Konfigurasi Elektron Golongan Gas Mulia Konsep Kestabilan Atom

commit to user 14 c. Bahan informasi dalam inovasi pendidikan, karena prestasi belajar dapat dijadikan sebagi pendorong bagi siswa dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan. d. Indikator intern dan ekstern dari suatu instansi pendidikan, indikator intern yang dimaksud adalah prestasi belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur tingkat produktivitas sedangkan indikator ekstern dijadikan sebagai tolak ukur tingkat kesuksesan siswa. e. Untuk mengetahui daya serap siswa dalam proses belajar siswa yang diprogramkan kurikulum.

6. Materi Ikatan Kimia

Atom-atom pada umumnya tidak ditemukan dalam keadaan bebas kecuali pada temperatur tinggi, melainkan sebagai suatu kelompok atom-atom atau sebagai molekul, adalah petunjuk bahwa, secara energi, kelompok atom-atom atau molekul itu merupakan keadaan yang lebih stabil dan pada atom-atom dalam keadaan bebas. Dua atom dapat berantaraksi dan membentuk molekul. Antaraksi ini selalu disertai dengan pengeluaran energi. Gaya-gaya yang menahan atom- atom dalam molekul disebut ikatan. Ikatan ini merupakan ikatan kimia, apabila antaraksi atom itu menyangkut pengeluaran energi lebih dari 42 kJ per-mol atom. Dalam hal ini akan terbentuk zat baru dengan sifat-sifat yang khas. Pengetahuan tentang ikatan ini adalah penting sekali dalam hubungannya dengan struktur molekul dan sifat-sifat yang lain Hiskia Achmad dan M.S. Tupamahu, 1988: 66.

a. Konfigurasi Elektron Golongan Gas Mulia

Atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil. Dalam proses penggabungan atom-atom yang mengalami perubahan adalah elektronnya. Kestabilan suatu atom ditentukan oleh kofigurasi elektron. 2 He : 2 18 Ne : 2 8 18 Ar : 2 8 8 36 Kr : 2 8 18 8 54 Xe : 2 8 18 18 8 commit to user 15

b. Konsep Kestabilan Atom

Atom sukar bereaksi karena suatu atom dalam keadaan stabil. Kestabilan atom ditentukan oleh struktur elektron valensi. Menurut Kossel dan Lewis menyebutkan bahwa atom stabil memiliki elektron valensi : 2 elektron duplet atau 8 elektron oktet. Atom yang tidak stabil mempunyai elektron valensi belum terisi penuh 8 elektron. Atom yang belum stabil akan mencapai kestabilan dengan cara : 1 Membentuk Ion Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau menangkap elektron. a Melepas Elektron Pada unsur yang mudah melepaskan elektron mudah membentuk ion positif mempunyai energi ionisasi rendah, misal : unsur golongan IA, IIA dan IIIA. Contoh : 11 Na g à Na + g + e - 2, 8, 1 2, 8 12 Mg g à Mg 2+ g + 2e - 2, 8, 2 2, 8 b Menangkap Elektron Pada unsur yang mudah menangkap elektron mudah membentuk ion negatif mempunyai afinitas elektron yang besar, misal : unsur golongan VA, VIA dan VIIA Contoh : 17 Cl g + e - à Cl - g 2, 8, 7 2, 8, 8 16 S g + 2e - à S 2- g 2, 8, 6 2, 8, 8 Atom unsur yang memiliki elektron valensi 1, 2 dan 3 dapat melepas elektron valensi untuk menjadi stabil. Sedangkan atom unsur yang memiliki elektron valensi 5, 6 dan 7 cenderung menangkap elektron untuk menjadi stabil. commit to user 16 2 Menggunakan Pasangan Elektron Bersama Unsur yang memiliki energi ionisasi tinggi, sukar melepas elektron sukar membentuk ion positif. Unsur yang memiliki afinitas elektron rendah, sukar menangkap elektron sukar membentuk ion negatif. Maka unsur-unsur tersebut cenderung membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron bisa berasal kedua atom yang bergabung maupun dari salah satu atom yang bergabung. Untuk atom H menambah satu elektron supaya kulit K penuh berisi 2 elektronUnggul Sudarmo, 2006 : 40-41. Contoh Gambar 2. Contoh Senyawa pada NH 3 yang Menggunakan Pasangan Elektron Bersama untuk Mencapai Kestabilan

c. Lambang Lewis dan Struktur Lewis

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MAN 2 PATI MATERI IKATAN KIMIA

0 19 155

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI POKOK PERHITUNGAN KIMIA KELAS X SEMESTER 1

0 7 77

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2008 / 2009.

0 0 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18