C. Hambatan Dan Kendala
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kendala- kendala yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di kota Binjai.
Adapun hambatan-hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan Izin mendirikan bangunan di Kota Binjai adalah :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan
hidup bagi kepentingannya sendiri, masyarakat dan demi kelestarian lingkungan.
Kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup membawa dampak negatif kepada setiap usaha danatau kegiatan untuk mencegah dan
melindungi lingkungan hidup sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup. Akibatnya dapat menimbulkan risiko-
risiko kerusakan danatau pencemaran pada kemampuan dan fungsi sumber alam dan lingkungan hidup. Adapun resiko-resiko yang akan timbul dari kurang sadarnya
masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup adalah : a.
Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan yang vital bagi manusia, baik sistem biofisik maupun sosial;
b. Munculnya bahaya-bahaya baru akibat ciptaan manusia, seperti bahan berbahaya
dan beracun dan hasil-hasil bioteknologi; c.
Pengalihan beban dan risiko kepada generasi berikutnya atau kepada sektor atau kepada daerah lain;
d. Kurang berfungsinya sistem organisasi sosial dalam masyarakat;
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
e. Kurangnya perhatian pelaku usaha danatau kegiatan untuk melengkapi
Dokumen-dokumen yang dimiliki untuk menjalankan usahanya.
2. Birokrasi yang tidak dimengerti oleh masyarakat untuk mendapatkan izin
yang berwawasan lingkungan
Proses dan prosedur untuk mendapatkan izin dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah merupakan suatu tindakan untuk melindungi
lingkungan dari segala usaha danatau kegiatan yang akan membawa dampak negatif terhadap daya dukung lingkungan hidup.
Prosedur dan persyaratan untuk memperoleh izin tersebut telah diatur dan ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh setiap
daerah masing-masing. Adapun izin yang sering diminta oleh masyarakat adalah izin mendirikan bangunan IMB, izin Ho dan lain-lain.
Banyaknya prosedur dan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kelayakan untuk mendapatkan izin menyebabkan terjadinya Birokrasi dan
prosedur yang berbelit-belit dan tidak dimengerti oleh masyarakat sehingga menyulitkan untuk mengurus mendapatkan izin.
Hal ini bertambah parah dengan lemahnya SDM dari aparat yang bertanggungjawab untuk mengurus mendapatkan izin tersebut. Hal ini disebabkan
karena adanya kerancuan secara kelembagaan lingkungan hidup dan otonomi daerah karena masih belum terpolanya pengertian manajemen lingkungan hidup yang baik.
Faktor inilah salah satu yang menyebabkan terjadinya keengganan dari masyarakat
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
khususnya bagi pihak perusahaan untuk mengurus proses pembuatan sertifikasi izin yang mereka perlukan..
Oleh karena itu untuk menunjang adanya saling keterkaitan antara masyarakat dengan kelembagaan untuk mendapatkan izin yang mereka perlukan
maka perlu disusun suatu sistem administrasi yang baik sehngga dapat menentukan peran dan wewenang dalam pelaksanaan penerbitan izin dengan hubungannya dengan
pengelolaan lingkungan hidup. Sistem administrasi yang baik tentunya mempunyai peran yang sangat penting untuk dijadikan pedoman dari setiap aparatur pemerintah
dan secara kelembagaan untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk melayani masyarakat. Hal ini dipandang dari aspek ekonomi, sosial politik dan lingkungan dari
setiap kelembagaan sehingga tercipta hubungan yang baik dengan masyarakat.
3. Kurangnya sosialisasi dari instansi yang berwenang mengenai pentingnya