Kebijakan Pengelolaan Sistem Perizinan

e. Melakukan identifikasi dan evaluasi penyimpangan-penyunpangan tata ruang. f. Sosialisasi Rencana Tata Ruang secara luas di masyarakat. g. Pemutahiran Rencana Tata Ruang. h. Menerbitkan peraturan daerah tentang RUTR Kota Binjai.

2. Kebijakan Pengelolaan Sistem Perizinan

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, sestem perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di suatu daerah. Dalam prakteknya, Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin tersebut yang biasanya dituangkan dalam bentuk Surat Ketetapan. Izin merupakan keputusan tata usaha negara beschikking yang dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan wajib disertai dengan persyaratan- persyaratan dan pertimbangan lingkungan. Pada lazimnya jenis izin mengenai kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan dikenal dengan istilah izin lingkungan environmental license. Khusus untuk kota Binjai sistem perizinan merupakan hal sangat signifikan dalam pengaturannya. Oleh karena itu pemerintah kota binjai banyak mengeluarkan peraturan tentang sistem perizinan baik berbentuk peraturan daerah atau keputusan walikota Binjai, antara lain : Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 5 Tahun 2001 Tentang Izin Tempat Usaha, Peraturan Daerah Kota Madya Tingkat II Binjai Nomor 25 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Gangguan, Peraturan Daerah Kota Binjai Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 Nomor 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai, Keputusan Walikota Binjai Nomor 503.640- 223SK2000 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Binjai Nomor 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Keputusan Walikota Binjai Nomor 503.640-223SK2000 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Binjai Nomor 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ini juga didukung dengan adanya Ketetapan Tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan IMB dalam Kota Binjai Nomor 503.648-611 Tanggal 20 Maret 2000, Keputusan Walikota Binjai Nomor 620- 252SK2000 Tentang Penetapan Kelas Jalan, Daerah Milik Jalan DAMIJA dan Garis Sempadan Bangunan GSB untuk izin Mendirikan Bangunan dalam Kota Binjai. Sistem perizinan yang mendapatkan perhatian khusus adalah mengenai Izin Mendirikan Bangunan IMB. Hal ini disebabkan karena Kota Binjai selain strategis, merupakan kota pemukiman yang setiap tahun jumlah penduduknya meningkat, dan akan berakibat pula terhadap jumlah bangunan-bangunan yang diperuntukkan dan disesuaikan dengan sektor yang terdapat di daerah juga akan bertambah. Sebagai sarana yang ditetapkan untuk mengatasi masalah dan dampak yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan pembangunan tersebut adalah melalu pemberian izin kepada perusahaan-perusahaan untuk mendirikan bangunan. Mendirikan bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk menggali, menimbun, meratakan tanah yang berhubungan Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 dengan pekerjaan mengadakan bangunan, pekerjaan memperbaiki renovasi, menambah, membongkar dan menggunakan bangunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bapedaldako Binjai menyatakan bahwa : Pada dasarnya masalah mengenai prosedur dan persyaratan untuk Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan IMB merupakan ketentuan yang mengatur secara khusus untuk melindungi lingkungan hidup, hal tersebut disebabkan karena efek dari mendirikan bangunan dapat menjadi beban yang berkepanjangan bagi lingkungan hidup apabila bangunan tersebut tidak memperhatikan ketentuan dari syarat dan prosedur mendirikan bangunan tersebut. 43 Untuk daerah kota Binjai, pemerintah daerah telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mengatur mengenai ketentuan tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan, pembinaan, pengamatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestrarian lingkungan di kota Binjai. Retribusi izin mendirikan bangunan mencakup kepada pemberian izin bagi orang pribadi atau badan, termasuk dalam kegiatan peninjauan disain dan, dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan, rencana tata ruang teknis bangunan, rencana tata ruang teknis bangunan, rencana tata ruang yang berlaku dengan tetap memperhatikan Koefisien Dasar Bangunan KDB, Koefisien Luas Bangunan KLB, Koefisien Ketinggian Bangunan 43 Ibid Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 KKB dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat-syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. Adapun prosedur dan Persyaratan-Persyaratan untuk Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan IMB pada Pemerintah Kota Binjai diatur pada Pasal 2 Keputusan Walikota Binjai Nomor 503.640-223SK2000 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadaya Binjai Daerah Tingkat II Binjai Nomor 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang mengatur mengenai persyaratan untuk memperoleh izin untuk mendirikan bangunan : a. Setiap orang pribadi atau badan hukum yang mendirikan bangunan harus memperoleh izin dari kepala daerah dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melampirkan : 1 Tanda bukti pemilik dan penguasaan tanah yang dilegalisir oleh Camat setempat. 2 Surat keterangan tidak ada silang sengketa terhadap tanah yang akan didirikan bangunan dari Camat setempat; 3 Surat keterangan situasi bangunan; 4 Fotocopy tanda pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan PBB; 5 Dokumen Amdal Analisis mengenai dampak lingkungan yang disetujui Tim Komisi tingkat dua untuk usaha industri pabrik perumahan Real estate, pusat perbelanjaan dan usaha-usaha yang mempunyai dampak lingkungan lainnya. b. Hal-hal lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 1 Izin mendirikan bangunan yang diberikan terhadap kawasan-kawasan yang peruntukan tanahnnya telah ditetapkan sesuai dengan rencana tata ruang kota. 2 Bangunan yang didirikan, diperbaiki, ditambah, dirubah maupun dibongkar harus sesuai dengan izin yang diberikan. 3 Penggunaan bangunan yang telah selesai didirikan harus memperoleh izin dari Kepala Daerah. Adapun syarat-syarat untuk memperoleh izin mendirikan bangunan sebagai berikut : a. Permohonan izin mendirikan bangunan diajukan kepada Walikota Binjai cq. Kepala Dinas Tata Kota kota Binjai dengan mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut : 1 surat permohonan diketahui oleh Kepala Kelurahaan setempat dan dibubuhi material. 2 Fotocopy surat tanah yang dilegalisir camat setempat. Bagi tanah yang dilegalisir camat setempat. Bagi tanah yang bersertifikat, melampirkan bukti penguasaan pemilikan tanah lainnya dengan dilengkapi surat keterangan tidak silang sengketa dari Lurah dan diketahui oleh Camat setempat. 3 Gambar bangunan terdiri dari : a. Gambar rencana bagunan b. Gambar konstruksi Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 c. Perhitungan konstruksi, rencana anggaran biaya serta gambar instalasi untuk bangunan khusus atau bila dianggap perlu yang ditandatangani oleh perencanaan. d. Sistem pengelolaan limbah untuk bangunan khusus e. Produk Amdal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. f. Foto copy pelunasan PBB tahun terakhir. Setelah prosedur dan syarat-syarat diatas telah dipenuhi oleh orang pribadi atau badan hukum maka izin tersebut berlaku 6 enam bulan sejak izin diterbitkan dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan kepada Kepala Daerah. Pasal 3 Keputusan Walikota Binjai Nomor 503.640-223SK2000 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadaya Binjai Daerah Tingkat II Binjai Nomor 23 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Dari ketentuan peraturan di atas jelas bahwa hukum lingkungan merupakan hukum yang berorientasikan lingkungan hidup. Ketentuan dari Perda di atas merupakan peraturan hukum yang berorientasikan kepada izin untuk mendirikan bangungan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya permasalahan lingkungan yang membahayakan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Gambaran mengenai banyaknya serta berjenisnya bangunan yang akan mendapatkan izin tentunya diperlukan pengaturan secara utuh, menyeluruh dan terpadu, serta menumbuhkan kesadaran modern manusia terhadap betapa pentingnya izin mendirikan bangunan tersebut bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat banyak. Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008 Pembangunan gedung-gedung yang akan didirikan di kota Binjai merupakan salah satu program pembangunan Walikota Binjai untuk menciptakan Kota Binjai yang semakin baik perkembangan kotanya.

3. Kebijakan Pengelolaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL