commit to user 20
Atom unsur Cl menangkap 1 elektron membentuk ion negatif.
17
Cl g + e
-
à Cl
–
g 2, 8, 7 2, 8, 8
Gambar 6. Pembentukan senyawa NaCl Unggul Sudarmo, 2006 : 42-43
ü Senyawa MgCl
2
Proses terbentuknya senyawa MgCl
2
: Atom unsur Mg melepas 2 elektron membentuk ion positif.
12
Mg g à Mg
2+
g + e
–
2, 8, 2 2, 8 Atom unsur Cl menangkap 1 elektron membentuk ion negatif.
17
Cl g + e
-
à Cl
–
g 2, 8, 7 2, 8, 8
Gambar 7. Pembentukan Senyawa MgCl
2
e. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh dua atom. Terjadi pada atom unsur non logam
dengan atom unsur non logam. Beberapa contoh senyawa yang berikatan kovalen :
ü Senyawa Cl
2
17
Cl = 2 8 7
Gambar 8. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen pada Cl
2
Na Cl
+
Na Cl
+
[ ]
Na
+
Cl
-
Mg Cl
+
Mg Cl
2
+ 2
[ ]
Mg
2+
Cl
-
Cl
+ Cl
Cl
2
Cl Cl
Cl Cl
Cl
commit to user 21
ü Senyawa H
2
1
H = 1
16
O = 2 8 6
Gambar 9. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen pada H
2
O
ü Senyawa CH
4
6
C = 2 4
1
H = 1
Gambar 10. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen pada CH
4
Brady, 1994: 275
Berdasarkan jumlah ikatannya, ikatan kovalen dibagi menjadi dua yaitu ikatn kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap.
1 Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang hanya melibatkan sepasang
elektron untuk berikatan. Salah satu contohnya yaitu pada senyawa H
2
.
Gambar 11. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Tunggal pada H
2
2 Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron untuk berikatan. Ikatan kovalen rangkap dibedakan menjadi dua
yaitu :
a Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua yaitu :
x x
H H
+ O
H
x x
O H
H H
O H
2
O
x C x
x x +
H 4
x C
x x
x H
H H
H H
H H
H C
CH
4
H H
H H
H +
H H
2
commit to user 22
ü Senyawa O
2
Gambar 12. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua pada O
2
ü Senyawa CO
2
6
C = 2 4
8
O = 2 6
Gambar 13. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua pada CO
2
b Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga yaitu :
ü Senyawa N
2
7
N = 2 5
Gambar 14. Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Tiga pada N
2
Brady, 1994: 273-276 Dalam pembentukan ikatan kovalen belum tentu semua elektron valensi
digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama. Pasangan elektron yang digunakan bersama oleh dua atom yang berikatan disebut pasangan elektron
ikatan PEI, sedangkan pasangan elektron yang tidak digunakan bersama oleh
N +
N N
N N
N N
2 ikatan kovalen
rangkap tiga
O +
O O
O
2
ikatan kovalen rangkap dua
O O
O
x C x x
x O
O +
O O x C
x C
O O
CO
2
ikatan kovalen rangkap dua
x x
commit to user 23
C O
O O
H H
d -
d +
d +
kedua atom disebut pasangan elektron bebas PEB. Contoh pasangan elektron ikatan PEI dan pasangan elektron bebas PEB pada HCl berikut ini :
H Cl
x x x
x x
x x
PEI = 1
PEB = 3
Gambar 15. PEI dan PEB pada HCl
f. Senyawa Polar dan Non Polar Ikatan kovalen disebut polar jika PEI tertarik lebih kuat ke salah satu
atom. Kepolaran ikatan disebabkan oleh perbedaan keelektronegatifan zat yang berikatan. Makin besar selisih keelektronegatifan, maka semakin besar kepolaran
ikatan makin polar ikatannya. Contoh senyawa polar :
Gambar 16. Molekul Polar pada H
2
O Senyawa H
2
O memiliki pasangan elektron bebas PEB pada atom pusatnya O. Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom O yang lebih
elektronegatif. Atom yang mempunyai harga keelektronegatifan lebih besar akan menarik pasangan elektron lebih dekat padanya, sehingga atom tersebut menjadi
lebih negatif dari pada atom yang kurang kuat gaya tariknya. Contoh senyawa non polar :
Gambar 17. Molekul Non Polar pada CO
2
Pada CO
2
merupakan senyawa nonpolar karena pada atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron bebas PEB yang dapat menarik kuat salah satu
commit to user 24
pasangan elektron sehingga pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke semua atom. Daya tarik atom yang sama kuat tidak menyebabkan terjadinya polarisasi.
Tabel 1. Perbedaan Senyawa Polar dengan Senyawa Non Polar
Senyawa Polar Senyawa Non Polar
1. Perbedaan keelektronegatifan sangat besar.
2. Bentuk molekul tidak simetris asimetris.
3. Atom pusat mempunyai PEB 4. Terjadi polarisasi.
5. Dipengaruhi oleh medan listrik 1. Perbedaan keelektronegatifan sangat
kecil atau nol. 2. Bentuk molekul simetris.
3. Atom pusat tidak mempunyai PEB kecuali pada XeF4
4. Tidak terjadi polarisasi. 5. Tidak dipengaruhi oleh medan listrik
Contoh senyawa polar : HCl, H
2
O, HF, NH
3
, SO
2
Contoh senyawa polar : CO
2
, H
2
, O
2
, Cl
2
, N
2
, CCl
4
, CH
4
g. Ikatan Kovalen Koordinasi