40
Table 1 Fasilitas Musholla di Kelurahan Pamenang
Tahun 2013
No Nama Musholla
1 Jami’atul Muttaqin
2 Hijrotul Muttaqin
3 Adz-Dzikro
4 Al Muttaqin
5 At Taqwa
6 Al Istiqomah
7 Al-Kautsar
8 Nurul Jadid
9 At Taubah
10 Bani Hasyim
11 Al-Kiromah
12 Darul Aman
13 Nurul Ikhsan
Sumber: data keagamaan kelurahan pamenang Tahun 2013
Tabel 2 Fasilitas Masjid di Kelurahan Pamenang
Tahun 2013
No Nama Masjid
1 Al-Mukmin
2 Al-Muhajirin
3 Khairun Nashirin
4 As-Shobirin
5 Baitur rahim
Sumber: data keagamaan kelurahan pamenang Tahun 2013
Table 3 Fasilitas Gereja di Kelurahan Pamenang
Tahun 2013
No Nama Gereja
1 HKBP
Sumber: data keagamaan kelurahan pamenang Tahun 2013 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tempat ibadah musholla dan
masjid lebih banyak dari pada tempat ibadah non Islam gereja, meskipun tempat beribadah mereka hanya ada satu tapi mereka bisa melaksanakannya
dengan baik tanpa ada gangguan dari masyarakat yang mayoritas beragama
41
Islam, itu merupakan bentuk dari toleransi antar agama yang ada di Kelurahan Pamenang. Adapun jumlah penduduk menurut agama yang dianut
dapat dilihat dalam table di bawah ini.
Tabel 4 Jumlah Penduduk Penganut Agama
Agama Jumlah Penduduk Penganut Agama
Islam 4498 orang
Khatolik 19 orang
Protestan 1499 orang
Hindu -
Budha -
Sumber:Data Monografi Kecamatan Pamenang
C. Keadaan Sosiologis Kelurahan Pamenang
Desa Pamenang dapat dikategorikan sebagai wilayah desa dengan jumlah penduduk yang relatif besar jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya yang ada dalam provinsi jambi. Angka kelahiran dan kematian berbanding sangat kontradiktif yang berarti bahwa tingkat kelahiran sangat
tinggi jika dibandingkan angka kematian. Kenyataan ini makin dikuatkan dengan adanya anggapan yang sudah mendarah daging di tengah masyarakat
bahwa banyak anak banyak rezeki. Secara tidak langsung memotivasi masyrakat untuk memiliki keturunan sebanyak-banyaknya. Dengan ini dapat
dipastikan bahwa setiap keluarga minimal memiliki tiga orang anak, padahal hampir setiap datangnya lebaran haji akanada minimal tiga pasang remaja
yang melangsungkan perkawinan.
Secara sosial, masyarakat desa ini di kenal ramah dan sangat santun dalam bersikap. Hal ini misalnya terlihat dari penilaian-penilaian yang
42
dilontarkan oleh beberapa pendatang musiman maupun yang telah menetap lama di wilayah ini. Ketika berjumpa bahkan tidak segan-segan mereka
menyapa satu sama lainnya, bahkan terhadap orang asing sekalipun. Hal ini mungkin disebabkan oleh budaya mereka yang sangat menjunjung tinggi
persaudaraan dan silaturahmi dengan sesama. Meskipun berpredikat sebagai penduduk mayoritas muslim,
masyarakat desa sangat menjunjung tinggi toleransi beragama. Menurut pendapat masyarakat desa ini, setiap orang berhak untuk dihormati dan
menghormati tanpa memandang latar belakang agama yang dianutnya. Hal ini terlihat dengan keramahan yang mereka tunjukan terhadap orang-orang dari
kalangan non muslim. Kalangan seperti ini biasannya terdiri dari tenaga pengajar, tenaga kesehatan, serta para pekerja di berbagai lapangan pekerjaan
yang ada di Kelurahan Pamenang. Sampai saat ini terbukti tidak pernah terjadi gesekan yang berujung pada perselisihan berlatar belakang agama,
karena masing-masing pihak menghormati haknya. Di waktu sore hari, banyak di antara mereka yang memilih untuk
bersantai di balai-balai yang berada di pinggiran sungai atau di depan toko- toko. Di sini terlihat bagaimana keakraban dan kebersamaan di antara mereka
tetap terjaga. Topik-topik obrolan mereka beragam, ada yang seputar pekerjaan mereka ,rumah tangga, masyarakat, bahkan persoalan politik dan
ekonomi saat ini. Realitas demikian wajar terjadi karena dengan keuntungan penjualan karet yang mereka miliki. Masyarakat desa ini dapat mengakses
beragam informasi melalui sarana radio dan televisi, sarana telekomunikasi
43
terutama handphone mulai menjamur dan tidak lagi menjadi barang langka di kelurahan ini karena hampir sebagian orang terutama para remaja telah
memiliki perangakat komunikasi ini. Dari aspek politik, masyarakt Kelurahan Pamenang adalah warga
negara yang baik, terutama terindikasi dari tingginya tingat partisipasi masyarakat untuk mengikuti beragam pemilihan umum yang di
selenggarakan di negeri ini. Masyarakat dengan sukarela dan tanpa intimidasi dapat memilih partai politik yang menjadi pilihannya. Perbedaan pilihan
partai politik sejauh ini tidak menjadi hambatan dan memecah persatuan masyarakat kelurahan Pamenang. Konflik kecil-kecilan sering terjadi, tetapi
biasanya hanya menjelang pemilu atau pilkada. Setelah event-event tersebut berlalu, maka perselisihan tersebut pun hilang dengan sendirinya. Hal ini
dapat di mengerti karena masyarakat desa Pamenang merupakan sebuah keluarga besar, di mana antara yang lain jika ditelusuri masih memiliki
hubungan darah atau bersaudara.
D. Praktik Perkawinan di Kelurahan Pamenang
Perkawinan merupakan salah satu jalan atau suratan hidup yang di alami oleh hampir semua manusia di muka bumi ini walaupun ada beberapa
diantaranya yang tidak terikat dengan perkawinan sampai ajal menjemput. Oleh karena itu, setiap orang tua merasa tugasnya sebagai orang tua telah
selesai bila anaknya telah memasuki jenjang perkawinan.
Perkawinan di Kelurahan Pamenang terkesan rumit karena banyaknya tahapan-tahapan sebelum dan sesudah melangsungkan perkawinan.