Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

67 Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilakukan pada beberapa variabel sekaligus tanpa histogram atau satu persatu dengan histogram. Sebab itu diperlukan ukuran untuk memudahkan dalam menguji data terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat nilai JB dan probabilitasnya sebagai berikut: a. Bila nilai JB tidak signifikan lebih kecil dari 2, maka data terdistribusi normal b. Bila probabilitas lebih besar dari 5 bila menggunakan signifikansi tersebut, maka data berdistribusi normal hipotesisnya nol adalah data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Winarno Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel independen. Hubungan yang melibatkan antar variabel independen, maka kolinieritas akan terjadi Winarno;4,2011. Kondisi terjadinya multikolinieritas ditunjukkan dengan berbagai informasi berikut : 68 1. Nilai R 2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak sigifikan. 2. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikoloneritas. 3. Dengan menggunakan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungn antara dua atau lebih variabel independen yang secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen terikat.

3. Uji Heterokedastisitas

Seperti telah diutarakan di atas model regresi yang baik adalah model yang bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation. Menurut Nachrowi bila var harus sama dengan σ 2 konstan, atau dengan kata lain semua residual atau error mempunyai varan yang sama. Kondisi seperti itu disebut 69 dengan homoskedastis. Sedangkan bila varian tidak konstan atau berubah – ubah disebut dengan heteroskedastisitas Nachrowi,2006:109. Teknik mendeteksi Heteroskedastisitas salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan uji white. Menurut Winarno, Uji White menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen, dan variabel independennya terdiri atas variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat variabel independen, ditambah lagi dengan perkalian dua variabel independen. Untuk mengetahui hasil dengan menggunakan uji tersebut dapat dilihat dari nilai ObsR-squarenya. Apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari α = 5, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut bersifat heterokedastisitas Winarno,2011:5.16.

4. Uji Autokorealasi