smergi, terkoordinasi dan terintegrasi, merupakan upaya yang sangat strategis bagi kepentingan nasional, sehingga kegiatan tersebut diarahkan sebagai gerakan berskala
nasional yang terencana dan terpadu, melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah, swasta dan masyarakat luas melalui suatu perencanaan,
pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi yang efektif dan efesien. Di samping itu pelaksanaan Gerhan diharapkan sebanyak mungkin
melibatkan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara nyata. Sehingga perlu pengembangan dan penguatan kelembagaan masyarakat melalui
upaya pengembangan kelembagaan aparatur pelaksana, penyuluhan dan pendampingan kepada kelompok tani serta pengembangan kemitraan.
Dalam pelakanaannya Pemerintah Kota Binjai telah melakukan penanaman bibit pohon sebanyak 48.000 bibit pohon. Adapun jenis bibit tersebut antara lain :
Pohon Rambutan, Mangga, Mahoni, Meranti, Melinjo, Asam Glugur, Jati, Jengkol, Pete, Mindi dan sebagainya.
6. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Dalam Rangka Penataan Lingkungan Adipura
Lingkungan hidup ialah jumlah semua benda yang hidup dan tidak hidup serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati. Manusia disekitar
kita adalah pula bagian lingkungan hidup kita masing - masing. Oleh karena itu kelakuan manusia, dan dengan demikian kondisi sosial merupakan pula unsur
lingkungan hidup kita.
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya. Antara manusia dan lingkungan
hidupnya terdapat hubungan yang dinamis. Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan dalam
kelakuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam kelakuan manusia ini selanjutnya akan menyebabkan pula
perubahan dalam lingkungan hidup. Dengan adanya hubungan dinamis sirkuler antara manusia dengan lingkungan hidupnya itu, dapatlah dikatakan bahwa hanya
dalam lingkungan hidup yang baik manusia daapt berkembang secara maksimal, dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang kearah
yang optimal. Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan tentang masalah lingkungan antara
lain kesemrawutan kota, pencemaran oleh industri, pestisida dan alat transport dan erosi, banjir dan kekeringan. Karena masalah tersebut banyak yang menganggap bahwa
tindakan manusia telah merusak lingkungan hidup, sedangkan segala yang alamiah merupakan lingkungan hidup yang baik. Apabila kita melihat kualitas lingkungan
hidup dari segi kebutuhan dasar manusia, akan nampaklah anggapan tersebut diatas tidaklah selalu benar.
Konsep kualitas lingkungan sangat erat hubungannya dengan konsep kualitas hidup. Suatu lingkungan hidup yang dapat mendukung kualitas hidup yang baik
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
dikatakan mempunyai kualitas yang baik pula dari vice versa. Makin baik kebutuhan
dasar itu dapat dipenuhi oleh lingkungan hidup, makin tinggi pula kualitas lingkungan hidup itu. Kebutuhan dasar itu mencakup :
a. kebutuhan konsumsi untuk pribadi dan keluarganya;
b. pelayanan umum yang esensil, antara lain kesehatan, sanitasi, persediaan air minum
yang bersih dan pendidikan; c.
partisipasi dalam proses pengambilan keputusan; d.
lapangan pekerjaan baik sebagai sumber pendapatan bagi dirinya dan keluarganya maupun untuk martabat kemanusiaannay dan;
e. terjaminnya hak-hak asasi manusia.
Adipura merupakan prestasi tertinggi dari tata penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengelolaan lingkungan hidup good environmental
governance. Sudah menjadi tuntutan global juga relevan dengan kebijakan pembangunan nasional, yaitu pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Penilaian adipura dilakukan meliputi penilaian tingkat kebersihan,
keteduhan, dan berwawasan lingkungan, semisal kantor, rumah sakit, puskesmas, sekolah, taman, perumahan dan jalan-jalan yang kesemuanya berjumlah 67 titik
penilaian. Dalam rangka untuk meraih adipura dilakukan penataan lingkungan
adipura dengan melakukan sosialisasi untuk memotivasi masyarakat agar turut serta dalam menjaga, menata dan memelihara pelestarian lingkungan. Sehingga piala
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
adipura sebagai penghargaan pada bidang kebersihan yang merupakan dambaan setiap daerah dapat diraih dan dipertahankan.
Kota Binjai telah beberapa kali memperoleh piala Adipura sebagai penghargaan maupun supremasi dalam bidang penataan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik good governance di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan ini didapat setelah melakukan pembenahan terhadap tatanan sosial,
politik, hukum yang berjalan saat ini untuk mewujudkan pemerintahan yang baik good governance. Dan pada tahun 2007 ini pemerintah kota Binjai meraih
kembali predikat Piala Adipura yang diserahkan langsung oleh Presiden Soesilo Bambang Yodhoyono di Istana Negara yang diterima oleh Walikota Binjai,
Untuk membenahi dan memperkuat pemerintahan yang baik good governance diperlukan paling tidak ada 5 lima yang harus dilakukan, yaitu :
a. Legislatif, lembaga perwakilan yang mampu menjalankan fungsi control yang
efektif. b.
Yudikatif, pengadilan yang independen mandiri, bersih dan professional. c.
Eksekutif, aparatur pemerintah birokrasi yang professional d.
Masyarakat yang kuat sehingga mampu melaksanakan fungsi control public; e.
Desentralisasi dan lembaga di daerah yang kuat. Kepemerintahan yang baik juga dituntut di bidang lingkungan hidup.
Sejak Konferensi Bumi Rio de Janeiro tahun 1992, Negara - Negara yang turut menandatangani Deklarasi Rio dituntut untuk menjalankan pemerintahan yang
berwibawa, khususnya di bidang lingkungan hidup good environmental
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
governance atau Tata Praja Lingkungan. Beberapa faktor yang diyakini sebagai
prinsip dari Pemerintahan yang sudah melaksanakan tata praja lingkungan yang baik
Beberapa faktor yang diyakini sebagai prinsip dari Pemerintahan yan sudah melaksanakan tatapraja lingkungan yang baik, yaitu :
a. Transparansi;
b. Partisipasi seluruh stakeholder;
c. Tanggung jawabakuntabilitas efisiensi dan efektifitas;
d. Keberlanjutan.
Faktor-faktor di atas diupayakan untuk diselenggarakan dengan baik oleh Pemerintah Daerah Kota Binjai sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan pembangunan yang berwawasan lingkungan di kota Binjai.
7. Kebijakan Pengelolaan Daur Ulang Limbah Rumah Tangga