II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Optimalisasi
Secara umum optimalisasi adalah pencapaian suatu keadaan yang terbaik. Dengan kata lain optimalisasi merupakan pendekatan normatif dengan
mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan. Salah satu pendekatan yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah optimalisasi adalah metode Linear Programming Soekartawi, 1992.
2.2. Definisi Risiko
Menurut Philippatos 1991 risiko didefinisikan sebagai standar deviasi dari tingkat pengembalian yang ditawarkan suatu investasi. Sementara Koewn, et
al 1999 mendefenisikan risiko sebagai prospek suatu hasil yang tidak disukai. Konsep ini telah diukur secara operasional sebagai standar deviasi atau beta, yaitu
akar rata-rata penyimpangan pangkat dua dari setiap kemungkinan pengembalian terhadap pengembalian yang diharapkan. Lebih lanjut Basyaib 2007
mendefenisikan risiko sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Tampubolon 2004 menjelaskan bahwa munculnya risiko dapat
diprediksi, tetapi sulit dihindari. Risiko dapat menyebabkan kerugian finansial secara nyata, menimbulkan kesulitan yang signifikan, seperti menambah volume
pekerjaan, tenaga kerja dan lain-lain. Selain itu risiko dapat menimbulkan kehilangan kepercayaan dari konsumen, kepercayaan konsumen merupakan faktor
penting dalam dunia usaha, karena sulit untuk mengembalikan kepercayaan dari konsumen, yang artinya usaha akan kesulitan dalam memasarkan produk atau jasa
perusahaan. Menurut Kadarsan 1995, risiko dan ketidakpastian menjabarkan suatu
keadaan yang memungkinkan adanya berbagai macam hasil usaha atau berbagai akibat dari usaha-usaha tertentu. Perbedaan dari kedua hasil itu adalah, bahwa
risiko menjabarkan keadaan yang hasil dan akibatnya mengikuti suatu penjabaran kemungkinan yang diketahui, sedangkan ketidakpastian menunjukkan keadaan
yang hasil dan akibatnya tidak bisa diketahui.
2.3. Definisi Portofolio
Menurut Kadarsan 1995, portofolio didefinisikan sebagai kombinasi atau gabungan dari beberapa investasi. Teori ini yang menerangkan penyaluran modal
ke arah berbagai macam investasi dengan tujuan menekan resiko dan menjamin pendapatan seaman dan seuntung mungkin.
Menurut Husnan 1999, portofolio secara harfiah didefinisikan sebagai sekumpulan surat-surat. Teori portofolio didasarkan pada kenyataan bahwa
umumnya para investor tidak menginvestasikan seluruh dana mereka pada satu jenis surat berharga, tapi membagi-baginya ke dalam berbagai jenis surat
berharga. Dengan kata lain perusahaan melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang harus mereka tanggung. Diversifikasi adalah penggabungan berbagai
investasi yang komplementer dengan maksud menurunkan risiko dan sekaligus memenuhi tujuan penghasilan investor Kertonegoro, 1995.
Portofolio dapat diartikan sekumpulan investasi Husnan, 2003, hampir semua investasi mengandung unsur risiko, para investor tidak tahu dengan pasti
hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Dalam keadaan ini dikatakan investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan
investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila investor mengarapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan
yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Dikaitkan dengan pemasaran, portofolio dapat diartikan diversifikasi produk-
produk yang dipasarkan, dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing produk.
2.4. Manajemen Risiko