swt dan untuk membentuk akhlak yang mulia, agar manusia mencapai kesejahteraan hidup lahir dan batin.
9
Dari tujuan salat yang disebutkan Nasarudin Razak adalah benar adanya, karena tunduk, syukur,
i’lâu meninggikan kalimat Allah, pembeda dengan orang kafir, pembersih jiwa, dan pemupuk sifat-sifat
terpuji semuanya terkandung dalam salat. Dari semua tujuan yang telah disebutkan di atas dapat dinyatakan
bahwa tujuan dari salat adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi si pelaku, Islam, dan masyarakat pada umumnya.
c. Kedudukan Salat
Salat mempunyai kedudukan yang amat penting dalam Islam dan merupakan fondasi yang kokoh bagi tegaknya agama Islam, agama tidak
akan berdiri dengan tegak dan kokoh kecuali dengan tiang itu. 1.
Salat adalah penegas dari berbagai kewajiban. Salat mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Salat
dilakukan oleh seorang muslim setelah mengucapkan dua kalimat persaksian. Salat juga sebagai salah satu rukun Islam, seperti
disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Dari ibnu Umar berkata: bersabda Rasulullah saw: “Islam dibangun
atas lima hal; bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa pada bulan Ramadhan .”
H.R. Bukhari
9
. Nasarudin Razak, Ibadah Shalat Menurut Sunnah Rasulullah, Bandung: PT. Al- Ma’arif,
1993, h. 15.
Tidak salah rasanya jika salat merupakan penegas terhadap Ibadah-ibadah yang lain, hal ini dikarenakan salat merupakan ibadah
yang pertama kali diperintahkan, di angkat ke hadapan Allah, dihisab oleh Allah, dan menjadi pertimbangan terhadap ibadah-ibadah yang
lain. Sebagaimana yang disebutkan pada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Ibnu ‘Umar R.A:
Dari Ibnu Umar berkata: bersabda Rasulullah saw: “hal pertama yang Allah fardhukan kepada umatku yaitu salat lima waktu dan hal
pertama juga yang akan diangkat dari amal umatku yaitu salat lima waktu
” H.R. Hakim 2.
Syariat Islam dengan tegas memperingatkan kepada orang yang meninggalkan salat.
Rasulullah menyamakan orang yang meninggalkan salat dengan orang kafir. Beliau bersabda:
Dari Jabir berkata: bersabda Rasulullah saw: “perbedaan antara
seorang muslim dengan kufur adalah meninggalkan salat .” H.R.
Abu Daud
Dalam suatu riwayat imam at-Tirmidzi bahwasanya sahabat Abdullah bin Syaqiq berkata, “Para sahabat Nabi tidak
mendapatkan suatu amal pun yang apabila ditinggalkan akan berakibat pada kekufuran, kecuali salat
.”
10
Pernyataan syari’at Islam yang memperingatkan bahwa salat adalah sebuah ibadah yang tidak dapat ditoleransi dalam kondisi
apapun adalah satu hal yang tidak terbantahkan lagi. Hal ini senada
10
Ibnu Amin Yasin dan Abu Yasmin, Fikih Shalat Lengkap..., h. 2-3.
dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa orang yang dengan senang hati meninggalkan salat berarti orang itu telah menganggap
harta dan nyawanya halal bagi Islam diambil secara paksa. 3.
Salat adalah tiang agama, tidak akan tegak kecuali dengannya, seperti sabda Rasulullah saw:
“Dari Muaz bin Jabal berkata: Dulu aku pernah bersama Nabi disebuah perjalanan:... Kemudian Nabi bertanya: apakah kamu mau
aku beri tahukan tentang pokok perkara, tiang sebuah perkara, dan puncak tertingginya. Kemudian aku menjawab: iya ya Rasylullah,
dan Nabi bersabda: pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah salat, dan puncak tertingginya adalah jihad di jalan Allah
.” H.R. Tirmidzi
Salat sebagai tiang agama adalah satu pernyataan yang harus diyakini kebenarannya, karena jika salat diibaratkan dengan sebuah
bangunan maka tiang utamanya adalah salat. Jika tiang utama tersebut rusak, maka dapat dipastikan bangunan tersebut tidak akan
dapat berdiri dengan semestinya. 4.
Salat adalah ibadah pertama seorang hamba yang akan dihisab dihitung. Rasulullah saw bersabda:
“Berkata Abu Hurairah: aku pernah dengar Rasulullah bersabda: Sesungguhnya hal pertama yang akan dihisab atas seorang hamba
pada Hari Kiamat adalah salat, jika ia baik maka ia beruntung dan selamat, namun jika rusak maka ia akan sengsara dan merugi
.” H.R Tirmidzi
Amal ibadah seorang hamba yang pertama kali dihisab sebelum ibadah-ibadah lain adalah salat. Urgensi salat sebagai hal pertama
yang dihisab memberikan pemahaman bahwa salat merupakan penentu bagi ibadah-ibadah lain, karena efek salat akan
mempengaruhi kepada ibadah lain. Jika salat telah dilaksanakan dengan benar niscaya ibadah-ibadah lain pun akan menjadi baik.
5. Salat adalah kegembiraan Nabi saw dalam hidupnya
Kegemaran Nabi adalah salat merupakan hal yang tidak terbantahkan, karena Nabi di dalam salatnya menemukan ketenangan
dan kebahagiaan. Sebagai perumpamaan, seandainya kita sedang bertemu, berbincang, dan bertukar pikiran dengan orang yang kita
senangi dan sayangi niscaya akan terasa hilang semua beban yang sedang kita hadapi. Hal seperti ini yang mungkin dirasakan Nabi di
saat melaksanakan salat, beliau berjumpa, berbincang dan menyerahkan segala urusannya kepada yang paling beliau cintai,
yaitu Allah. Jika Nabi saja menjadikan salat sebagi kecintaannya, maka sudah sepantasnyalah kita sebagai umatnya meniru beliau.
Kecintaan Nabi terhadap salat bukanlah sesuatu hal yang bohong, melainkan fakta yang terjadi sebagaimana sabda beliau:
“Dari Anas berkata: bersabda Rasulullah saw: ditumbuhkan rasa cinta kepadaku dari sebagian dunia yaitu wanita dan minyak wangi
dan dijadikan kegembiraanku dijadikan dalam salat .” H.R. Nasa’i
6. Salat adalah isi pesan terakhir Nabi kepada umatnya ketika berpisah
dengan dunia. Beliau saw bersabda:
“Dari Ali bin Abi Thalib berkata: ucapan terakhir Nabi adalah: jagalah salat dan berlaku baiklah kepada budak-budak yang kalian
miliki .” H.R. Ibnu Majah
Adalah hal yang wajar Nabi berwasiat seperti demikian, karena ibadah salat merupakan ibadah yang terpenting dalam kehidupan
seorang muslim. Karena Allah pun berpesan demikian sebagaimana yang tertera di dalam surat al-Baqarah2 ayat 238 dan Maryam19
ayat 31.
“Peliharalah semua salatmu, dan peliharalah salat wusthaa. Berdirilah untuk Allah dalam salatmu dengan khusyu.
” Q.S. al- Baqarah2 : 238
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan salat dan
menunaikan zakat selama aku hidup;” Q.S. Maryam19 : 31 Jadi sudah sepantasnyalah salat tidak dianggap remeh, karena
Nabi memberikan ancaman kepada orang-orang yang tidak mementingkan salat dalam hidupnya bahwa nanti mereka akan
digabungkan dengan Fir ’aun, Qarun, Haman, dan Ubai bin Kholaf.
Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban:
Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah saw:... “orang-orang yang
tidak memelihara salat, tidak ada cahaya, bukti, dan tidak diselamatkan. Dan m
ereka diakhirat bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubai bin Kholaf
” H.R. Ibnu Hibban 7.
Salat adalah ibadah yang tidak bisa terlepas dari seorang mukallaf, ada keharusan untuk terus melaksanakannya sepanjang hidup, dan
tidak gugur dalam keadaan bagaimanapun.
11
Salat sebagai ibadah yang tidak mendapatkan toleransi dalam kondisi apapun merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi, bahkan
Nabi mencontohkan di saat yang secara logika seharusnya diperkenankan untuk tidak melaksanakan, tetapi Nabi tetap
melaksanakannya karena salat merupakan ibadah yang tidak ada keringanan padanya. Sebagaimana yang telah Allah abadikan dalam
surat al-Nisa4 ayat 101 dan 102.
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyangmu, jika kamu takut
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
” “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka sahabatmu
lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri salat besertamu dan
11
Ibnu Amin Yasin dan Abu Yasmin, Fikih Shalat Lengkap..., h. 3-4.
menyandang senjata, kemudian apabila mereka yang salat besertamu sujud telah menyempurnakan serakaat. Maka
hendaklah mereka pindah dari belakangmu untuk menghadapi musuh dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-
orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak
ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit;
dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
” Q.S. al-Nisa4 : 101-102
8. Salat mempunyai keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah
lain, di antaranya: 1
Ia adalah kewajiban yang paling banyak disebut dalam al- Qur’an.
2 Ia adalah ibadah pertama dari ibadah-ibadah lainnya yang
diwajibkan oleh Allah atas hamba-Nya. 3
Ia adalah ibadah yang wajib dilaksanakan lima kali sehari semalam, yang tentunya berbeda dengan ibadah-ibadah dan
rukun-rukun lainnya.
12
d. Hikmah Salat