E. Kerangka Teori 1. Kebijakan Publik
1.1 Pengertian Kebijakan Publik
Chandler dan Plano dalam Tangkilisan, 2003A:1 berpendapat bahwa kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya –
sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Kebijakan tersebut telah banyak membantu para pelaksana pada tingkat birokrasi
pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masalah-masalah publik. Kemudian kebijakan publik akan disebut sebagai suatu bentuk intervensi yang
dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut
berpartisipasi dalam pembangunan secara luas. Easton dalam Tangkilisan, 2003A:2 menyatakan bahwa kebijakan
publik merupakan pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan
sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian
nilai-nilai kepada masyarakat. Anderson dalam Tangkilisan, 2003A:2 memberikan definisi kebijakan
publik sebagai kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan-badan dan pejabat- pejabat pemerintah, dimana implikasi dari kebijakan tersebut adalah : 1 kebijakan
publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu dan mempunyai tindakan-tindakan yang
berorientasi pada tujuan, 2 kebijakan publik berisi tindakan-tindakan pemerintah, 3
Universitas Sumatera Utara
kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, 4 kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan tindakan
pemerintah segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu, 5 kebijakan
pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada peraturan perundangan yang bersifat mengikat dan memaksa.
Sedangkan menurut Woll dalam Tangkilisan, 2003A:2 kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat,
baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Dalam buku H Soenarko 2003:41 O. Jones, mengemukakan pendapat H.Hugh Heclo bahwa kebijaksanaan adalah suatu arah kegiatan yang tertuju kepada
tercapainya beberapa tujuan. Selanjutnya Heclo juga mengemukakan bahwa suatu kebijaksanaan akan lebih cocok dilihatnya sebagai suatu arah tindakan atau tidak
dilakukannya tindakan, daripada sebagai sekedar suatu keputusan atau tindakan belaka.
James E Anderson dalam Soenarko, 2003:42 mengemukakan defenisi kebijakan publik dari Robert Eyestone yaitu: kebijaksanaan pemerintah adalah
hubungan suatu lembaga pemerintah terhadap lingkungannya. Anderson juga menyampaikan defenisi yang diberikan oleh Carl J.
Friedrich dalam Soenarko, 2003:42 sebagai berikut: kebijaksanaan pemerintah adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada seseorang , golongan, atau
pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan-halangan dan kesempatan- kesempatannya, yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi halangan tersebut
Universitas Sumatera Utara
di dalam rangka mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan kehendak serta tujuan tertentu.
Dari defenisi-defenisi di atas maka penulis menyatakan pengetahuan pokok yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan yang menjadi landasan teori dari
penelitian ini. Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah, dimana implikasi dari kebijakan
tersebut adalah : 1 kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu, 2 kebijakan
publik berisi tindakan-tindakan pemerintah, 3 kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, 4 kebijakan publik yang diambil bisa
bersifat positif dalam arti merupakan tindakan pemerintah segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pemerintah untuk
tidak melakukan sesuatu, 5 kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada peraturan perundangan yang bersifat mengikat dan
memaksa.
1.2 Kategori Kebijakan Publik