43
terutama handphone mulai menjamur dan tidak lagi menjadi barang langka di kelurahan ini karena hampir sebagian orang terutama para remaja telah
memiliki perangakat komunikasi ini. Dari aspek politik, masyarakt Kelurahan Pamenang adalah warga
negara yang baik, terutama terindikasi dari tingginya tingat partisipasi masyarakat untuk mengikuti beragam pemilihan umum yang di
selenggarakan di negeri ini. Masyarakat dengan sukarela dan tanpa intimidasi dapat memilih partai politik yang menjadi pilihannya. Perbedaan pilihan
partai politik sejauh ini tidak menjadi hambatan dan memecah persatuan masyarakat kelurahan Pamenang. Konflik kecil-kecilan sering terjadi, tetapi
biasanya hanya menjelang pemilu atau pilkada. Setelah event-event tersebut berlalu, maka perselisihan tersebut pun hilang dengan sendirinya. Hal ini
dapat di mengerti karena masyarakat desa Pamenang merupakan sebuah keluarga besar, di mana antara yang lain jika ditelusuri masih memiliki
hubungan darah atau bersaudara.
D. Praktik Perkawinan di Kelurahan Pamenang
Perkawinan merupakan salah satu jalan atau suratan hidup yang di alami oleh hampir semua manusia di muka bumi ini walaupun ada beberapa
diantaranya yang tidak terikat dengan perkawinan sampai ajal menjemput. Oleh karena itu, setiap orang tua merasa tugasnya sebagai orang tua telah
selesai bila anaknya telah memasuki jenjang perkawinan.
Perkawinan di Kelurahan Pamenang terkesan rumit karena banyaknya tahapan-tahapan sebelum dan sesudah melangsungkan perkawinan.
44
Kerumitan tersebut muncul karena perkawinan di masyarakat Kelurahan Pamenang harus mendapatkan restu baik dari orang tua maupun keluarga
besar dari kedua belah pihak, jika ada di antara keluarga mereka yang tidak merestui maka akan sulit untuk melangsungkan perkawinan. Adapun diantara
banyaknya tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum dan sesudah melangsungkan perkawinan sebagai berikut:
1. Lamaran
Lamaran di Jambi disebut sebagar antar tando sebelum diadakan acara lamaran, biasanya akan ada utusan dari pihak laki-laki yang akan
bertanya ataupun bersilaturahmi ke keluarga dari pihak wanita. Utusan ini akan mencari tahu apakah wanita yang dimaksud sudah ada yang melamar
atau belum ada yang melamar, jika wanita yang dimaksud belum ada yang melamar maka setelah itu akan dilakukan prosesi lamaran. Lamaran ini
biasanya dihadiri tuo tengganai dari kedua belah pihak keluarga, pada saat lamaran keluarga laki-laki akan membawa syarat adat, diantaranya
44
: a.
Cincin pengikat, cincin ini hanya untuk dipakai wanita bukan cincin satu pasang karena tukar cincin baru akan akan dilakukan saat akad
nikah nanti. b.
Pakaian sepelulusan, berupa kain kebaya untuk acara akad dan kain bawahannya bisa berupa batik atau songket, terkadang juga
dilengkapi dengan selop dan dompet.
44
Muhammadnaji, Blogspot.com, 20 Januari 2013
45
c. Sirih pinang, berupa perlengkapan untuk makan sirih berupa daun
sirih, kapur sirih, tembakau serta pinang yang diletakan di tempat sirih khusus.
Prosesi lamaran biasanya berupa seloko-seloko berbalas pantun antar wakil keluarga terlebih dahulu yang kira-kira isinya adalah
menanyakan maksud dan tujuan keluarga laki-laki bertamu ke keluarga wanita. Setelah prosesi lamaran itu sendiri berupa pemasangan cincin ke
calon wanita, kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah selesai makan maka akan dilakukan perundingan keluarga inti, dimana
untuk membicarakan tentang kelanjutan lamaran yang berupa pembicaraan tanggal, adat dan lain-lainnya. Pembicaran yang dilakukan antara lain:
a. Tanggal perkawinan, apakah upacara perkawinan akan dilaksanan
sepanen jagung 3 bulan atau sepanen padi 6 bulan atau yang lain. b.
Adat yang digunakan, apakah akan menggunakan adat jambi secara keselurahan atau ada campuran dari adat lain.
c. Seserahan, apa saja hantaran yang akan diberikan keluarga laki-laki
kepada pihak perempuan. d.
Uang adat, uang adat disini ada dua 2 yaitu, uang adat biasanya hanya berjumlah sedikit berkisar 50-100 ribu. Uang selemak semanis
jumlahnya cukup besar disesuaikan dengan kemampuan keluarga laki-laki, uang selemak semanis ini merupakan urunan atau
membantu belanja untuk acara resepsi perkawinan nanti.