commit to user 24
pasangan elektron sehingga pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke semua atom. Daya tarik atom yang sama kuat tidak menyebabkan terjadinya polarisasi.
Tabel 1. Perbedaan Senyawa Polar dengan Senyawa Non Polar
Senyawa Polar Senyawa Non Polar
1. Perbedaan keelektronegatifan sangat besar.
2. Bentuk molekul tidak simetris asimetris.
3. Atom pusat mempunyai PEB 4. Terjadi polarisasi.
5. Dipengaruhi oleh medan listrik 1. Perbedaan keelektronegatifan sangat
kecil atau nol. 2. Bentuk molekul simetris.
3. Atom pusat tidak mempunyai PEB kecuali pada XeF4
4. Tidak terjadi polarisasi. 5. Tidak dipengaruhi oleh medan listrik
Contoh senyawa polar : HCl, H
2
O, HF, NH
3
, SO
2
Contoh senyawa polar : CO
2
, H
2
, O
2
, Cl
2
, N
2
, CCl
4
, CH
4
g. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan dengan pasangan elektronnya berasal dari salah satu atom dan digunakan bersama-sama oleh dua atom Brady,
1994: 294. Contoh : SO
3
Gambar 18. Pembentukan Ikatan Kovalen Koordinasi pada SO
3
h. Perbandingan Sifat Fisika Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
Berikut ini beberapa perbandingan sifat fisika senyawa ion dan senyawa kovalen dalah sebagai berikut :
S O
X X
X X
X X
3 S
O O
O S
X X
X X
X X
SO
3
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen rangkap dua
O
O O
commit to user 25
1 Titik Didih
Titik didih senyawa kovalen relatif rendah, sedangkan senyawa ion relatif tinggi. Kebanyakan senyawa kovalen mendidih di bawah 200
o
C, sedangkan senyawa ion umumnya di atas 900
o
C. Pada suhu kamar semua senyawa ion berupa zat padat, keras tetapi rapuh. Senyawa kovalen pada suhu kamar, ada yang
berupa padatan dengan titik leleh yang relatif rendah, ada yang berupa cairan, ada pula yang berupa gas.
Titik didih berkaitan dengan gaya tarik-menarik antar partikel disebut kohesi, makin kuat kohesi, makin tinggi titik didih. Air titik didih 100
o
C adalah suatu senyawa kovalen. Atom-atom dalam molekul air terikat kuat secara kovalen,
tetapi ikatan antar molekul kohesinya tidak begitu kuat, sehingga air relatif mudah mendidih.
Natrium klorida NaCl adalah senyawa ion, meleleh pada 801
o
C dan mendidih pada 1517
o
C. Dalam struktur senyawa ion setiap partikel terikat kuat dengan gaya coulomb. Oleh karena itu, sangat sukar untuk memisahkan partikel
tersebut menjadi bentuk uap.
2 Kemudahan Menguap Volatilitas
Zat yang mudah menguap, seperti alkohol, cuka dan bensin disebut volatil. Zat-zat yang volatil adalah senyawa kovalen dengan titik didih rendah,
sehingga pada suhu kamar sudah cukup banyak yang menguap. Menguap berbeda dengan mendidih, mendidih merupakan perubahan cairan menjadi gas pada titik
didihnya sedangkan menguap adalah perubahan padatan atau cairan menjadi uap dan tidak harus pada titik didihnya. Tidak ada senyawa ionik yang volatil.
3 Kelarutan
Senyawa ion cenderung larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut organik seperti petroleum eter, aseton, alkohol dan trikloroetana. Misalnya NaCl
larut dalam air namun tidak larut dalam kloroform. Sebaliknya, kebanyakan senyawa kovalen tidak larut dalam air tetapi lebih mudah larut dalam pelarut
organik.
commit to user 26
4 Daya Hantar Listrik
Senyawa ion padat tidak menghantarkan listrik tetapi jika senyawa ion dipanaskan hingga meleleh maka dalam bentuk lelehan dapat menghantarkan
listrik. Jika dilarutkan dalam air, senyawa ion dapat menghantarkan listrik. Lelehan atau larutan senyawa ion dapat menghantarkan listrik karena dalam
keadaan tersebut ion-ionnya dapat bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak menghantarkan listrik. Senyawa kovalen dalam bentuk padat maupun lelehan
tidak dapat menghantarkan listrik. Beberapa senyawa kovalen dapat menghantarkan listrik jika dilarutkan dalam air.
Tabel 2. Perbedaan Antara Senyawa Ion dan Seyawa Kovalen
Sifat Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1. Titik didih dan titik leleh
2. Daya hantar listrik
3. Wujud Zat
4. Kelarutan dalam air 1. Mempunyai titik leleh
dan titik didih yang tinggi.
2. Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan
listrik. 3. Berwujud padat pada
suhu kamar 25
o
C, 1 atm.
4. Umumnya larut. 1. Mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah
2. Lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik.
3. Pada suhu kamar berwujud : padat, cair
dan gas. 4. Umumnya tidak larut.
Michael Purba, 2006: 159-160
i. Memprediksi Jenis Ikatan pada Senyawa