Uji Autokorealasi Pengaruh nilai bahan baku, bahan bakar, dan jumlah tenaga kerja terhadap output industri tekstil di Indonesia periode 1983 – 2012

71 naik dan kadang turun. b. Kekeliruan dalam manipulasi data, misalnya data tahunan dijadikan kuartalan dengan membagi empat. c. Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner. Salah satu uji formal yang populer untuk mendeteksi otokorelasi adalah uji Durbin Watson. Untuk melihat nilai statistik DW, memiliki ketentuan, diantaranya Nachrowi,2006:191; 1. Jika Statistik DW bernilai 2, maka ρ akan bernilai 0, yang berarti tidak ada otokorelasi. 2. Jika Statistik DW bernilai 0, maka ρ akan bernilai 1, yang berarti ada otokorelasi positif. 3. Jika statistik DW bernilai 4, maka ρ akan bernilai - yang berarti ada otokorelasi negatif. Namun, untuk menyesuaikannya dengan tabel Durbin Watson tersebut dalam mengidentifikasi uji autokorelasi tersebut, dapat diketahui salah. Apabila D-W berada diantara 1,54 hingga 2,46 maka model tersebut tidak terdapat autokolerasi. Sebaliknya, jika DW tidak berada diantara 1,54 72 hingga 2,46 maka model tersebut terdapat autokolerasi. Winarno, 2009:5.27.

4. Uji Hipotesis a. Uji Secara Parsial uji t

Uji secara parsial dengan t statistik bertujuan untuk melakukan uji koefisien regresi secara individu parsial. Adapun hipotesis yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut Nachrowi,2006;18: H : β j = 0 H 1 : β j j = 0,1,2,.......k K adalah kofisien slope. Nachrowi menjelaskan kembali, dari hipotesisi tersebut dapat terlihat arti pengujian yang dilakukan, yaitu berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan pengujian terhadap βj Koefisien regresi populasi, apakah sama dengan nol, yang berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Untuk regresi sederhana, yang mempunyai dua koefisien regresi intercept dan sebuah slope, tentu hipotesis yang dibuat akan sebanyak dua buah, yaitu: 73 1 H : β = 0 2 H : β 1 = 0 H 1 : β H 1 : β 1 Perhatikan bahwa dalam regresi sederhana uji hipotesis terhadap slope β 1 baik secara individu Uji -t maupun secara bersama sama Uji F mempunyai bentuk hipotesis yang sama. Mungkinkah terjadi perbedaan kesimpulan diantara keduanya? Uji – t didefinisikan dalam formula sebagai berikut : Nilai t hitung pada formula tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Bila ternyata, setelah dihitung |t| t α2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan, sehingga hipotesis nol H ditolak dan H 1 pada tingkat kepercayaan 95, tingkat signifikansi 5 α = 0,005. Dan sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka nilai t berada dalam daerah penerimaan, sehingga hipotesis nol H diterima dan H 1 ditolak pada tingkat kepercayaan dan tingkat signifikansi yang sama. Dapat dituliskan dalam hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. 74 Ha : β 0, artinya Terdapat pengaruh positif dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Uji hipotesis pada pemaparan sebelumnya merupakan pengujian pada hipotesis dua arah, selanjutnya untuk menguji pada pengujian hipotesis satu arah pada penelitian pada tingkat kepercayaan 95, menurut Supranto 2007:176 – 178 adalah sebagai berikut: H0 : β 0, artinya tidak ada pengaruh positif dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Ha : β 0, artinya ada pengaruh positif dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikansi 5 α = 0,05, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Apabila t hitung t tabel, maka masing – masing variabel independen terdapat pengaruh positif terhadap variabel dependen terikat secara parsial individu. b. Apabila t hitung t tabel, maka tidak terdapat pengaruh positif terhadap variabel dependen terikat secara parsial individu.

b. Uji Secara Simultan uji F

Uji F statistik diperuntukkan untuk melakukan uji hipotesis koefisien slope regresi secara bersamaan Nachrowi;17,2006.