Proporsi Wilayah Kecamatan Malangbong

33 Tabel 14 Demografi di Kecamatan Malangbong Uraian Keterangan Jumlah Penduduk 110 802 - Penduduk Laki-laki Jiwa 56 641 - Penduduk Perempuan Jiwa 54 161 Laju Pertambahan Penduduk LPP 1.64 Jumlah Rumah Tangga 24 737 Kepadatan Penduduk - Jiwa per km2 1 199.42 - Jiwa per desa 4 817 Mata Pencaharian Agribisnis, Perdagangan Agama Islam : 107 397 Sumber: Profil Kecamatan Malangbong 2011

5.3.1 Karakteristik Peternak

Total usia peternak responden di daerah penelitian berkisar antara 21-61 tahun dengan rataan usia sebesar 44 tahun. Berdasarkan kajian, usia peternak tersebut masuk dalam katagori usia yang relatif produkif yaitu antara 16-60 tahun. Hal ini membuktikan bahwa usia peternak saat ini dalam mengelola usaha ternak sapi potong berpotensi menjadi besar. Tingkat pengalaman beternak menurut hasil penelitian berkisar antara 2-30 tahun dengan rataan 14 tahun. Pengalaman tersebut biasanya diperoleh secara turun-menurun dari orangtua maupun kerabat peternak. Semakin lama pengalaman beternak, semakin banyak pula pengetahuan dan keterampilan peternak terhadap sistem pemeliharaan ternak yang lebih baik. Berdasarkan tingkat pendidikan peternak sapi, lama pendidikan yang ditempuh menyebar antara 6-9 tahun dengan rataan 7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan peternak masih tergolong rendah dengan kisaran hanya tamat sekolah dasar. Oleh karena itu, diperlukan tenaga teknis lapangan untuk memberikan penyuluhan lapangan dari dinas terkait di daerah tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dalam usaha ternak yang dijalankan. Jumlah tanggungan keluarga peternak berkisar antara 0-5 orang dengan rataan sebesar 3 orang. Berdasarkan data di daerah penelitian tersebut bahwa jumlah tanggungan masih relatif sedang. Biasanya anggota keluarga dapat berperan memelihara ternak sapi, sehingga dalam beternak dapat lebih mudah mengelola ternak dengan bantuan keluarga. 34 Berdasarkan hasil kuesioner di daerah penelitian menunjukkan bahwa motivasi beternak peternak memiliki rentang skor 0-1, dimana kriteria 0 merupakan motivasi dari alasan lain misalnya karena dorongan orang lain sedangkan 1 merupakan motivasi dari diri sendiri. Rata-rata motivasi sebesar 0.8 menyatakan bahwa peternak di daerah penelitian umumnya memiliki motivasi sendiri dalam usaha ternak. Tenaga kerja yang digunakan peternak di daerah penelitian biasanya dilakukan oleh tenaga kerja dalam keluarga yang tidak dibayar. Akan tetapi tenaga diluar keluarga upahan menjadi alternatif apabila tenaga kerja dalam keluarga berhalangan tidak dapat mengerjakan rutinitas peternakan. Pada umumnya tenaga upahan bekerja mencari hijauan pakan yang diberi upah sebesar Rp 250-300 per kilogram. Jumlah ternak yang dipelihara di daerah penelitian berkisar 1-6 ekor. Rataan jumlah ternak sebesar 3 ekor dengan luas kandang sapi yang menyebar antara 5- 24 m² dengan rataan luas kandang sebesar 13.65 m². Sehingga rata-rata luas kandang per ekor sebesar 4.5 m 2 ekor. Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Karakteristik responden di daerah penelitian Karakteristik Peternak Satuan Rentang Rataan Usia tahun 21 -61 44.05 Pengalaman Beternak tahun 2 – 30 13.65 Tingkat Pendidikan tahun 6 – 9 6.6 Jumlah Tanggungan Keluarga orang – 5 3.15 Motivasi Beternak orang – 1 0.8 Jumlah Ternak ekor 1 – 6 2.5 Luas Kandang m² 5 – 24 13.65 Sumber: Data primer diolah 2013

5.3.2 Sistem Pemelihar aan Ternak

Sistem pemeliharaan sapi di Kecamatan Malangbong umumnya sudah bersifat intensif dimana ternak dikandangkan tidak lagi digembalakan. Seluruh kebutuhan hidup ternak diatur oleh manusia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peternak sapi potong yang terdapat di daerah penelitian sebagai berikut : 35 1. Pemberian Pakan dan Minum Pakan merupakan unsur yang sangat vital dalam usaha peternakan. Ketersediaan pakan dan volume pakan yang cukup dan bergizi akan membuat sapi akan tumbuh sehat dan produktif dalam menghasilkan bobot yang ideal dalam menghasilkan daging. Jenis pakan sapi yaitu pakan pokok terdiri dari hijauan rumput dan limbah pertanian dan pakan penguat konsentrat dan vitamin. Selain pakan ketersediaan air untuk minum ternak juga mempunyai fungsi yang vital untuk proses pertumbuhan dan perkembangan ternak. Pemberian pakan dan minum di daerah penelitian dilakukan oleh peternak sendiri dan dibantu oleh keluarga seperti istri dan anak-anaknya. Peternak umumnya memberikan pakan rumput-rumputan yang diarit dari lahan hijauan sekitar tempat mereka tinggal. Rumput yang diberikan ke ternak sapi diberi sedikit garam yang dilarutkan dengan air. Garam diperlukan untuk menyimpan air dan sebagai sumber mineral di dalam tubuh ternak serta mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Selama penelitian tidak ada responden peternak yang memeberikan pakan konsentrat pada ternaknya, seluruh responden penelitian memberikan pakan hijauan berupa rumut benggala, rumput lapangan dan juga hasil limbah pertanian. Pemberian pakan hijauan biasanya diberikan sebanyak 20-40 kg untuk setiap 1 ekor ternak. 2. Pembersihan Kandang Kandang merupakan tempat tinggal ternak sehingga kebersihannya harus diperhatikan untuk kenyamanan dan menghindari ternak dari serangan penyakit. Kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan sapi. Di daerah penelitian letak kandang berdekatan dengan rumah peternak. Pembersihan kandang di daerah penelitian dilakukan setiap hari pagi dan sore dengan menggunakan sapu lidi dan sekop. Terkadang peternak menggunakan air untuk membersihkan kandang. Kotoran sapi dikumpulkan di lubang sementara yang biasanya terdapat di sekitar kandang. Bagi beberapa peternak, setelah kotoran dikumpulkan beberapa hari, feses akan dijual sebagai pupuk kandang. Adapula peternak yang membuang kotorannya di lahan pertanian mereka supaya lahannya subur. Pada umumnya peternak jarang menggunakan desinfektan untuk membersihkan kandangnya.