Sumberdaya Peternakan Identifikasi usaha peternakan

13 4. Bahan pakan harus diusahakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia yang sangat utama. Seandainya harus menggunakan bahan pakan yang demikian, usahakan agar bahan pakan tersebut hanya satu macam saja; 5. Bahan pakan harus dapat diganti oleh bahan pakan lain yang kandungan zat– zat makanannya hampir setara; dan 6. Bahan pakan tidak mengandung racun dan tidak dipalsukan atau tidak menampakan perbedaan warna, bau, atau rasa dari keadaan normalnya.

2.1.4.3 Penanganan Kesehatan

Penyakit sapi sering berjangkit di Indonesia, baik yang menular maupun yang tak menular. Penyakit menular yang berjangkit pada umumnya menimbulkan kerugian besar bagi peternak. Penyakit menular merupakan ancaman bagi peternak, walaupun tidak langsung mematikan, akan tetapi bisa merusakan kesehatan ternak sapi berkepanjangan, mengurangi pertumbuhan, dan bahakan menghentikan pertumbuhan sama sekali Sugeng 2006. Beberapa penyakit yang biasa berjangkit di Indonesia antara lain : anthrax radang limpa, surra, penyakit mulut dan kuku, penyakit radang paha blackleg, brucellosis keguguran menular, kuku busuk foot rot, cacing hati, cacing perut, cacing paru-paru, bloat Sugeng 2006. Usaha pencegahan penyakit yang dilakukan para peternak tidak menjamin ternak sapi terbebas dari penyakit. Menurut Soeprapto dan Abidin 2006, upaya pencegahan penyakit pada ternak sapi dapat dilakukan dengan cara, yaitu: 1. Pemanfaatan kandang karantina 2. Menjaga kebersihan sapi bakalan beserta kandangnya 3. Vaksinasi berkala 4. Melarang impor sapi atau daging sapi dari negara yang tidak terbebas PMK 5. Pemberian obat cacing secara berkala

2.1.4.4 Modal

Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru, dalam hal ini hasil pertanian. Modal petani yang berupa barang diluar tanah adalah ternak beserta kandang, 14 cangkul, bajak dan alat-alat pertanian lainnya, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih disawah dan lain-lain Mubyarto 1989.

2.1.4.5 Pemasaran

Menurut Mubyarto 1994 Pemasaran atau distribusi diartikan sama dengan tataniaga yaitu suatu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Ditegaskan oleh Soekartawi 1993 bahwa pemasaran atau marketing pada prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke konsumen. Menurut Rahardi 2003 bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan atau aktivitas menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Peternak atau pengusaha yang telah menghasilkan produk peternakan menginginkan produknya sampai dan diterima oleh konsumen, agar produk tersebut sampai dan diterima oleh konsumen, peternak harus melalui beberapa kegiatan pemasaran. Peternak atau pengusaha yang telah berproduksi, selanjutnya akan melakukan kegiatan pemasaran produk. Kegiatan pemasaran peternakan terdiri dari pengumpulan informasi pasar, penyimpanan, pengangkutan dan penjualan. Peternak harus memahami pola pemasaran yang akan dijalankan, pola pemasaran merupakan jalur distribusi suatu produk dari produsen melalui beberapa pelaku pemasaran hingga sampai ke konsumen. Secara umum produk peternakan memiliki tiga pola pamasaran, yaitu pemasaran melalui koperasi, kemitraan dan umum.

2.2 Pendapatan Usaha Ternak

Menurut Soekardono 2009, proses produksi adalah proses memadukan beberapa input menjadi satu atau lebih output. Proses produksi dalam usaha ternak sapi potong merupakan pengorganisasian dari berberapa input antara lain sapi potong, pakan, tenaga kerja dan faktor lingkungan. Selain itu proses produksi juga mengangkut biaya-biaya yang dikeluarkan baik yang dibayar secara tunai atau diperhitungkan, disebut juga biaya produksi. Biaya produksi input yang dikeluarkan terdiri dari biaya tidaktetap fixed cost dan biaya variabel variable cost. Biaya tetap pada usaha ternak sapi potong antara lain: penyusutan peralatan