Ruang Lingkup Penelitian Analisis Potensi Pengembangan Peternakan Rakyat Sapi Potong di Kabupaten Garut (Studi Kasus: Peternakan Kecamatan Malangbong)

12 1. Padang rumput permanen Padang rumput permanen adalah padang rumput yang terus-menerus dipergunakan sebagai sumber pakan ternak dalam jangka waktu yang cukup lama. Cara ini paling tepat apabila digunakan pada daerah yang bertopografi miring karena dapat mencegah terjadinya erosi tanah. 2. Padang rumput jangka pendek Padang rumput jangka pendek hanya dipergunakan dalam jangka waktu dua atau lima tahun saja. Setelah masa pemakaian sebagai padang penggembalaan, lahan ini akan diolah dan digunakan untuk tanaman lain. 3. Padang rumput rotasi jangka panjang Sistem padang rumput ini penggunaannya mencapai 6 –10 tahun. Tata laksana penggunaannya perlu kombinasi dari kedua sistem diatas. 4. Padang rumput sementara Padang rumput ini hanya dipergunakan sebagai sumber tanaman pakan untuk beberapa bulan saja atau paling lama satu tahun. Tujuan dari penggunaan sistem ini adalah sebagai sumber pakan ternak pada saat kritis, menjaga kesuburan tanah dalam sistem pergiliran tanaman, dan memperbaiki struktur tanah. Pada dasarnya, sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Hal yang terpenting adalah pakan dapat memenuhi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral Sarwono 2001. Menurut Santosa 2003 bahwa dalam memilih bahan pakan, beberapa pengetahuan penting berikut ini harus diketahui sebelumnya: 1. Bahan pakan harus mudah diperoleh dan sedapat mungkin terdapat di daerah sekitar sehingga tidak menimbulkan masalah biaya transportasi dan kesulitan mencarinya; 2. Bahan pakan harus terjamin ketersediaannya sepanjang waktu dan jumlah yang mencukupi keperluan; 3. Bahan pakan harus mempunyai harga layak dan sedapat mungkin mempunyai fluktuasi harga yang tidak besar; 13 4. Bahan pakan harus diusahakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia yang sangat utama. Seandainya harus menggunakan bahan pakan yang demikian, usahakan agar bahan pakan tersebut hanya satu macam saja; 5. Bahan pakan harus dapat diganti oleh bahan pakan lain yang kandungan zat– zat makanannya hampir setara; dan 6. Bahan pakan tidak mengandung racun dan tidak dipalsukan atau tidak menampakan perbedaan warna, bau, atau rasa dari keadaan normalnya.

2.1.4.3 Penanganan Kesehatan

Penyakit sapi sering berjangkit di Indonesia, baik yang menular maupun yang tak menular. Penyakit menular yang berjangkit pada umumnya menimbulkan kerugian besar bagi peternak. Penyakit menular merupakan ancaman bagi peternak, walaupun tidak langsung mematikan, akan tetapi bisa merusakan kesehatan ternak sapi berkepanjangan, mengurangi pertumbuhan, dan bahakan menghentikan pertumbuhan sama sekali Sugeng 2006. Beberapa penyakit yang biasa berjangkit di Indonesia antara lain : anthrax radang limpa, surra, penyakit mulut dan kuku, penyakit radang paha blackleg, brucellosis keguguran menular, kuku busuk foot rot, cacing hati, cacing perut, cacing paru-paru, bloat Sugeng 2006. Usaha pencegahan penyakit yang dilakukan para peternak tidak menjamin ternak sapi terbebas dari penyakit. Menurut Soeprapto dan Abidin 2006, upaya pencegahan penyakit pada ternak sapi dapat dilakukan dengan cara, yaitu: 1. Pemanfaatan kandang karantina 2. Menjaga kebersihan sapi bakalan beserta kandangnya 3. Vaksinasi berkala 4. Melarang impor sapi atau daging sapi dari negara yang tidak terbebas PMK 5. Pemberian obat cacing secara berkala

2.1.4.4 Modal

Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru, dalam hal ini hasil pertanian. Modal petani yang berupa barang diluar tanah adalah ternak beserta kandang,