Bulk Density Bobot Isi

5.1.2 Bulk Density Bobot Isi

Bulk density pada lokasi penelitian memiliki nilai yang hampir sama, yaitu 0,71 gramcc untuk hutan alam, 0,8 gramcc untuk tanah galian, dan 1,22 gramcc untuk tanah tererosi. Mengacu pada Foth 1988 bulk density pada umumnya berkisar antara 0,1 sampai 0,6 gramcc, maka nilai bulk density di semua lokasi penelitian tidak masuk ke dalam kisaran tersebut. Namun bulk density pada hutan alam nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan tanah galian dan tanah tererosi yaitu sebesar 0,71 grcc. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanah pada hutan alam lebih mudah meneruskan air karena tanahnya tidak terlalu padat daripada tanah pada bekas galian dan tanah tererosi. Sementara itu, bulk density pada tanah tererosi lebih tinggi daripada tanah galian. Hal ini disebabkan karena adanya pemadatan tanah akibat penggunaan alar-alat berat serta kendaraan. Bulk density pada tanah galian mengalami kenaikan sebesar 0,09 grcc dan 0,51 grcc pada tanah tererosi. Bila dibandingkan dengan lahan hutan alam yang dikonversi menjadi kebun kelapa sawit dengan kenaikan sebesar 0,03 grcc, terlihat bahwa pertambangan granit memberikan kenaikan bulk density yang lebih tinggi Arianto 2008. Gambar 4 Perbandingan nilai bulk density Menurut Hardjowigeno 2003, makin padat suatu tanah atau memiliki bobot isi yang tinggi maka tanah akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Bulk density atau bobot isi merupakan ukuran kepadatan tanah, selain itu juga dapat menunjukkan kepadatan udara dan air serta penerobosan akan tumbuhan ke dalam tanah. Tanah-tanah organik terutama tanah yang masih muda pada umumnya mempunyai kerapatan yang sangat rendah dibanding dengan tanah mineral, tetapi nilai tersebut akan meningkat jika bahan organik mengalami pelapukan lebih lanjut Purwowidodo 2004. Tabel 6 Hasil analisis ragam bulk density Source DF SS MS F P Lokasi 2 0,2902 0,1451 1,17 0,42 Error 3 0,3712 0,1237 Total 5 0,6615 Berdasarkan hasil sidik ragam terhadap kandungan bulk density, diperoleh hasil F-hitung sebesar 1,17 dengan nilai peluang nyata 0,420 dan dapat dikatakan bahwa penambangan granit pada lokasi penelitian tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai bulk density. Akan tetapi jika dilihat dari nilai bulk density pada tanah galian dan tanah tererosi memiliki nilai yang lebih besar, sehingga tetap dapat dikatakan bahwa penambangan batu granit berpengaruh terhadap nilai bulk density.

5.1.3 Porositas