Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Program Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber

d. Pengintegrasian biaya lingkungan terhadap biaya produktif; e. Pengembangan teknologi produksi bersih; f. Pengembangan kelembagaan pendanaan pengelolaan lingkungan hidup; g. Penjaminan terjadinya alih kapasitas; h. Pemantauan yang kontiniu, pengawasan dan evaluasi standard mutu lingkungan. Dalam upaya ini termasuk penataan ruang, permukiman dan industri yang konsisten dengan pencemaran lingkungan.

3. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan

Sumber Daya dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Sasaran program ini tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan yang kuat, dengan didukung oleh perangkat hukum secara adil dan konsisten. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : a. Penyusunan Undang-undang Pengelolaan sumber daya alam berikut perangkat peraturannya; b. Penetapan kebijakan yang membuka peluang akses dan kontrol masyarakat sumber daya alam dan lingkungan hidup; c. Evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam lingkungan hidup; d. Pengakuan kelembagaan adat dan lokal dalam kepemilikan dan pengelolaan sumber daya alam; e. Penguatan institusi dan aparatur penegakan hokum dan pengelolaan somber daya Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 clam dan lingkungan hidup; f. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Selain itu juga akan dilaksanakan kegiatan pokok lainnya yaitu : a. Pengembangan pelaksanaan perjanjian internasional dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dan mewaspadai adanya upaya untuk menggunakan isu lingkungan yang menghambat eksport dan perkembangan ekonomi negara berkembang. b. Peningkatan sistem pengawasan terhadap pembajakan sumber daya hayati biopiracy dan pembajakan teknologi lokal dan pihak asing. c. Pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. d. Pelaksanaan program-program sukarela seperti sistem menegemen dan kinerja lingkungan ISO-14000 dan Ekolobing. Sebanyak mungkin perusahaan industri dan jasa dapat bersaing di tingkat internasional.

4. Program Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber

Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Sasaran dari program ini adalah tersedianya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaaan, sampai pengawasan. Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : a. Jumlah dan kualitas anggota masyarakat yang peduli dan mampu mengelola sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. b. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemeliharaan lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan, adat dan budaya. c. Pengembangan pola kemitraan dengan lembaga masyarakat yang melibatkan pihak dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. d. Perlindungan hak-hak adat dan ulayat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hidup. Selain itu terdapat kegiatan pokok lain yaitu : a. Pemasyarakatan pembangunan berwawasan lingkungan; b. Pengkajian keadaan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat adat dan lokal. c. Pemanfaatan kearifan tradisional dalam pemeliharaan lingkungan hidup. d. Peningkatan kepatuhan dunia usaha masyarakat terhadap peraturan perundang- undangan dan tata nilai masyarakat lokal yang berwawasan lingkungan hidup. Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup kota Binjai tentunya berkaitan dengan bidang-bidang lainnya, semisal pembangunan bidang ekonomi dan pembangunan sosial, dalam upaya mencapai arah tujuan sekaligus terhadap sasaran dari pelaksanaannya. Adapun sasaran dan tujuan yang perlu dikembangkan dan ditindaklanjuti, adalah : Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Mengacu pada visi Kota Binjai dalam mewujudkan Kota Binjai yang bersih, nyaman, mandiri, sejahtera dan berwawasan lingkungan. Pembangunan pada setiap sektor hendaknya lebih diperhatikan dan dijaga terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari pembangunan tersebut. Seperti halnya pemenuhan penyediaan sarana dan prasarana penunjang untuk mewujudkan kelestarian lingkungan sekitar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dampak yang ditimbulkan dari pembangunan tersebut, karena ketiadaan sarana penunjang terhadap lingkungan tersebut serta dalam upayamengurangi tingkat kerusakan maupun degradasi terhadap lingkungan hidup. Hal ini dimaksudkan dalam upaya menjamin keberlanjutan pembangunan, yaitu : a. Pemberian kewenangan yang luas terhadap daerah dalam pengelolaan sumber daya alam sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Mengantisipasi tekanan - tekanan dari pihak - pihak lain, baik yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung dari pembangunan tersebut, yang disebabkan telah terjadinya pencemaran danatau kerusakan terhadap lingkungan. 2. Peningkatan dan pengoptimalan pemanfaatan area yang mengacu pada prinsip tata ruang, kelengkapan dan rekomendasi terhadap pemecahan issu lingkungan di Kota Binjai. Dengan ditingkatkannya fungsi pengawasan, penertiban dalam pemberian ijin dengan pertimbangan Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 utama adalah pengalokasian sumber daya alam dan kegiatan pembangunan. 3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi terutama sekali pada daerah perkotaan perlu untuk segera diciptakan peluang-peluang baru yang memungkinkan untuk menampung lapangan kerja. 4. Pengendalian Pencemaran Lingkungan : a. Pencegahan pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan dengan mengefektifkan fungsi AMDAL, UKL, UPL. b. Peningkatan pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan. c. Pemberian penegakkan hukum terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran. d. Penciptaan Peraturan Daerah yang berkenaan dengan lingkungan 5. Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan : a. Meningkatkan pemantauan terhadap industri atau sector ekonomi yang berindikasi terhadap pencemaran lingkungan. b. Pemenuhan kualitas data yang akurat dan terpercaya. c. Program kali bersih. d. Program langit biru. e. Program reboisasi dan penghijauan. f. Terbentuknya kelompok pecinta lingkungan. Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008

C. Hambatan Dan Kendala