jumlahnya berbanding terbalik dengan ion H
+
. Bila kandungan H
+
dan OH
-
adalah sama, maka tanah bereaksi netral.
Reaksi tanah yang masam hampir selalu ditemukan di daerah beriklim basah, pada tanah ini kandungan ion H
+
melebihi OH
-
. Sebaliknya, tanah basa hampir selalu pula ditemukan di daerah kering, kandungan ion OH
-
lebih tinggi dari ion H
+
Dikti 1991a. Nilai pH berkisar antara 0-14 dengan pH 7 disebut netral, pH kurang dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut basa. Namun,
pada umumnya pH tanah berkisar antara 3.0-9.0 Hardjowigeno 2003. Tingkat kemasaman atau pH digunakan untuk menentukan mudah
tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Pada umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut
kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Pada umumnya pula tanaman menunjukkan penurunan pertumbuhan pada tanah masam. Hal ini disebabkan
karena kandungan Al serta unsur-unsur mikro yang berlebih sehingga bersifat racun terhadap tanaman. Menurut Dikti 1991a masalah yang paling menonjol
pada tanah masam adalah keracunan Al dan Mn serta kekurangan hara P. Selain itu, tanah yang terlalu basa juga sering mengandung garam yang terlalu tinggi
yang juga dapat menjadi racun bagi tanaman.
2.5.2 C-Organik
C-organik adalah penyusun utama bahan organik. Bahan organik mempunyai peranan yang sangat penting dalam tanah terutama pengaruhnya
terhadap kesuburan tanah. Banyak sifat-sifat tanah baik fisik, kimia dan biologi tanah yang secara langsung dan tidak langsung dipengaruhi oleh bahan organik
Istomo 1994.
2.5.3 Kapasitas Tukar Kation KTK
Kapasitas tukar kation KTK adalah kapasitas tanah untuk menjerap dan mempertukarkan kation Tan 1993. Pertukaran kation memegang peranan sangat
penting dalam penyerapan hara oleh tanaman, kesuburan tanah, retensi hara, dan pemupukan. Kation-kation yang dijerap umumnya dalam bentuk hidrat, yaitu
kation-kation yang dikelilingi oleh molekul-molekul air.
Dikti 1991a menyebutkan bahwa nilai KTK tanah sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri. Besar kecilnya KTK tanah tersebut
dipengaruhi oleh reaksi tanah, tekstur atau jumlah liat, jenis mineral liat, bahan oganik, dan pengapuran serta pemupukan.
Secara rata-rata KTK koloid-koloid utama tanah adalah sebagai berikut. Tabel 2 Nilai KTK koloid-koloid utama tanah
Koloid Tanah KTK me100g
Humus 200
Vermikulit 100-150
Montmorilonit 70-95
Ilit 10-40
Kaolinit 3-15
Seskuioksida 2-4
Sumber: Tan 1993
2.5.4 N-Total
Nitrogen N merupakan salah satu unsur hara makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Menurut Hanafiah 2005
unsur N berfungsi sebagai penyusun semua protein, klorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan dalam pembentukan koenzim. Nitrogen dalam tanah
berasal dari bahan organik tanah, pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk, dan air hujan. Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk,
yaitu protein, senyawa-senyawa amino, amonium NH
4 +
, serta nitrat NO
3 -
. Nitrogen yang diserap oleh tanaman adalah nitrogen dalam bentuk amonium dan
nitrat Hardjowigeno 2003.
2.5.5 P-Bray