Pengumpulan Data Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan

9 lulusan Sekolah Dasar SD bahkan ada juga di antara mereka yang tidak lulus. Perkawinan dini bisa menyebabkan putusnya pendidikan, selain itu putusnya pendidikan disebabkan oleh adanya pandangan dan pola fikir masyarakat untuk tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 2. Pernikahan Dini Menurut Perspektif Pelaku Pada Masyarakat Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Dan Solusi Hukumnya, Fakultas Syari’ah dan Hukum, oleh Astrian Widiyantri, Tahun 2012. Metode penelitiannya kualitatif. Hasil temuan dalam skripsi ini, para orang tua di desa Kertaraharja berpandangan bahwa wanita bertugas melayani suami dan anak- anak, serta menghabiskan banyak waktu didapur, sehingga melanjutkan pendidikan tidak bermanfaat bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena penghasilan orang tua yang rendah maka mereka lebih memilih nikah di usia muda. Skripsi-skripsi tersebut di atas memang memaparkan gambaran umum tentang perkawinan dini, namun inti dari skripsi tersebut berbeda dengan yang peneliti lakukan. Peneliti akan lebih fokus mengungkap bagaimana bentuk, apa faktor pelaku, dan bagaimana dampak dari perkawinan bawah umur yang terjadi di Kelurahan Pamenang, yang mana perkawinan bawah umur itu bukan hal yang asing di kalangan masyarakat karena sudah menjadi hal yang wajar di lakukannya perkawinan bawah umur sejak zaman dahulu sampai sekarang. 10

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis membaginya ke dalam lima bab, yaitu: Bab I : Berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah mengenai pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan pedoman penulisan, review kepustakaan, dan sistematika penulisan. Bab II : Menjelaskan kajian teoritis tentang perkawinan yang meliputi pengertian dan dasar hukum perkawinan, rukun dan syarat perkawinan, tujuan dan hikmah perkawinan, batas minimal umur kawin menurut fuqaha dan menurut perundang-undangan di Indonesia.

Bab III : Kondisi obyektif Kelurahan Pamenang meliputi keadaan

geografis Kelurahan Pamenang, keadaan demografis KelurahanPamenang, keadaan sosiologi Kelurahan Pamenang dan praktik perkawinan di Kelurahan Pamenang. Bab IV : Menjelaskan tentang Tradisi Perkawinan Bawah Umur di Kelurahan Pamenang yang mencakup pelaksanaan perkawinan bawah umur, faktor-faktor terjadinya perkawinan bawah umur, dampak terhadap rumah tangga yang dibina dan pandangan masyarakat tentang perkawinan bawah umur. Bab V : Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.