Iwan Hermawan 2011 Pengaruh nilai bahan baku, bahan bakar, dan jumlah tenaga kerja terhadap output industri tekstil di Indonesia periode 1983 – 2012
50
Dimana : X1= Modal Ribu Rupiah
X2= Tenaga Kerja Jiwa X3 = Bahan Baku Rupiah
X4 = Mesin Unit β
= Konstanta Intercept β
1,
β
2,
β
3,
β
4
= Koefisien regresi Parameter Dengan Hasil Penelitian sebagai berikut :
Y= -0,293+0,372X1+0,31X2+0,131X3+0,166X4+ε Hasil penelitian ini adalah setiap kenaikan Rp 1.000 akan
menaikan output industri tekstil sebesar 0,372 ribu rupiah, dan setiap kenaikan satu jiwa tenaga kerja akan menaikan hsil industri tersebut
sebesar 0,31 ribu rupiah, begitu juga pada bahan baku dan mesin yang masing – masing akan menaikan hasil output sebesar 0,131 ribu rupiah,
dan 0,166 ribu rupiah, setiap kenaikan Rp 1.000 nilai bahan baku dan 1 unit mesin. Maka, kesimpulan keseluruhan terdapat pengaruh positif dan
signifikan pada Modal, Tenaga Kerja, Bahan Baku, dan Mesin terhadap Industri Konveksi Desa Padurenan, yang hasil produksinya berupa
komoditas tekstil.
51
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Metode Hasil
Terikat Bebas
1 Adebayo
Stigler 2014
Efficiency Capital – Labour Nigeria’s
mining sector: Cobb Douglas
Framework
Output sektor industri
pertambangan Modal,
investasi, dan tenaga
kerja Model regresi
berganda dengan
metode Ordinary
Least Square OLS
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa
investasi, modal, dan tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan memberikan hasil output
pengembalian usaha yang meningkat dari
sebelumnya. Oleh karena itu disarankan bahwa
pemerintah harus mempertahankan
reformasi sektor pertambangan dan terus
menempatkan penekanan pada penguatan
kelembagaan, transparansi,
akuntabilitas, dan perbaikan tata kelola di
sektor ini.
.
2 Aditya
Pradana 2013
Analisis Faktor – Faktor yang
mempengaruhi Efisiensi Industri
Rumah Tangga Keripik Tempe di
Kabupaten Blora
kemiskinan di kota manado tahun 2004-
2012 Hasil
Produksi Output
Industri keripik tempe
Bahan Baku,
Jumlah Tenaga
Kerja ,Modal,
dan Teknologi
Analisis menggunakan
OLS Ordinary
Least Square dengan
pendekatan model regresi
berganda
Hasil dari penelitian ini adalh dari semua variabel
yang telah
diuji berpengaruh
signifikan terhadap hasil produksi
tersebut, dan efisiensi dari
seluruh variabel
faktor – faktor produksi mencapai
efisiensi ekonomi.
.
3 Sultan
2010
Analisis Bahan Bakar Bensin,
Solar, dan Pelumas Terhadap Produksi
Industri Besar dan Sedang Furniture
dan Industri Lainnya di Provinsi
DIY Yogyakarta
Variabel masing –
masing jenis bahan bakar,
diantaranya Bensin, solar,
dan pelumas Hasil
Produksi industri
Besar Sedang
Industri Manufaktur
Model Regresi
berganda menggunakan
OLS Ordinary
Least Square
Hasil Penelitian
ini menunjukkan
bahwa bahan bakar Gasoline
Bensin dan
Solar berpengaruh
positive terhadap
Industri Furniture di Yogyakarta,
dan bahan bakar pelumas berpengaruh
negatif terhadap
industri furniture di provinsi D.I
Yogyakarta
.
.