commit to user 9
3. Metode Pembelajaran Team Games Tournament TGT
Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut
sebagai sistem ”pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator Anita Lie, 2002:12. Roger dan
David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning.Ada lima unsur pembelajaran Cooperative Learning harus
diterapkan, yaitu : a. Saling ketergantungan positif.
Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berlainan, kemudian
saling bertukar informasi. Dengan cara ini, setiap anggota kelompok akan merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar kelompoknya berhasil.
b. Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab menyelesaikan
tugasnya agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. c. Tatap muka
Setiap anggota kelompok bertemu dan berdiskusi. Inti dari kegiatan ini adalah saling menghargai perbedaan dan memanfaatkan kelebihan serta mengisi
kekurangan dari masing-masing anggota kelompok. d. Komunikasi antar anggota
Keberhasilan kelompok juga ditentukan oleh kesediaan setiap anggota kelompok untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi proses kelompok Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam setiap anggota
kelompok dapat bekerja sama dengan baik. Beberapa metode dalam pembelajaran kooperatif diantaranya :
a. Student Teams Achievement Divisions STAD
b. Teams Games Tournament TGT
c. Group Investigation GI
d. Jigsaw
commit to user 10
Dalam penelitian ini digunakan salah satu metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Menurut Slavin 2008 : 166, dalam pembelajaran metode
TGT terdapat empat komponen utama, yaitu: a. Presentasi kelas pengamatan Langsung.
Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan pembelajaran kooperatif metode TGT, membagi kelompok sesuai dengan nilai siswa pada
materi sebelumnya serta menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari, memberikan cerita singkat untuk pendahuluan mengenai materi yang akan
diajarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih menarik perhatian siswa untuk mendalami materi.
Selama kegiatan kelompok berlangsung masing-masing siswa bertugas untuk mempelajari materi yang telah disajikan guru, dan saling membantu apabila
ada teman sekelompoknya belum mengusai materi pelajaran tersebut. Disini guru juga menekankan bahwa apabila siswa mempunyai suatu permasalahan,
sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu pada anggota kelompoknya, jika tidak mampu baru ditanyakan pada guru.
b. Belajar Tim Tim terdiri dari 4 siswa anggota kelas dengan kemampuan yang berbeda.
Anggota mewakili kelompok yang ada dikelas dalam hal kemampuan akademik dan jenis kelamin. Kegiatan tim umumnya adalah diskusi antar anggota, saling
membandingkan jawaban, memeriksa dan mengoreksi kesalahan konsep anggota kelompok. Tim merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran kooperatif
model TGT. Tekanannya terletak pada anggota tim dalam melakukan sesuatu yang terbaik untuk timnya dan dalam memberikan dorongan untuk meningkatkan
kemampuan akademik anggotanya selama belajar. Tim juga memberikan perhatian dan penghargaan yang sama terhadap setiap anggota, sehingga timbul
rasa saling dihargai bagi setiap anggotanya. Dalam penelitian ini setiap tim beranggotakan 4 siswa yang terdiri dari 1
siswa pandai, 2 siswa sedang, dan 1 siswa kurang pandai. Selain itu dalam penempatan tim memperhatikan juga perbedaan jenis kelamin. Diperhatikan pula
untuk tidak membebaskan siswa memilih timnya sendiri. Disini guru langsung
commit to user 11
mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa yang terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan awal
tinggi, sedang dan rendah serta memperhatikan jenis kelamin pula. c. Turnamen atau pertandingan
Turnamen didesain untuk menguji pengetahuan yang dicapai oleh siswa dan biasanya disusun dalm pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi
dalam presentasi kelas dan latihan-latihan lain. Permainan dilakukan oleh 8 siswa yang berkemampuan sama dan masing-masing merupakan wakil dari tim yang
berbeda. Kelengkapan permaianan berupa kartu soal dan kunci jawaban yang bernomor. Seorang siswa mengambil kartu bernomor, membaca pertanyaan atau
soal dan berusaha menjawab pertanyaan atau soal tersebut. Siswa lain diperbolehkan menantang apabila mempunyai jawaban yang berbeda.
Selanjtnya, dalam turnamen 8 siswa yang setara yang mewakili tim yang berbeda akan bersaing. Persaingan setara ini memungkinkan siswa dari semua
tingkatan kemampuan awal menyumbangkan nilai maksimum bagi timnya. Setelah turnamen selesai, guru melakukan penilaian dari masing-masing
kelompok turnament. Dan selanjutnya mengakumulasi nilai masing-masing kelompok.
Tim A
Gambar 1. Bagan penempatan siswa dalam meja turnamen untuk tiga tim d. Penghargaan Tim
Tim-tim yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru. Penghargaan ini ucapan selamat yang ditempel di papan pengumuman
Meja Turnamen 1
A1 B1 C1
Meja Turnamen 2
A2 B2 C2
Meja Turnamen 4
A4 B4 C4
Meja Turnamen 3
A3 B3 C3 AI
Tinggi A3
Sedang A4
Rendah A2
Sedang
commit to user 12
kelas dan juga hadiah berupa bingkisan yang diberikan pada kelompok yang menang.
Cooperative Learning merupakan salah satu alternatif metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut
Margaree S. C dan Emma M. O 1993 : 7 ” As Alternative classroom strategies, cooperative learning methodes appear to be more effective than traditional
methods in increasing the achievement of students from at-risk situations ”.
4. Metode Ceramah Bervariasi