2000 menjadi 88.690 ton pada 2005. Pengakuan dunia terhadap produk ikan asap telah  dibuktikan  dengan  diselenggarakannya  Forum  Codex  Committee  on  Fish
and  Fishery  Products di  Beijing,  China,  pada  18-22  September  2006. Forum  tersebut  membahas  standar  mutu  produk  secara  internasional Fronthea
2008 dalam Ardhi 2009. Penggunaan  asap  cair  sebagai  flavor  sudah  mulai  dirintis  di  Indonesia
dengan  melakukan  penelitian-penelitian  yang  diadakan  oleh  berbagai  perguruan tinggi maupun balai penelitian. Salah satu contoh penelitian yang telah dilakukan
adalah  aplikasi  asap  cair  dalam  pembuatan  belut  asap.  Penelitian  tersebut menunjukkan  bahwa panelis  menyukai  belut  asap  dan  juga  kadar  benzopirene
pada  produk  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  produk  asap  tradisional Febriani  2006.  Pembuatan  belut  asap  yang  telah  dilakukan  memerlukan  waktu
yang lama yaitu 8 jam dan konsentrasi asap cair yang lebih dari 10 . Selain itu penampakan  yang  dihasilkan  juga  kurang  menarik.  Untuk  menutupi  kekurangan
dari belut asap, maka aplikasi asap cair dalam pembuatan fillet belut asap pantas dilakukan.  Selain  dapat  memperbaiki  penampakan,  fillet belut  asap  juga  dapat
diproduksi lebih cepat dibandingkan dengan belut asap.
1.2 Tujuan
Tujuan  penelitian ini  adalah  untuk  memanfaatkan  asap  cair  dalam pembuatan  fillet belut  asap  dan  menentukan  konsentrasi  garam  terbaik  dalam
pembuatan  fillet belut  asap,  serta  konsentrasi  asap  terpilih yang  dikombinasikan dengan bumbu.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belut
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular  yang termasuk dalam suku  Synbranchidae.  Suku  ini  terdiri  dari  empat  genera  dengan  total  20  jenis.
Jenis-jenisnya  banyak  yang  belum  diberikan  dengan  lengkap  sehingga  angka- angka  itu  dapat  berubah.  Anggotanya  bersifat  pantropis  ditemukan  di  semua
daerah tropika Anonim 2009. Klasifikasi belut adalah sebagai berikut Suwignyo 1989:
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Synbranchiformes
Subordo : Synbranchoidei
Family : Synbranchidae
Genus : Monopterus
Species : Monopterus albus
Belut berbeda dengan sidat. Sidat memiliki sirip dada, punggung, dan sirip dubur  yang  sempurna.  Sidat  memliki  sisik-sisik  kecil  yang  berkumpul  dalam
kumpulan  kecil  yang  masing-masing  kumpulan  terletak  miring  pada  sudut  siku terhadap  kumpulan-kumpulan  di  sampingnya.  Perbedaan  belut  dengan  sidat
adalah belut tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi. Ciri khas belut  yang  lain  adalah  tidak  bersisik  atau  hanya  sedikit,  dapat  bernafas  dari
udara,  bukaan insang  sempit,  tidak  memiliki  kantung  renang  dan  tulang  rusuk. Belut  praktis  merupakan  hewan  air  darat,  sementara  kebanyakan  sidat  hidup  di
laut meski ada pula yang di air tawar Sarwono 2005. Morfologi dari belut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Belut
Sumber: http:hobiikan.blogspot.com2009budidaya-belut.html
Siklus  hidup  belut  yang  berada  di  lumpur  menyebabkan  bau  lumpur, sehingga akan mempengaruhi produk olahan ikan ini. Untuk menghilangkan bau
lumpur, maka  perut belut  harus  dikosongkan  dengan  membiarkannya  berada dalam  air  bersih  yang  mengalir  selama  satu  hari  Peranginangin  dan
Yunizal 1992. Penanganan  belut  yang  dimatikan  dengan  cara  dipukul  bagian  kepalanya
akan  memiliki  keadaan  daging  yang  kenyal  daripada  dimatikan  dengan penambahan  konsentrasi  garam  3 .  Belut  dapat  dibersihkan  dengan  melumuri
abu  gosok  ke  seluruh  permukaan  tubuhnya  sampai  lendir  hilang.  Abu  gosok memiliki daya serap tinggi dan bentuknya yang kasar mudah menyerap lendir dan
mengangkat  lendir  yang  masih  terikat  pada  kulit.  Untuk  membersihkan  lendir pada belut membutuhkan tiga kali pemberian abu gosok Rusiana 1988. Cara lain
dalam menghilang lendir pada belut adalah dengan menetesinya dengan air jeruk yang selanjutnya belut tersebut dicuci bersih Sarwono 2003.
Produk  dapat  diolah  menjadi  berbagai  macam  masakan  seperti  belut goreng  dan  belut  asap  karena  memiliki  rasa  yang  lezat  dan  memiliki  kandungan
gizi yang cukup tinggi. Kandungan gizi belut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi belut Zat gizi
Kandungan gizi per 100 g daging Kalori
303 kal Protein
14,0 g Lemak
27,0 g Karbohidrat
0 g Fosfor
200 mg Kalsium
20 mg Zat besi
1,0 mg Vitamin A
1.600 S.I. Vitamin B1
0,10 mg Vitamin C
2 mg Air
58,0 g
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1989
2.2 Fillet Belut Asap