3. mencakup semua segi di bidang lingkungan hidup, agar dapat menjadi dasar bagi
pengaturan lebih lanjut masing-masing segi, yang akan dituangkan dalam bentuk peraturan tersendiri.
UULH tersebut juga menjadi landasan untuk menilai dan menyesuaikan semua peraturan yang memuat ketentuan tentang segi-segi lingkungan hidup yang
berlaku, yaitu peraturan perundang-undangan misalnya mengenai pengairan, pertambangan dan energi, kehutanan, perlindungan dan pengawetan sumber daya
alam, industri, permukiman, tata ruang, pertanahan dan lain-lain. Sifat undang-undang ini secara khusus memberikan arah dan ciri-ciri bagi
semua jenis tata pengaturan lingkungan hidup, yang perlu dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan tersendiri. Selanjutnya, UULH ini juga menjadi dasar
dan landasan bagi perkembangan hukum lingkungan selanjutnya, termasuk di dalamnya pembaharuan dan penyesuaian peraturan-peraturan hukum lama.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup merupakan perubahan dari Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berlaku pada tanggal diundangkannya tanggal 19 September 1997. Undang-undang baru ini
dianggap lebih bersifat komprehensif, karena dipersiapkan untuk menjawab isu-isu atau perkembangan baru dalam masyarakat.
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
Pertimbangan penetapan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68 dan
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699 yang menyatakan tidak berlakunya lagi Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 adalah sebagai berikut :
a. bahwa lingkungan hidup Indonesia sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan matranya sesuai dengan Wawasan Nusantara;
b. bahwa dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan
kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan
kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan; c.
bahwa dipandang perlu melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi,
selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup;
d. bahwa penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkunan hidup harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
21
Materi bidang lingkungan hidup sebagaimana yang diatur dalam UUPLH sangat luas mencakup segi-segi ruang angkasa, puncak gunung sampai perut bumi
dan dasar laut, dan meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan. Hal ini terlihat dari Pasal 1 angka 1
UUPLH yang memuat pengertian mengenai lingkungan hidup, yakni: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain”.
UUPLH sebagaimana halnya dengan UULH juga mengatur mengenai “ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup” sehingga fungsinya juga
sebagai umbrella actprovision bagi penyusunan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup dan bagi penyesuaian
peraturan perundang-undangan yang telah ada. UUPLH memuat tentang asas, tujuan dan sasaran dari pengelolaan
lingkungan hidup. Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat, yang bertujuan untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertqwa
21
Koesnadi Hardjasoemantri, Op Cit, hal. 73.
Elyuzar Siregar: Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Di Kota Binjai, 2007. USU e-Repository © 2008
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Asas tanggung jawab negara mempunyai makna negara menjamin bahwa pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat
yang sebesar-besar bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi maupun generasi mendatang, serta negara melakukan pencegahan terhadap kegiatan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada di wilayah yurisdiksinya yang menimbulkan kerugian bagi negara lain, dan melindungi negara terhadap dampak
kegiatan di luar wilayah negara.
22
Arah dan pendekatan pengelolaan lingkungan hidup dilandasi oleh cara pandang visi yang luas dan tajam jauh ke depan dengan misi yang jelas dan
program-program nyata yang bermanfaat dalam rangka mewujudkan suatu kebijaksanaan program pengelolaan lingkungan hidup dengan paradigma,
mengintegrasikan tuntutan penerapan hak asasi, demokrasi dan lingkungan hidup dalam suatu kelestarian fungsi lingkungan yang menunjang ketahanan lingkungan.
B. Peraturan Daerah Kota Binjai Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup