commit to user 26
4 Daya Hantar Listrik
Senyawa ion padat tidak menghantarkan listrik tetapi jika senyawa ion dipanaskan hingga meleleh maka dalam bentuk lelehan dapat menghantarkan
listrik. Jika dilarutkan dalam air, senyawa ion dapat menghantarkan listrik. Lelehan atau larutan senyawa ion dapat menghantarkan listrik karena dalam
keadaan tersebut ion-ionnya dapat bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak menghantarkan listrik. Senyawa kovalen dalam bentuk padat maupun lelehan
tidak dapat menghantarkan listrik. Beberapa senyawa kovalen dapat menghantarkan listrik jika dilarutkan dalam air.
Tabel 2. Perbedaan Antara Senyawa Ion dan Seyawa Kovalen
Sifat Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1. Titik didih dan titik leleh
2. Daya hantar listrik
3. Wujud Zat
4. Kelarutan dalam air 1. Mempunyai titik leleh
dan titik didih yang tinggi.
2. Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan
listrik. 3. Berwujud padat pada
suhu kamar 25
o
C, 1 atm.
4. Umumnya larut. 1. Mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah
2. Lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik.
3. Pada suhu kamar berwujud : padat, cair
dan gas. 4. Umumnya tidak larut.
Michael Purba, 2006: 159-160
i. Memprediksi Jenis Ikatan pada Senyawa
Untuk mengetahui jenis ikatan dalam suatu senyawa perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
1 Ikatan antara atom unsur logam dengan atom unsur non logam atau ikatan antara ion positif atau aion negatif adalah ikatan ion.
2 Ikatan antara unsur non logam dengan non logam adalah ikatan kovalen. 3 Untuk molekul poliatom ikuti langkah-langkah dalam menuliskan struktur
Lewis.
commit to user 27
Beberapa contoh jenis ikatan pada suatu senyawa :
ü Jenis Ikatan pada Senyawa SO
3
Atom S dan O adalah unsur non logam dengan non logam, ikatannya adalah kovalen, dengan S sebagai atom pusat.
Gambar 19. Jenis Ikatan pada SO
3
ü Jenis Ikatan pada Senyawa NaOH
Atom Na adalah unsur logam sedangkan atom O dan H adalah unsur nonlogam.
Gambar 20. Jenis Ikatan pada NaOH Dewi Tri Nur’aini dan Sabar Cahyono, 2006 : 32
ü Jenis Ikatan pada Senyawa Na
2
CO
3
Atom Na adalah unsur logam sedangkan atom C dan O adalah unsur nonlogam.
Gambar 21. Jenis Ikatan pada Na
2
CO
3
S
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen rangkap dua
O O
O O
O O
S
X X
X X
X X
Na O
H Na
+
O H
x x
x x
x x
x x
x x
x
- +
x
+
ikatan ion ikatan
kovalen tunggal
2 N a +
C
x x
x x
+ O
3 2 N a
+
C
x x
x x
O O
O
2 -
ik a ta n k o v a le n tu n g g a l
ik a ta n k o v a le n r a n g k a p d u a
ik a ta n io n
ik a ta n k o v a le n tu n g g a l
commit to user 28
B. Kerangka Berpikir
Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit bagi kebanyakan siswa SMA. Dalam pengajaran kimia di MAN Gondangrejo selama
ini, masih banyak siswa yang sulit menangkap materi kimia khususnya Ikatan Kimia karena materinya yang abstrak. Media pembelajaran yang tersedia juga
terbatas. Biasanya siswa kurang aktif dalam proses pembelajarannya. Selain itu, metode pembelajaran kimia yang seringkali digunakan adalah metode ceramah
saja sehingga semakin membuat siswa tidak tertarik dengan ilmu kimia, bosan dan pada akhirnya tidak paham terhadap materi yang diajarkan guru mereka di kelas.
Siswa sekolah menengah atas yang merupakan anak didik usia remaja memiliki karakteristik suka berkelompok dan kebutuhan mengaktualisasikan diri
yang tinggi, maka perlu kiranya dilaksanakan sebuah metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar yang sekaligus
memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat berinteraksi dengan siswa lainnya dalam sebuah kelompok. Dengan metode pembelajaran yang cocok
terhadap kondisi siswa maupun sekolah, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian diterapkan model pembelajaran Cooperarative
Learning CL menggunakan tipe TGT Team Games Tournament yang menekankan pada adanya saling ketergantungan positif antar anggota
kelompoknya dan kontribusi anggota untuk kelompok. Dengan metode pembelajaran ini, siswa dibentuk kelompok-kelompok kecil dengan kemampuan
yang heterogen. Dari kegiatan tersebut timbul kerjasama yang positif dari diri para siswa. Selain itu dengan belajar secara bersama-sama dalam kelompok dapat
meningkatkan pemikiran yang lebih tinggi dan mempertahankan mengingat informasi lebih lama dari pada siswa yang bekerja secara individu. Adanya
penilaian kelompok akan memotivasi siswa untuk berkontribusi secara maksimal bagi kelompoknya. Selain itu jumlah siswa di dalam kelas relatif kecil sehingga
dengan metode pembelajaran TGT Team Games Tournament ini, guru lebih mudah dalam mengontrol dan membimbing siswa dalam kegiatan kelompok di
dalam kelas. Dengan semangat belajar bersama ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.