Analisis Location Quation LQ Kapasitas Penambahan Populasi ternak Ruminansia KPPTR

22 IV METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat selama bulan Maret-April 2013. Penetapan lokasi penelitian dipilih secara sengaja purposive berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan bahwa di wilayah tersebut merupakan daerah sentra usaha peternakan sapi potong yang cukup menjanjikan.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dengan pembeli daging sapi rata-rata pembelian dan peternak sapi potong biaya dan penerimaan. Data sekunder yang digunakan antara lain data-data yang terkait dengan daerah penelitian diperoleh dari studi pustaka dan literatur dari berbagai lembaga terkait seperti Dinas Perternakan, Badan Pusat Statistik, Perpustakaan LSI, Perpustakaan Daerah Kabupaten Garut, dan lembaga terkait lainnya. Data-data tersebut dapat untuk mengetahui keadaan umum daerah penelitian seperti letak dan luas daerah, kondisi lahan, dan populasi sapi potong.

4.3 Penentuan Jumlah Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non- probability sampling yaitu snowball sampling. Menurut Prasetyo dan Jannah 2008, snowball sampling digunakan apabila peneliti tidak mempunyai informasi mengenai anggota populasi dan hanya memiliki satu nama anggota populasi. Karena bersifat homogen, peternak yang dipilih adalah peternak di daerah penelitian yang memelihara tenak sapi potong sebanyak 22 responden. 23

4.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam analisis ekonomi dan pengembangan usaha penggemukan ternak sapi potong di Kabupaten Garut dilakukan melalui wawancara, pengisian kuisioner, dan mengumpulkan data-data dari Badan Pusat Statistik. 4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Analisis Deskriptif Metode deskriptif menurut Whitney 1960 dalam Nazir 2003, merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif ini memiliki tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif ini digunakan untuk menjawab beberapa tujuan penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan secara deskriptif berdasarkan informasi dan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung.

4.5.2 Analisis LQ

Metode LQ digunakan untuk menganalisis keadaan suatu wilayah apakah suatu wilayah tersebut merupakan sektor basis atau non basis Budiharsono, 2001 dalam Sutisna, 2008, dalam hal ini terutama populasi ternak sapi potong di Kabupaten Garut. Metode LQ dirumuskan sebagai berikut: LQ = vivtViVt Keterangan: vi = Populasi Sapi Potong Kecamatan vt = Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Vi = Populasi Sapi Potong Kabupaten Vt = Jumlah Kepala Keluarga Kabupaten Apabila LQ suatu sektor bernilai lebih dari atau sama dengan 1 ≥ 1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Sedangkan bila LQ suatu sektor kurang dari 1 1, maka sektor tersebut merupakan sektor non basis.