Populasi Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

commit to user 32 2. Prosedur penelitian Prosedur dalam penelitian ini adalah : a. Menentukan sekolah tempat penelitian. b. Memakai dua kelas yang ada sebagai penelitian dan satu kelas untuk uji coba. c. Mengadakan uji coba instrument penelitian dan mengolah hasil uji coba. d. Memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dari aspek kognitif dan afektif sebelum dilakukan pengajaran materi pokok ikatan kimia. e. Memberikan pembelajaran menggunakan metode TGT pada kelompok eksperimen dan pembelajaran menggunakan metode ceramah bervariasi pada kelompok kontrol. f. Memberikan postest dari aspek kognitif dan afektif pada masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. g. Menghitung perbedaan rerata antara pretest dan postest dari aspek kognitif dan afektif untuk masing-masing kelompok. h. Menggunakan tes statistik pada perbandingan perlakuan kelompok eksperimen.

C. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X semester ganjil MAN Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 20082009 yang terdiri dari 2 kelas yaitu 19 siswa kelas X A sebagai kelas kontrol dan 21 siswa kelas X B sebagai kelas eksperimen.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pretest dan postest siswa yang meliputi aspek kognitif dan aspek afektif pada materi pokok ikatan kmia. 2. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan TGT Team Games Tournament dan pembelajaran dengan ceramah bervariasi. commit to user 33

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data bermanfaat dalam pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dengan jenis tes obyektif dan cek skala sikap untuk aspek afektif yang dimaksudkan untuk mengungkapkan sejauh mana penguasaan siswa tehadap uraian materi pokok ikatan kimia.

F. Instrumen Penelitian

1. Penilaian Kognitif Instrumen yang digunakan adalah tes yang berisi soal-soal obyektif dengan 5 alternatif pilihan. Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu ditinjau aspek kelayakannya, apakah soal tersebut memenuhi persyaratan baik dalam hal validitas, reabilitas, taraf kesukaran soal maupun daya pembeda soalnya. Sebelum tes digunakan, diadakan uji coba soal untuk menguji validitas, reabilitas, taraf kesukaran soal maupun daya pembeda dari soal tersebut. 1 Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen Suharsimi, 1989 : 160. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item. Uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product momen dari Karl Pearson sebagai berikut : 2 2 2 2 [ Y Y N X X N Y X XY N r xy å - å å - å å å - å = Keterangan : X : skor butir item nomor tertentu Y : skor total r xy : koefisien validitas N : jumlah subjek Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria validitas suatu tes r xy . commit to user 34 Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut : 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Item dikatakan valid bila harga r xy r tabel Rahmat dan Suherdi, 2001:174 2 Uji Reliabilitas Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut : ú û ù ê ë é å - úû ù êë é - = 2 2 1 t t tt S pq S n n r Keterangan : r tt : koefisien reliabilitas n : jumlah item S t 2 : standart deviasi p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah ∑ pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r product moment. Apabila harga r tt r tabel maka tes instrumen tersebut adalah reliabel. Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Rahmat dan Suherdi, 2001:189 commit to user 35 3 Uji Taraf Kesukaran Soal Indeks kesukaran item adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban yang diperoleh dengan jawaban yang seharusnya diperoleh dari suatu item Masidjo, 1995:189. Indeks kesukaran soal ini digunakan untuk menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut : IK = B N x S max Keterangan : IK : Indeks Kesukaran B : Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N : Kelompok siswa S max : Besarnya skor yang dituntut suatu jawaban benar dari suatu item N x S max : jumlah jawaban benar seharusnya diperoleh siswa dari suatu item Adapun kriterianya adalah sabagi berikut : 0,81-1,00 : mudah sekali MS 0,61-0,80 : mudah M 0,41-0,60 : sedangcukup Sd 0,21-0,40 : sukar S 0,00-0,20 : sukar sekali SS Masidjo, 1995:243 4 Daya Pembeda Soal Taraf pembeda item adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang yang berkemampuan rendah kurang pandai, Masidjo, 1995:197. Bilangan yang menunjukkan disebut indeks diskriminasi dengan rumus : max xS NKAatauNKB KB KA ID - = Keterangan : ID : indeks diskriminasi KA : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa yang tergolong kelompok atas commit to user 36 KB : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa yang tergolong kelompok bawah NKA atau NKB : jumlah siswa yang tergolong kelompok atas atau kelompok bawah NKA atau NKB x S max : perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas dan bawah Acuan penilaian daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 0,80-1,00 : sangat membedakan SM 0,60-0,79 : lebih membedakan LM 0,40-0,59 : cukup membedakan CM 0,20-0,39 : kurang membedakan KM Negatif-0,19 : sangat kurang membedakan SKM Masidjo, 1995:196-201 2. Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif berupa angket skala sikap, yang sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Siswa sebagai responden memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia dan responden hanya dibenarkan memilih satu alternatif jawaban saja. Penyusunan angket ini terlebih dahulu dibuat alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket, selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Tabel 4. Skor Penilaian Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Nilai SS, Sangat Setuju S, Setuju TS, Tidak Setuju STS, Sangat Tidak Setuju 4 3 2 1 commit to user 37 Keterangan : Jumlah nilai ≥ 72 : sangat baik A Jumlah nilai 54-71 : baik B Jumlah nilai 36-53 : cukup C Jumlah nilai ≤ 35 : kurang K Kurikulum 2004 SMA, 2003:91 Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. 1 Uji Validitas Validitas dari instrumen angket ini adalah validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus indikator. Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut : } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy å - å å - å å å - å = Keterangan : r xy : Koefisien korelasi suatu butir soal X : Skor item Y : Skor total N : Jumlah subjek Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 criteria validitas suatu tes r xy . Item dikatakan valid bila harga r xy r tabel 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Suharsimi Arikunto, 2002:104 commit to user 38 2 Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0; yaitu sebagai berikut : ú û ù ê ë é å - úû ù êë é - = 2 2 11 1 1 t i n n r s s Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen n : banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ σ i 2 : jumlah kuadrat masing-masing item σ t 2 : kuadrat total keseluruhan item Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Suharsimi Arikunto, 2002:104

G. Teknis Analisis Data

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MAN 2 PATI MATERI IKATAN KIMIA

0 19 155

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI POKOK PERHITUNGAN KIMIA KELAS X SEMESTER 1

0 7 77

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

0 0 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18