidikan ialah usaha yang disengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. 4. Ki Hajar Dewantara: Mendidik ialah menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 10 Berdasarkan keseluruhan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh si pendidik untuk perkembangan jasmani dan rohani peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan menuju terbentuknya kepribadian yang bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya yang akan datang. Dengan demikian di dalam pendidikan terdapat beberapa unsur, di antaranya: 1. Usaha; usaha itu bersifat bimbingan dan dilakukan secara sadar, 2. Ada pendidik, 3. Ada yang dididik, 4. Bimbingan mempunyai dasar dan tujuan, dan 5. Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan. Dari definisi di atas, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, nilai- nilai pendidikan atau nilai-nilai dalam pendidikan adalah sifat-sifat atau hal- hal yang penting atau berguna bagi manusia untuk perkembangan jasmani dan rohani melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang dapat mengarahkan potensi personal manusia tersebut menuju terbentuknya kepribadian yang bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya yang akan datang.

3. Pengertian Pendidikan Islam