Iden tifikasi Masalah Perm asalahan

xxxvii

1. Iden tifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain sebagai berikut: a. ditinjau dari perspektif HAM Internasional, sebagai konstruksi manusia modern, banyak hukum yang ditarik dari konsep al- m aslahah konvensional, khususnya kategori m aslahah m ulghah, berbenturan dengan HAM; b. ditinjau dari prinsip-prinsip Islam atau tujuan-tujuan utama Syarî` ah m aqâsid al-Sy arî` ah , yang berdimensi ”wahyu” ilâhiy y ah, karena diformulasikan dari al-Qur’ân, seperti keadilan, dan kesetaraan, banyak hukum yang ditarik dari konsep al-m aslahah konvensional, terutama m aslahah m ulghah, berbenturan dengan prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan utama tersebut; c. ditinjau dari analisis sosial sosiologi hukum, berbagai pendekatan- pendekatan hukum Islam yang ditawarkan para pemikir kontemporer pun masih kekurangan analisis sosialnya sehingga implikasinya hukum yang ditarik dari pendekatan tersebut kurang mencerminkan realitas yang perlu diakomodir; dan d. ditinjau dari keperluan untuk terus melahirkan hukum yang membawa kemaslahatan bagi manusia, maka diperlukan sebuah metode pendekatan alternatif yang relevan dengan konteks pemikiran hukum Islam kontemporer. 2 . Pem batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian terfokus dan memperoleh hasil penelitian yang maksimal, maka permasalahan yang tertulis dalam judul mengenai reformulasi al-m aslahah, relevansi dan implementasinya dalam pengem bangan pemikiran hukum Islam kontemporer, dibatasi dengan tinjauan m aqâsid al-Sy arî` ah, dan HAM. xxxviii 3 . Perum usan Masalah Masalah utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana rumusan al-Maslahah al-Maqsûdah dapat dijadikan sebagai metode ijitihâd alternatif kontemporer. Masalah utama ini dikongkritkan ke dalam rumusan masalah: mengapa metode al-Maslahah al-Maqsûdah dijadikan sebagai metode ijtihâd alternatif kontemporer, apakah karena relevansinya dengan m aqâsid al-Sy arî` ah atau karena mendukung HAM yang merupakan realitas empiris, ataukah kedua-duanya?

C. Tujuan Pen elitian