Biaya Produksi Pendapatan Usaha Ternak
20
III KERANGKA PEMIKIRAN
Kebutuhan pangan yang bergizi menjadikan kebutuhan daging sapi meningkat. Sehingga diperlukan peranan sektor peternakan dalam pengembangan
suatu wilayah yang dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya peternakan dan pengelolaan sumberdaya alam dengan baik, serta dengan
dukungan faktor-faktor lain seperti sumberdaya manusia, kelembagaan dan kebijakan pemerintah.
Usaha ternak tersebut dengan pengembangan usaha ternak sapi potong berguna untuk memenuhi kebutuhan daging sapi secara lokal maupun nasional.
Usaha ternak salah satunya dapat dilihat dari budidaya yang dilakukan oleh peternak. Budidaya dilakukan di wilayah yang merupakan wilayah basis atau
wilayah yang memiliki populasi sapi yang cukup banyak. Selanjutnya, budidaya ternak sapi potong dapat didukung oleh aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
Budidaya yang terjadi yang dilakukan oleh peternak pada umumnya masih bersifat tradisional, dimana usaha ternak sapi potong masih dianggap sebagai
usaha sambilan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian pengembangan peternakan, khususnya ternak sapi potong sebagai salah satu sumber protein yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Identifikasi usaha ternak guna pengembangan peternakan sapi potong di
Kabupaten Garut dapat dilihat dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan di Kecamatan Malangbong sebagai sentra sapi potong. Usaha ternak sapi potong
diawali dengan menganalisis LQ berguna mengetahui apakah wilayah Kecamatan Malangbong merupakan wilayah basis atau non basis dan melihat wilayah
Kecamatan lainnya di Kabupaten Garut. Aspek ekonomi ini menganalisa tingkat pendapatan peternak dengan menentukan RC rasio dan tingkat rentabilitasnya.
Aspek lingkungan menganlisa daerah hijauan dalam upaya pengembangan wilayah ternak sapi potong di Kecamatan Malangbong berdasrkan sumber pakan.
Selain Kecamatan Malangbong, akan dilihat di Kabupaten Garut, wilayah mana yang masih mampu menampung penambahan populasi ternak sapi potong dengan
analisis KPPTR. Setelah itu dianalisa hubungan antara tingkat pendapatan dan
daerah hijauan yang baik, hal ini dimaksudkan untuk menentukan keberlanjutan
21 pengembangan usaha ternak sapi potong di daerah tersebut. Bagan kerangka
pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran Usaha Peternakan Sapi
Wilayah Basis dan Non Basis
Aspek Ekonomi Aspek Lingkungan
Biaya Produksi : -
Biaya Tetap
Fixed Cost -
Biaya tidak tetap variabel cost
Total Revenue: Penjualan
Ternak Daerah Hijauan
Analisis Ekonomi Pendapatan
Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong
RC Rasio Rentabilitas
Analisis KPPTR