praktek pengelolaan lingkungan hidup berbagai organisasi, misalnya International Standardization Organization ISO dan asosiasi perusahaan, juga kode praktek
yang disusun oleh masyarakat, dimana kode praktek ini menjadi pedoman yang mengikat untuk mencapai kebutuhan, Ketiga, adanya pengawasan juga sangat
diperlukan, dimana pengawasan ini yang dahulunya didominasi oleh pemerintah, sekarang telah bergeser kearah pengawasan oleh masyarakat sendiri, baik secara
sendiri-sendiri, maupun sebagai anggota organisasi, misalnya LSM, Universitas, anggota asosiasi perusahaan. Dengan adanya pengawasan yang efektif maka
pengelolaan lingkungan hidup dapat berjalan dengan baik dan kewenangan ini diberikan sepenuhnya dalam otonomi daerah agar dapat dimanfaatkan oleh daerah
sebaik mungkin.
B. Wewenang Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Daerah Berdasarkan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Mengenai wewenang pengelolaan lingkungan hidup di daerah menurut UUPLH diatur pada Pasal 12 dan 13 UUPLH, yang bertujuan untuk mewujudkan
keterpaduan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup. Pemerintah berdasarkan Pasal 12 dan 13 UUPLH melimpahkan wewenang
tertentu pengelolaan lingkungan kepada perangkat di wilayah dan mengikutsertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam melaksanakan
pengelolaan lingkungan di Daerah yang diatur dengan peraturan perundang- undangan Pasal 12.
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
Dengan rumusan Pasal 12 UUPLH, seolah-olah Pemerintah Daerah belum memiliki wewenang pengelolaan lingkungan. Penjelasan Pasal 12 ayat 1 huruf a
UUPLH antara lain menyatakan: ... Pemerintah Pusat dapat menetapkan wewenang tertentu ... kepada perangkat instansi pusat yang ada di daerah dalam rangka
pelaksanaan asas dekonsentrasi. Penjelasan huruf b menetapkan: ... Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Tingkat I dapat menugaskan kepada Pemerintah
Daerah Tingkat II untuk berperan dalam pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup sebagai tugas pembantuan. Melalui tugas pembantuan ini maka
wewenang, pembiayaan, peralatan, dan tanggungjawab tetap berada pada pemerintah yang menugaskannya.
Mengingat kaburnya rumusan dan Penjelasan Pasal 12 ayat 1 UUPLH, wajarlah apabila menurut ayat 2 ketentuan lebih lanjut pada ayat 1 diatur dengan
peraturan perundang-undangan. Kita tunggu dengan sabar apalagi yang mau diatur, karena sudah tujuh betas tahun lebih Pemerintah Daerah berwenang di bidang
pengelolaan lingkungan atas dasar Pasal 18 ayat 3 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
UULH, bahkan sudah dibentuk pula BAPEDAL Daerah. Pasal 13 UUPLH menetapkan bahwa dalam rangka pelaksanaan
pengelolaan lingkungan, Pemerintah dapat menyerahkan sebagian urusan kepada Pemerintah Daerah ayat 1 yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah ayat
2. Penjelasan ayat 1 menyatakan: ... Pemerintah Pusat dapat menyerahkan urusan di bidang lingkungan hidup kepada daerah menjadi wewenang, tugas dan
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
tanggung jawab Pemerintah Daerah berdasarkan asas desentralisasi. Namun, oleh karena menurut Pasal 13 ayat 2 UUPLH, penyerahan urusan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah, berarti wewenang pengelolaan lingkungan di Daerah masih harus menunggu terbentuknya Peraturan Pemerintah. Tidak jelas, mengapa
kelembagaan yang sudah lama diatur dalam Pasal 18 ayat 3 UULH, yaitu pengelolaan lingkungan di Daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah masih perlu menunggu
Peraturan pemerintah. Bagaimana seharusnya wewenang pengelolaan lingkungan di daerah telah diatur secara teknis yuridis menurut UUPLH.
Dari ketentuan Pasal 12 dan 13 UUPLH tersebut, berarti pengelolaan lingkungan di daerah merupakan pelimpahan wewenang diberikan pemerintah pusat
kepada daerah untuk ikut serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.Kewenangan dimaksud diatur juga dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kewenangan daerah mencakup wvenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang
politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lain yang antara mencakup pemberdayaan sumber daya
alam serta teknologi yang strategis, konservasi, dan standardisasi nasional. Kewenangan yang diberikan kepada daerah merupakan kewenangan
dalam mengelola sumberdaya alam, sumberdaya buatan, sumberdaya manusia yang tersedia di daerah. Kewenangan tersebut diberikan dengan tanggungjawab
memelihara kelestarian lingkungan, artinya pengelolaan lingkungan selalu membawa perubahan sehingga yang dilestarikan bukanlah lingkungannya
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
melainkan kemampuan fungsi lingkungan. Berdasarkan penjelasan di atas jelas diberikan kewenangan yang sangat
besar bahwa daerah berwenang mengelola sumber daya nasional yang tersedia di wilayahnya dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB IV PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP