Pelaksanaan Perkawinan Bawah Umur

63 Antara penyebabnya ketika pembuatan KTP petugas tidak meminta akta kelahiran.Padahal setelah peneliti amatilangsung ke lapangan petugas tidak memungut biaya, hanya atas dasar membantu orang yang meminta bantuan untukmelakukan penambahan umur. Praktik manipulasi penambahan umur biasanya terjadi pada tingkat RT dan berdasarkan atas permintaan dan kemauan pihak keluarga. Hal ini dikarenakan setiap orang yang ingin kawin harus mengisi surat keterangan yang diberikan oleh ketua RT, yaitu surat penyataan dan surat pengantar. Pelaksanaanperkawinan bawah umur itu sendiri di kelurahan Pamenang tetap tercatat meskipun melalui carayang salah dengan adanya manipulasi penambahan umur meskipun bisa dilakukan dengan cara yang benar yaitu mengajukan dispensasi nikah ke pengadilan, apalagi kalau sudah hamil duluan keluarga tidak mau malu atas apa yang terjadi pada anak perempuannya maka mereka memilih untuk mengawinkannya.Jika ada anak perempuan yang kawin karena hamil duluan menurut hukum adat Pamenang maka akan dikenakan sanksi atau denda 63 . Untuk mengurangi perkawinan bawah umur di kelurahan Pamenang perlu adanya sosialisasi dengan masyarakat terutama para remaja melalui majlis taklim, pengajian, memberi nasehat dan pemahaman bahwa kawin bawah umur itu tidak baik. 63 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Noerdin Ishaq, Tokoh Adat dikelurahan Pamenang, 08 Semptember 2014 64

2. Faktor-Faktor Terjadinya Perkawinan Bawah Umur

Hasil wawancara dengan 15 pelaku perkawinan bawah umur, ditemukan ada 10 yang melakukan perkawinan bawah umur itu karena faktor pendidikan yang rendah.7 orang diantaranya kawin setelah lulus SD dan tidak melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang selanjutnya, sedangkan 4 orang lagi melakukan perkawinan bawah umur setelah pernah sekolah SMP tetapi berhenti sebelum lulus sekolah dan lebih milih untuk kawin muda. Selain faktor rendahnya pendidikan ditemukan lagi ada 4 orang pelaku perkawinan bawah umur dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang rendah dan mereka tidak mau menjadi beban orang tua. Mereka berfikir bahwa dengan kawin dapat mengurangi beban orangtua. Selanjutnya 1 orang pelaku lainnya memutuskan kawin karena sudah berbadan dua, tidak mau bikin keluarga malu akhirnya memutuskan untuk kawin muda. Faktor-faktor Terjadinya Perkawinan Bawah Umur No Faktor-faktor Jumlah 1 Rendahnya Pendidikan 10 orang 2 Ekonomi 4 orang 3 Pergaulan dan Lingkungan 1 orang Jumlah 15 orang Berikut peneliti uraikan penyebab terjadinya perkawinan bawah umur dikelurahan Pamenang tersebut: a. Faktor Pendidikan 65 Rendahnya pendidikan dikelurahan Pamenang merupakan faktor terjadinya perkawinan bawah umur. Para orang tua yang rata- rata hanya bersekolah hingga tamat SD merasa senang jika anaknya sudah ada yang menyukai, dan orang tua tidak mengetahui akibat perkawinan bawah umur. Dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang rendah ini dapat menjadikan suatu cara pola berfikir masyarakat menjadi rendah, kurang dewasa, mudah mengikuti segala sesuatu, dan ketika beraktifitas tanpa disadari pemikiran yang panjang serta dalam kehidupan sehari-hari cenderung pasrah dan menerima dengan keadaan, karakteristik masyarakat seperti inilah yang menjadikan salah satu penyebab perkawinan bawah umur. Pendidikan merupakan proses yang mengantar seseorang menuju kedewasaan baik secara bathiniyah bertindak, sikap, dan berfikir maupun secara lahiriah. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dapat dikatakan semakin dewasa atau bijaksana orang tersebut dalam menjalani kehidupan. b. Faktor Ekonomi Masyarakat kelurahan Pamenang sebagian besar sumber mata pencaharian sebagai petani kelapa sawit dan karet dengan penghasilan yang tidak tetap, belum cukup untuk memenuhi semua kehidupan sehari-hari. Bagi keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang kurang maka mereka lebih memilih mengawinkan anaknya 66 meskipun umur anaknya belum cukup umur untuk melangsung perkawinan, mereka mengawinkan anaknya karena faktor ekonomi mereka yang kurang. Dengan mengawinkan anaknya pada umur yang masih muda akan mengurangi beban mereka dan orang tua akan lepas tanggung jawabnya untuk membiayai semua kebutuhan hidupnya. Para orang tua menganggap ketika sudah mengawinkan anaknya beban ekonomi keluarga berkurang, bahkan para orang tua berharap anaknya jika anaknya dapat membantu kehidupan orang tuanya. 64 c. Faktor lingkungan dan pergaulan bebas Lingkungan yang tidak baik akan berakibat kepada perilaku yang tidak baik apalagi buat para remaja atau anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka dengan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan tempat tinggal mereka maupun lingkungan tempat mereka bersekolah. Pada saat ini pergaulan yangsangat bebas mempengaruhi tingkah laku, dan cara berfikir mereka sehingga membuat pergaulan mereka tidak terkendalikan, sehingga mereka bisa berbuat hal-hal yang tidak diperbolehkan seperti berzina tanpa memikirkan akibatnya. Apalagi saat ini teknologi sudah semakin canggih dan mudah untuk mengakses internet yang berbau pornografi sehingga mereka tidak berfikir lebih panjang untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan yang bisa berakibat pada seks bebas. 64 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Yuli Widodo, S.hi , Lurah di Pamenang, 11 semptember 2014